13. xoxo

179 24 5
                                    

Please vote before reading💜

PAST

"Kau di mana? Aku mencarimu di perpustakaan. Kukira kau akan berada di sini." Suho mencecar Jisoo dengan pertanyaan lewat sambungan telepon.

"Maaf. Aku di kafe dekat sekolah. Seojun, teman sekelasku meminta bantuan untuk tugasnya," jawab Jisoo. "Memangnya kau sudah kembali ke Korea?"

Tidak menjawab pertanyaan Jisoo, Suho berkata, "Kirimkan lokasimu padaku," ujarnya lalu menutup telepon.

Hampir dua puluh menit kemudian, Suho sudah berada di kafe yang dimaksud oleh Jisoo. Masih dengan setelan formal dan tubuh yang lelah karena jetlag, pria itu masuk ke dalam kafe dan mengedarkan pandangannya. Ia mencari sosok Jisoo. Begitu melihat seisi ruangan kafe yang memang tidak terlalu luas, Suho langsung melihat gadis itu dan seorang laki-laki sedang duduk di meja yang berada di pojok ruangan.

Berjalan lebih cepat, Suho menghampiri meja itu. Ia berdiri di antara kedua orang yang sedang sibuk mengobrol. "Hai," sapa Suho dengan suara mendominasi.

"Oppa! Kukira kau tidak akan secepat ini," sahut Jisoo mengangkat kepala dan menyambut sang pria. Ia menggeser tubuhnya untuk memberikan Suho tempat duduk. "Kapan kau kembali dari London?"

Suho menjawab sekenanya. "Aku baru saja mendarat," ucapnya. Iris matanya tidak lepas dari sosok laki-laki yang duduk di seberang tempatnya. Kini laki-laki itu merasa tidak nyaman dengan tatapan Suho yang memicing dan terlihat mengintimidasi.

Seakan menyadari situasi, Jisoo cepat-cepat mengenalkan kedua pria itu. "Oppa, ini Seojun, teman kelasku," ujar Jisoo. Ia lalu beralih pada Seojun. "Seojun, ini Suho—"

"Aku pacarnya." Suho menyela. Ia mengulurkan tangan dan menjabat tangan Seojun.

Seojun hanya bisa mengangguk dan menggumam. "Oh."

"Kalian masih lama?" tanya Suho. Nadanya terdengar penuh penekanan dan tidak sabaran.

Sebelum Jisoo menjawab, Seojun menyela. "Tidak. Aku sebenarnya sudah selesai," ucapnya. Ia lalu merapikan barang-barangnya dengan cepat. "Terima kasih atas bantuanmu, Jisoo-ya. Sampai bertemu besok di sekolah."

"T-tapi kau yakin sudah mengerti dengan tugasmu?" Jisoo merasa tidak enak.

Seojun mengangguk. Ia bergerak dengan cepat, seakan ingin segera pergi dari tempatnya. "Ya. Aku akan melanjutkannya nanti saja. Aku harus segera pulang."

"Hati-hati di jalan, Seojun-ssi." Suho bersuara dengan datar.

Begitu Seojun sudah meninggalkan meja dan keluar dari kafe, Jisoo memukul pelan lengan Suho sambil mengomel. "Kau menyebalkan, Oppa!"

Suho meringis memegangi lengannya. "Apa salahku?" tanyanya sok polos.

"Jika kau cemburu karena aku pergi dengan laki-laki, kau hanya perlu mengatakannya. Tidak perlu membuatnya takut seperti itu!" omel Jisoo dengan bibir bersungut.

"Baiklah." Suho mengangguk. "Aku cemburu." Ia mengakui. Hal itu membuat kening Jisoo berkerut meski dalam dirinya darah sudah mengalir lebih deras karena pengakuan pria itu.

"Kau pergi hampir satu minggu ke London. Bukan salahku jika aku pergi dengan temanku yang lain. Lagipula kami hanya belajar bersama, tidak melakukan apa pun." Jisoo menjelaskan. Ia tidak tahu kenapa Suho tiba-tiba menjadi posesif.

"Aku tetap tidak suka kau pergi dengan lelaki." Suho bersikeras. "Laki-laki itu pasti menyukaimu."

"Berhenti bertingkah menyebalkan atau aku akan meninggalkanmu di sini," ancam Jisoo.

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang