25. breaking hearts in two

168 22 12
                                    

MATURE CONTENT

"Bagaimana kau bisa menemukanku?" tanya Jisoo yang masih tenggelam dalam pelukan Suho. Pria itu terus mendekap sang gadis dan tidak ingin melepaskannya.

"Aku akan terus mencarimu bahkan hingga ke ujung dunia sekalipun," jawab Suho yakin. Pria itu memeluk Jisoo lebih erat. "Tolong jangan buat aku khawatir seperti ini."

Merasa pertahanan dirinya mulai runtuh karena ia mulai hanyut dalam dekapan Suho, Jisoo melepaskan diri. "Aku baik-baik saja, Oppa. Kau tidak perlu bertindak berlebihan."

"Berlebihan?" sahut Suho. "Aku mencarimu ke mana-mana. Aku bahkan sudah mencari ke sini tapi tidak ada jawaban. I thought I lost you."

Alis Jisoo naik. Mungkin Suho datang ke apartemen Rosé dan Chanyeol saat ia tertidur. Itu sebabnya ia tidak menyadarinya.

Mencoba bersikap lebih dingin, Jisoo bertanya, "Kenapa kau masih mencariku? Bukankah pembicaraan kita sudah jelas?"

"Aku memilih untuk tidak mengingat pembicaraan itu." Suho menepis kalimat Jisoo. "We belong together, love. And I will do anything to make that happen."

"Oppa—"

"Jisoo, please." Suho maju selangkah dan menangkupkan tangannya di wajah sang gadis. "Kita bisa hadapi ini bersama-sama. Tolong percaya padaku."

"Bagaimana dengan Sunny?" tanya Jisoo. Tenggorokannya sudah kembali terasa tercekat. Memikirkan anak itu membuat kesedihan kembali memenuhi diri Jisoo.

"Irene dan aku sudah menyusun rencana. Jika itu tidak berhasil, aku masih punya rencana cadangan."

"Apa rencanamu dan Irene?"

"Can we talk inside?" Suho balik bertanya.

Menyadari dirinya masih berdiri di ambang pintu, Jisoo mundur selangkah untuk membiarkan Suho masuk ke dalam apartemen. Setelahnya, ia menjatuhkan diri di sofa, duduk dengan tegang dan gusar. Ia mencoba menjaga jaraknya dari Suho.

"So, that's it? Kau bahkan tidak mau berada dekat denganku?" tanya Suho sinis.

Tidak menghiraukan keluhan Suho, Jisoo memilih kembali fokus pada pembicaraan mereka sebelumnya. "Apa rencanamu dan Irene?"

"Aku dan Irene akan bicara dengan ibuku. Lalu Irene akan mengumumkan hubungannya dengan Kyle ke publik. Dengan begitu, kau tidak akan lagi menjadi sasaran orang-orang dan berita kita akan tertutupi dengan hubungan Irene dan Kyle." Suho menjelaskan.

"Lalu bagaimana dengan hak asuh Sunny?" tanya Jisoo. Ia tidak begitu peduli dengan bagaimana orang-orang melihatnya. Yang ia pedulikan kini adalah keselamatan Sunny.

Menghela napas berat, Suho menjawab. "Aku akan membicarakannya dengan ibuku. Kau tidak perlu khawatir. Akan aku pastikan Sunny tidak akan pergi ke manapun."

"Oppa, tolong pikirkan ini secara objektif." Jisoo ganti bersuara. "Kurasa ibumu tidak akan mau mendengarkan apa pun katamu jika kau masih bersamaku. Kita harus berpisah jika kau ingin rencana membujuk ibumu berhasil."

Suho berdiri dengan satu gerakan cepat. Ia mengerang dan bergerak gusar. "Aku tidak mau berpisah denganmu, Jisoo!" ujarnya yang membuat Jisoo tersentak. Rahang pria itu mengatup dan pelipisnya berdenyut. Ekspresinya terlihat putus asa. "You can ask me to do anything, Jisoo. But I'm not letting you go again!" serunya.

Bahu Jisoo naik turun. Ia tidak pernah melihat Suho begitu penuh emosi seperti sekarang. Mencoba menahan diri dan tetap berpikir rasional, Jisoo berkata lagi untuk menenangkan pria di hadapannya. Ia menghela napas sejenak. "Setidaknya kita harus berpisah untuk sementara untuk meyakinkan ibumu hingga hak asuh Sunny jatuh ke tanganmu."

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang