05. like old times

192 20 1
                                    

PAST

South Korea

"Opinimu tentang fenimisme di buku Jane Eyre itu bagus sekali!" puji Suho pada Jisoo yang membuat gadis itu tersipu.

Keduanya baru saja selesai mengikuti acara diskusi mingguan klub buku. Suho sebenarnya tidak benar-benar menjadi anggota. Tapi karena perusahaan keluarganya menjadi sponsor utama, ia seringnya ikut menghadiri untuk sekedar memberikan kata sambutan atau sebagai perwakilan yayasan.

Alasan Suho terus mengikuti acara tersebut setiap waktu adalah karena Jisoo. Semenjak pertama kali bertemu gadis itu di perpustakaan yang sama, Suho selalu saja punya cara untuk terus bertemu dengan Jisoo. Entah itu pergi ke perpustakaan untuk menemani Jisoo belajar, mengajak gadis itu makan siang, atau menemaninya menghadiri diskusi klub buku. Apa pun agar bisa menghabiskan waktu bersama Jisoo.

Jisoo punya jadwal yang padat. Maka dari itu ia selalu menolak saat Suho mengajaknya pergi berkencan. Setelah sekolah, ia biasanya langsung pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas lalu pergi ke kelas tambahan hingga malam. Di akhir pekan, Jisoo selalu berada di perpustakaan atau membantu ibunya di rumah. Maka dari itu Suho sebisa mungkin mengikuti jadwal kegiatan Jisoo.

"Bukan hal yang istimewa." Jisoo mencoba menyembunyikan dirinya yang mulai salah tingkah.

"Selalu saja tidak ingin dipuji," sahut Suho dengan senyum lembut. Ekspresinya yang teduh membuat sesuatu bereaksi dalam diri Jisoo.

Pria itu kembali berkata sambil membantu Jisoo merapikan barang-barangnya. "Kau mau makan siang sekarang? Aku sudah kelaparan sejak tadi."

Jisoo melirik arlojinya dengan cepat. Ia mendesah berat. "Kurasa aku mau di sini dan mengerjakan tugasku dulu," jawabnya.

Wajah Suho menyiratkan gurat kecewa. Ia mengangguk satu kali. "Baiklah kalau begitu."

Setelah barangnya tersimpan di dalam tas, Jisoo bergegas keluar menuju area belajar perpustakaan. Ia mengedarkan pandangan, mencari tempat yang biasa ia tempati jika sedang mengerjakan tugas di sana. Sebuah spot di ujung ruangan yang cukup tersembunyi.

Berjalan menuju lokasi, Jisoo mengernyitkan kening saat melihat Suho masih berjalan di belakangnya. "Kenapa oppa masih di sini?"

"Aku mau menemanimu," sahut Suho dengan senyum mengembang.

Perut Jisoo seketika terasa tergelitik melihat wajah Suho yang semringah menjawab pertanyaannya. Tapi ia menahan diri agar tidak terlihat tersipu. "Bukankah kau sudah kelaparan?"

"Aku bisa makan siang setelah kau selesai," ujar Suho.

Duduk di spot yang biasa, Jisoo kembali mengeluarkan buku dan alat tulisnya. Ia punya tugas yang harus segera diselesaikan. Jika sudah di rumah, ia sulit membagi waktu antara menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugasnya. Oleh karena itu, selagi ia punya waktu di perpustakaan, ia akan memanfaatkannya dengan baik.

Jisoo mulai tenggelam dalam tugasnya. Beberapa kali, Suho bertanya dan mengajaknya mengobrol. Tapi Jisoo hanya menjawab dengan singkat. Merasa tidak ingin menganggu Jisoo, pria itu mengambil sebuah buku dan membacanya.

Untuk beberapa waktu, keduanya larut dalam kegiatan masing-masing. Sebenarnya Jisoo tidak bisa terlalu fokus mengerjakan tugasnya karena keberadaan Suho di hadapannya. Semenjak hari pertemuan mereka, setiap interaksi dan tingkah pria itu selalu sukses membuat Jisoo tersipu atau salah tingkah.

Sudah berminggu-minggu Jisoo sering menghabiskan waktu bersama Suho. Ia menjadi lebih giat hadir di acara diskusi mingguan klub buku karena mengetahui Suho akan berada di sana. Ia senang menghabiskan waktu dengan pria itu.

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang