Baca bonus chapter di buku Ever You untuk mengetahui keseluruhan cerita. Happy reading!
•••
"Say something, please?" Rosé menunggu respon Jisoo dengan tidak sabaran.
Keduanya sedang berada di pantri, menikmati sarapannya setelah Rosé tiba secara mendadak. Gadis itu seharusnya baru pulang dua hari lagi. Tapi Rosé memilih pulang lebih cepat dan menunda beberapa agendanya.
Rosé baru saja menceritakan rencananya dengan Chanyeol untuk tinggal bersama di apartemen sang pria, Jisoo belum banyak bereaksi kecuali dengan ekspresinya yang juga sulit ditebak.
"Aku akan menolak ajakan Chanyeol jika kau keberatan—"
"Tidak, kau tidak harus melakukannya," sela Jisoo. "Aku hanya sedikit terkejut dengan rencanamu."
Rosé mendesah berat. "Maafkan aku mengatakannya secara tiba-tiba. Sebenarnya aku juga tidak menduga Chanyeol akan mengatakannya."
"That's okay." Jisoo meraih lengan Rosé dan meremasnya pelan. Ia tahu sahabatnya itu pasti merasa sangat tidak enak padanya. "Aku sudah menduga hal ini akan terjadi. Pada akhirnya aku juga harus pindah dari sini."
Rosé mengulum bibir. "Aku dan Chanyeol akan membantumu mencari tempat. Chanyeol juga sudah meminta bantuan Kai. Kita akan carikan tempat tinggal terbaik untukmu."
"Well, thank you." Jisoo menyahut.
Meski ia masih merasa setengah hati untuk pindah dari rumah yang sudah ditinggalinya selama lebih dari lima tahun itu, tapi ia tidak mungkin tinggal sendirian di rumah besar dengan empat kamar tersebut.
Dengan ketiga teman-temannya satu per satu menjalani kehidupan masing-masing dengan pasangan mereka, Jisoo tahu hari ini akan datang. Setelah Jennie pindah ke LA dengan Kai, Lisa yang sudah pindah ke Jusan setelah bertunangan dengan Sehun, kini giliran Rosé yang memilih tinggal bersama Chanyeol.
Jisoo sama sekali tidak merasa marah atau iri. Well, mungkin ia merasa sedikit iri. Tapi ia merasa sangat senang dan bangga dengan pencapaian ketiga sahabatnya.
Jennie bekerja di Shore dan kini sedang merintis usaha clothing line-nya sendiri yang bekerja sama dengan Lisa. Jisoo bahkan lebih bangga pada Rosé. Sahabatnya yang satu itu sukses menjadi penyanyi besar dan kini baru saja rehat dari tur regional sebelum melanjutkan tur internasional.
"Adakah preferensi tempat yang kau inginkan? Kau masih ingin berada di West Village? Atau mungkin kita bisa mencari ke daerah lain? Upper East Side mungkin?" Rosé bertanya.
Jisoo menggeleng. "Nope. Aku tidak akan mampu membayar sewanya," ujarnya. "Mungkin aku harus mulai mencari tempat di Midtown atau Greenwich."
"Di manapun itu, aku akan membantumu mencari tempat tinggal baru. Aku punya waktu tiga minggu sebelum tur internasionalku dimulai." Rosé berkata tanpa ragu.
•••
Beberapa hari selanjutnya dihabiskan Jisoo untuk mulai mencari apartemen sambil menyicil untuk merapikan barangnya. Ternyata mencari tempat tinggal yang sesuai dengan anggarannya di New York sangat sulit. Jisoo tidak menduga tinggal di New York akan sangat mahal.
Sambil merapikan barang-barangnya ke dalam boks, Jisoo sudah tersambung di telepon dengan ibunya. Im Chae-Won, ibu Jisoo, masih menetap di Korea Selatan. Meski Jisoo biasanya hanya pulang ke Korea Selatan dua kali dalam satu tahun, ia tetap berkomunikasi rutin dengan ibunya.
"Jisoo-ya, apakah tidak bahaya jika kau tinggal sendirian di New York?" Im Chae-Won berkata dengan nada khawatir. "Aku mengizinkanmu tinggal di New York setelah lulus karena kau bersama teman-temanmu. Kini jika kau sendirian—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️
FanfictionYOU SERIES: [1] LOATHE YOU | jenkai [2] EVER YOU | chanrose [3] TREASURE YOU | hunlis [4] SECRET YOU | jisuho Jisoo harus mencari tempat tinggal baru setelah ketiga temannya menjalani kehidupan masing-masing bersama pasangan mereka. Dengan bantuan K...