Selamat membaca!!
••••
Seorang gadis duduk di sebuah bangku pojok dengan tenang. Kepalanya telungkup ke lipatan kedua tangan dengan sepasang earphone yang terpasang di lubang luar telinga gadis itu. Hoodie hitam membalut tubuh rampingnya yang terlihat kebesaran. Itu sudah menjadi kebiasaannya setiap hari.
Gadis yang terkenal datar itu sudah datang sejak pagi tadi. Bahkan saat keadaan kelas 11 IPS-06 masih kosong dia sudah datang lebih dulu. Hingga akhirnya Marga memutuskan untuk tidur menolak bosan sambil menunggu teman-temannya datang. Ralat, menunggu jam masuk berbunyi.
Jarum jam sudah berputar menunjuk ke angka 7 kurang. Beberapa penghuni kelas sudah sebagian banyak yang datang.
Termasuk teman sebangku Marga. Sylana Chelsia, gadis yang kini sudah bergosip ria dengan seorang teman lelaki. Persis duduk berhadapan dengan sang lelaki yang memutar tubuh menghadap ke belakang. Dengan alasan agar dapat lebih leluasa bergosip di pagi hari.
"Masa gue di cuekin sama mamang sayur yang biasa lewat depan rumah" adu Devan kepada Syla yang notabe-nya teman sepaket gosipnya. Dengan wajah yang ditekuk kesal, lelaki itu mendengus.
Syla hanya tersenyum kecil sebelum menyahut, "Salah lo sendiri yang sok asik ke orang gak dikenal" sarkasnya.
"Gue kan emang asik dari dulu" balas Devan menaik-turunkan salah satu alisnya.
Syla pun meledek dengan bibir melengkung ke bawah, "Alah sia boy kalo dikacangin mulu"
Devan kembali mendengus, "Lo yang gak pernah asik, kalo bilang suka masuk lambung" tuduhnya.
"Gak sekalian aja lo masukin ke usus besar," nada Syla terdengar kembali sarkas.
"Berabe nanti"
Tiba-tiba Syla memajukan wajahnya mendekat dengan wajah lelaki di depannya. Membuat Devan yang reflek menahan nafas tanpa sadar. Keduanya bisa merasakan hembusan napas yang saling menerpa kulit mereka masing-masing.
"Tumben Marga udah dateng duluan," ucap Syla memelankan suara.
Devan menyentil dahi gadis itu sebelum menjauhkan wajahnya, "biarin dia belajar rajin"
Gadis berambut sedikit kecoklatan itu meringis pelan saat keningnya terasa sakit, lalu kembali menegakkan tubuh seperti posisi duduk semula. "Ck. Lo masa gak tau?"
"Apa emangnya? Udah tau kapasitas otak gue cuma sedikit, malah di kasih quiz dadakan pagi" keluh Devan.
"Goblok"
"Emang lo tau?" tanya Devan memicing heran.
Sontak Syla tersenyum lebar kemudian menggeleng tiga kali, "gak tau juga lah" serunya membuat Devan menabok puncak kepala gadis itu.
Mendengar suara grasak-grusuk di sekitarnya, Marga membuka mata perlahan dan mendongak. Kedua bola matanya langsung disuguhi pemandangan kelas yang sudah ramai penghuni. Beralih menoleh saat menyadari bahwa bangku di sampingnya sudah terisi seseorang.
Marga menoleh sekilas sebelum kembali menelungkupkan kepalanya lagi. Namun tidak bertahan lama karena sebelah kabel earphone-nya ditarik seseorang. Membuatnya harus menoleh sembari menatap tajam sang pelaku. Gadis itu mendesis datar, "apa?" tanyanya pada Syla yang menampilkan raut tanpa dosa.
"Sorry ganggu waktu tidur lo. Bentar lagi bel masuk" ujar Syla mengingatkan agar tidak kembali tidur.
Marga menghela napas pendek. Kemudian menegakkan tubuhnya menjadi bersandar pada punggung kursi. Mengecek jarum jam yang berputar di pergelangan tangannya sebentar. Kurang lima menit bel masuk pasti akan berbunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARGAREZA
Novela JuvenilBukan hanya kisah seorang gadis romansa di SMA. Ini sebuah kisah remaja yang menyukai hal-hal diluar batas. Pelampiasan lukanya yang terpendam. Bad Girl menjadi julukan gadis itu. [Margareza Inara] CERITA INI ASLI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI!! • •...