19. i pray, you're light

103 16 2
                                    

Please vote before you read💜

PAST

"Kau di mana? Aku di apartemenmu tapi tidak ada siapapun," cecar Suho begitu panggilan teleponnya dijawab.

Di ujung sambungan, Jisoo menghela napas berat. "Aku sedang di rumah sakit mengantar Eunji untuk kontrol rutin."

"Bukankah semalam kau berkata padaku sedang kurang sehat?" Suho bertanya dengan nada khawatir. "Kenapa tidak sekalian kau periksakan diri?"

"Aku baik-baik saja," gumam Jisoo di ujung sambungan. "Oppa kenapa ke rumahku?"

"Aku membawakanmu makan siang. Kupikir kau akan di rumah seharian karena sakit," jawab Suho sambil melihat ke arah kantung berisi beragam makanan yang dibelinya untuk Jisoo. "Kau sudah selesai? Aku jemput kalian di rumah sakit ya?"

"Tidak perlu," tolak Jisoo. "Kami baru saja naik bis."

"Oh, baiklah," sahut Suho. "Aku akan menunggu kalian di sini kalau begitu."

Hampir tiga puluh menit kemudian, Jisoo dan Eunji sampai di gedung apartemennya. Mereka melihat Suho yang duduk di depan pintu unit dengan setelah formal seperti biasa. Matanya fokus dengan ponsel dalam genggamannya. Pria itu sepertinya tidak menyadari kehadiran Jisoo dan Eunji.

"Pacarmu benar-benar ekstra," cibir Eunji sambil menyikut lengan kakaknya. "Dia bisa saja menunggu di mobilnya dengan nyaman. Tapi dia malah ingin terlihat penuh pengorbanan seperti di drama-drama."

"Eunji!" sergah Jisoo. Ia memilih berjalan lebih dulu menghampiri unit apartemennya.

Barulah Suho mengangkat wajahnya dari layar ponsel. Bibirnya seketika tersungging. Matanya berbinar saat melihat kedatangan Jisoo dan Eunji. Hanya saja raut wajahnya tiba-tiba mengernyit melihat Jisoo.

"Kau terlihat pucat," ujar Suho sambil menempelkan tangan ke dahi sang gadis.

"Ya, Eonni sebenarnya sedang sakit," timpal Eunji. "Tapi dia tetap bersikeras mengantarku ke rumah sakit."

"Sudahlah." Lagi-lagi Jisoo berkelit. Sambil membuka pintu apartemen, ia berkata lagi, "Aku hanya pusing sedikit. Tidak perlu dibesar-besarkan."

Jisoo mempersilakan Suho dan Eunji masuk lebih dulu. Sambil membawa kantung berisi makanan, Suho masuk ke dalam apartemen masih dengan kedua matanya tidak lepas dari Jisoo. Kemudian ia memberikan kantung makanan itu pada Eunji.

"Kau harus beristirahat." Suho memberi saran. "Biar aku panggilkan dokter keluargaku ke sini."

"Tidak usah, Oppa." Jisoo menolak. "Lagipula aku masih harus belajar. Sebentar lagi ujian akhir tiba."

Dari arah dapur, Eunji membawa piring dan alat makan lain ke meja. Ia mulai membuka kantung makanan dari Suho dan memindahkannya satu per satu ke piring dan mangkuk. "Eonni itu sangat keras kepala. Dia tidak mau mendengarkan siapapun. Padahal itu untuk kesehatannya sendiri," gerutunya.

Mendengar penjelasan Eunji membuat tatapan Suho memicing. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Jisoo. Gadis itu mencoba tidak menghiraukan tatapan sang pria. Dengan santai, Jisoo melenggang menghampiri Eunji dan membantunya di meja makan.

Kesal, Suho berjalan cepat menghampiri meja makan. Ia segera merebut kotak makanan yang dipegang Jisoo. "Dengarkan aku untuk kali ini saja!" perintah Suho dengan nada meninggi. Hal itu membuat Jisoo bergeming di tempatnya. Pandangannya otomatis menatap Suho dengan bingung dan terkejut.

Suho mendorong sedikit tubuh Jisoo agar gadis itu duduk di salah satu kursi. Ia kemudian duduk di kursi lain dan berkata, "Aku akan membantumu belajar jika kau sudah sehat. I'll hire a tutor if you needed to. Tapi kali ini, kau butuh istirahat. Bagaimana mungkin kau bisa fokus belajar jika suhu tubuhmu tinggi seperti ini? Kau bahkan mungkin tidak bisa mengikuti ujian akhir karena sakitmu yang berlarut-larut. Lalu kau akan kehilangan kesempatan untuk mendaftarkan diri ke kampus—"

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang