PAST
South Korea—6 years agoJisoo berjalan tergesa-gesa menuju gedung perpustakaan yang menjadi tempat pertemuan diskusi mingguan sebuah klub buku. Ini kali pertama Jisoo ikut dalam pertemuan tersebut setelah mendaftar sebagai anggota minggu lalu.
Masuk ke dalam gedung perpustakaan, Jisoo kebingungan. Di dalam pesan pengumumannya, diskusi akan diadakan di aula.
Jisoo mengedarkan pandangan, mencari letak aula yang dimaksud. Apakah ada di lantai lain? Jisoo mencari petugas atau orang yang ditanyainya.
Menoleh ke kanan-kiri, Jisoo tidak menemukan seorang petugas pun. Bahkan meja informasinya juga kosong. Gedung perpustakaan itu memang cukup kecil, bukan perpustakaan besar di tengah kota.
Mendecak pelan, Jisoo berusaha tetap tenang. Ia berjalan ke arah papan yang menunjukkan peta area perpustakaan tersebut.
"You are here," gumam Jisoo membaca peta tersebut.
Setelah menemukan di mana lokasi ruangan yang dimaksud, Jisoo bersorak kecil. Ia segera berbalik dan berjalan cepat. Tanpa sadar, ia menabrak seseorang.
"Uh, maaf," ujar Jisoo menahan dirinya agar tidak terjatuh menimpa orang tersebut.
Jisoo mengangkat kepala dan melihat seorang pria yang kini sedang menahan kedua sikunya. Pria yang memakai setelan formal dengan rambut yang disisir rapi itu kini tersenyum tipis padanya.
"That's okay, love." Jisoo bersumpah ia mendengar aksen British saat pria itu bersuara. Apa pria itu orang asing? Tapi wajahnya seperti orang Asia Timur pada umumnya.
Setelah Jisoo sudah berdiri dengan sempurna, ia membungkuk dan berkata. "Permisi."
"Tunggu!" Pria itu membuat Jisoo berhenti melangkah. "Apa kau mau ke aula untuk diskusi klub buku?"
Kembali berbalik dan menghampiri pria tersebut, Jisoo mengangguk. "Ya."
"Aulanya di sebelah sana." Pria itu menunjuk arah sebaliknya dari posisi Jisoo. "Aku juga mau ke sana. We can go together if you like."
Lagi-lagi batin Jisoo bertanya-tanya kenapa pria di hadapannya beraksen British. Tapi ia mengenyahkan pikirannya. "Sure. Terima kasih. Ini kali pertama aku ke sini, jadi aku sedikit kebingungan."
"No problem." Pria itu berkata sambil mempersilakan Jisoo berjalan lebih dulu. "Aku Suho."
"Jisoo."
•••
Pikiran Jisoo tidak bisa fokus mengikuti jalannya diskusi buku tentang kumpulan puisi yang sedang digandrungi para pembaca. Ia berkali-kali melirik ke arah Suho yang duduk di samping panggung. Ternyata pria itu salah satu sponsor penyelenggara kegiatan hari ini.
Di beberapa kesempatan, Suho juga melihat ke arah Jisoo. Saat pandangan mereka bertemu, pria itu menyunggingkan senyum. Senyum yang membuat darah Jisoo tiba-tiba berdesir.
Setelah acara diskusi selesai, Jisoo mengobrol sebentar dengan anggota yang lain. Semua orang sangat ramah dan terbuka dengan anggota baru. Jisoo sangat senang ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan klub tersebut.
Awalnya, Jisoo belum yakin sepenuhnya untuk mengikuti kegiatan non-formal di luar sekolah. Jadwal sekolah dan kelas tambahannya saja sudah cukup menyita waktu. Tapi ia butuh kegiatan lain untuk menenangkan pikirannya. Belajar setiap waktu tentu membuat pikirannya tersiksa.
Sebentar lagi ia akan lulus. Di saat teman-temannya sudah memastikan untuk masuk ke universitas pilihannya, Jisoo masih ragu. Dalam hatinya, ia ingin bisa berkuliah di luar negeri. Ia ingin belajar tentang sastra Inggris dengan bahasa aslinya. Ia ingin tinggal dan mengetahui budaya negara lain, bukan hanya Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️
FanfictionYOU SERIES: [1] LOATHE YOU | jenkai [2] EVER YOU | chanrose [3] TREASURE YOU | hunlis [4] SECRET YOU | jisuho Jisoo harus mencari tempat tinggal baru setelah ketiga temannya menjalani kehidupan masing-masing bersama pasangan mereka. Dengan bantuan K...