21. love fool

133 19 11
                                    

PAST

"Pacarmu sudah pulang?" tanya Eunji. Dari wajahnya, sepertinya gadis itu baru bangun dari tidurnya.

Jisoo mengangguk. Suho baru saja pergi dari apartemen. Sepanjang siang pria itu bersikeras untuk tinggal dan berkata bahwa ia akan pergi jika Jisoo sudah bisa terlelap. Gadis itu pun bersikeras bahwa ia merasa lebih baik dan harus merapikan rumah. Tapi Suho tetap duduk di kursi belajar Jisoo dan malah menawarkan diri untuk membantu merapikan apartemennya. Tentu saja Jisoo menolak. Pada akhirnya, Jisoo harus berpura-pura tidur agar Suho benar-benar pergi. Hampir tiga puluh menit kemudian setelah ia berpura-pura tidur, Suho mengecup keningnya dan berjalan keluar dari apartemen.

Jisoo menghembuskan napas lega begitu ia mendengar pintu apartemen ditutup. Bukan karena ia tidak suka kehadiran Suho. Sejujurnya, Jisoo ingin pria itu terus ada di dekatnya. Tapi Jisoo tetap harus berkegiatan. Sebentar lagi ibunya pulang dan ia harus menyiapkan makan malam. Belum lagi ia harus mengejar target belajarnya. Hanya sakit sedikit tidak akan menghentikan usaha untuk mencapai tujuan utamanya. Ditambah, ujian akhir tinggal menghitung hari. Jisoo harus benar-benar fokus jika ia ingin masuk ke kampus terbaik.

Setelah Suho meninggalkan apartemen, Jisoo langsung merapikan makanan sisa makan siang dan menyiapkan makan malam. Ia juga merapikan sedikit apartemennya. Ia tidak mau ibunya yang sudah lelah bekerja harus repot-repot menyiapkan segalanya.

"Kau harus fokus belajar, Eonni. Biar aku yang mengurus rumah," ujar Eunji masih memperhatikan kakaknya merapikan meja makan. Merasa tidak dihiraukan, Eunji menghampiri Jisoo dan ikut membantunya.

Langsung saja Jisoo mencegah dan mengambil piring yang dipegang Eunji. "Kau harus beristirahat, Eunji. Bukankah dokter mengatakan kau tidak boleh terlalu lelah?"

Mendengar kalimat kakaknya membuat Eunji tertawa pahit. Ia mencibir. "Pekerjaan seperti ini tidak akan membuatku seketika kelelahan, Eonni."

"Sudahlah, kau duduk saja di sana." Jisoo menunjuk sebuah kursi. "Aku akan menyiapkan makan malam."

Eunji masih bersikeras untuk membantu kakaknya. Ia membantu mengeluarkan bahan-bahan makanan dari lemari pendingin dan mencuci piring.

Ia merasa prihatin dan iba dengan kondisi Jisoo. Kakaknya itu terlihat tidak sehat dengan wajah pucat dan tubuh yang lemas. Belum lagi kakaknya harus menghadapi ujian akhir. Di saat semua siswa tingkat akhir di seluruh Korea Selatan pasti sedang belajar mati-matian dan tidak menghiraukan hal lain, Jisoo masih harus membagi perhatiannya pada keluarga.

Kali ini Jisoo membiarkan Eunji membantunya. Ia mengakui bahwa ia sebenarnya merasa terbantu. Kepalanya yang terus berputar membuat tubuhnya tidak bisa berdiri terlalu lama. Belum lagi tubuhnya yang masih terasa menggigil. Tapi ia bersikeras untuk kembali sehat paling tidak besok pagi. Jisoo harus mempersiapkan diri untuk ujian dan berkegiatan seperti biasa.

Di tengah-tengah kegiatan mereka, seseorang mengetuk pintu apartemen. Keduanya saling tatap.

"Apakah pacarmu meninggalkan sesuatu?" tanya Eunji yang dibalas gelengan kepala oleh Jisoo.

Jisoo mencuci tangan sebelum berjalan menuju pintu. Saat membuka pintu, napasnya tertahan melihat seorang wanita dengan pakaian formal namun tetap glamor dan riasan wajah cukup menarik perhatian. Satu tangannya menenteng tas kecil dengan merek ternama. Tatapan keduanya bertemu dan Jisoo merasa udara di sekitarnya seketika menghilang.

Choi Ji Ah, ibu Suho, berdiri di ambang pintunya dengan tatapan paling dingin yang pernah Jisoo lihat.

Jisoo menelan ludah dan mencoba mencari suaranya. "Oh, Nyonya Choi." Ia menyapa dengan nada sekasual mungkin meski jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Perasaannya mendadak tidak enak.

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang