02. ghost

288 35 4
                                    

"Tempat ini sangat cocok untukmu!" seru Rosé begitu ia dan Jisoo selesai berkeliling di sebuah unit apartemen yang Kai tawarkan.

Rosé menyusul Jisoo dan Chanyeol yang datang lebih dulu di sebuah gedung apartemen mewah di wilayah Upper East Side. Saat melihat gedungnya saja membuat Jisoo langsung ragu. Berapapun murahnya harga sewa di tempat itu, Jisoo sudah pasti tidak mampu membayarnya.

Kai sebenarnya pemilik gedung tersebut. Kai yang kini berada di sambungan telepon milik Chanyeol, meyakinkan Jisoo untuk menyetujui tawarannya. Pria itu memberikan harga sewa yang sangat jauh di bawah pasar. Hanya saja Jisoo tidak yakin. Ia merasa harga yang Kai tawarkan terlalu tidak masuk akal.

"Kau yakin mau memberikan harga sewa semurah itu untuk tempat seperti ini?" tanya Jisoo pada Kai di sambungan telepon. "Aku tahu kau mungkin ingin membantu, tapi aku tidak ingin punya hutang jasa padamu."

Bukannya Jisoo jual mahal. Sejujurnya, ia menyukai apartemen tersebut. Tempatnya strategis dengan banyak cahaya dan ruangan yang luas. Selain itu, lokasinya lebih dekat ke kantor. Hanya saja Jisoo tidak mau menerima kebaikan yang terasa seperti charity dari teman-temannya.

"Just take it, Jisoo!" Rosé bersikeras. "Kai tidak keberatan dengan penurunan harga. Benar 'kan, Kai?"

"Well, asal kau bisa merahasiakannya dari penghuni yang lain," sahut Kai di telepon dengan speaker yang diaktifkan. "Aku tidak mau penghuni lain memprotes ketidakadilan-ku. But since you are Jennie's friend, so why not? Jennie tentu akan senang jika aku membantumu."

"Apakah semua sifat baikmu ini hanya karena Jennie?" ejek Chanyeol. "Akui saja. Kau juga punya soft spot untuk orang lain."

"Chanyeol!" Rosé memprotes. Gadis itu tidak ingin Kai menjadi badmood dan mengubah keputusannya.

"Jisoo," ujar Kai tidak menghiraukan celotehan Chanyeol. "Kau punya waktu dua hari untuk memutuskan. Sebenarnya sudah ada yang tertarik dengan unit ini dengan harga sewa normal. Jika dalam dua hari kau tidak memberi keputusan, dengan berat hati aku harus memberikannya pada—"

"She'll take it!" Rosé menyela yang langsung dibalas tatapan tajam Jisoo.

"Rosie!" sergah Jisoo.

"Oh, come on, Jisoo! Waktuku untuk membantumu mencari apartemen tidak banyak. Aku harus bersiap untuk tur internasionalku," desah Rosé. "Maafkan aku jika membuatmu terburu-buru. Tapi aku tidak akan pindah sebelum kau menemukan apartemen baru."

Menghela napas berat, Jisoo akhirnya berkata, "Fine. I will take it," ujarnya. "Tapi aku ingin surat perjanjian formal seperti yang lain. Aku tidak mau diusir sewaktu-waktu karena Kai memilih calon penghuni lain yang mau membayar sewa dengan harga normal."

"Tentu saja," sahut Kai.

Setelah membicarakan hal-hal lain yang berkaitan dengan apartemen tersebut bersama Kai, akhirnya Jisoo menerima bahwa ia akan pindah ke tempat itu.

Seharusnya ia merasa senang. Orang tidak waras mana yang memberikan harga sewa jauh di bawah pasar untuk apartemen di wilayah Upper East Side? Ralat, Kai memang tidak waras. Pria itu mungkin bersedia melakukan lebih dari menurunkan harga sewa hanya untuk membuat Jennie senang. Apa pun itu, Jisoo bersyukur.

Entah mimpi apa yang Jisoo alami semalam. Jika bukan karena keterkaitan Rosé dan Jennie dengan Chanyeol dan Kai, Jisoo tidak akan bisa mendapatkan kesempatan itu.

"Vanessa akan mengurus perjanjian sewanya," ujar Kai sebelum menutup sambungan telepon.

Tidak lama, Vanessa, manajer gedung yang mengantar mereka ke unit tersebut kembali menghampiri dengan membawa dokumen perjanjian sewa. Hari ini, Jisoo akhirnya resmi mendapat apartemen dan akan tinggal di sana.

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang