16. crazy over you

252 24 13
                                    

•MATURE CONTENT•

Paris Fashion Week digelar sangat megah dan meriah. Sudah sejak kemarin jagat internet terus memperbincangkannya. Desainer dan rumah mode ternama silih berganti memamerkan koleksi mereka. Para artis, selebriti, bahkan tokoh-tokoh bisnis pun hadir dalam acara itu.

Jisoo sudah sejak awal duduk di barisan belakang. Sebenarnya ketiga temannya mengajak untuk duduk di depan. Tapi Jisoo menolak. Ia sedang tidak ingin berada di keramaian dan yang lebih utama ia tidak ingin terlihat media sedang bersama Suho.

Untuk beberapa saat, Suho menemani Jisoo duduk. Tapi Jisoo bersikeras agar pria itu pergi mencari Irene. Meski enggan, Suho memilih meninggalkan Jisoo sejenak saat teman sesama pengusahanya menghampiri.

"Go! I'll be here," titah Jisoo saat Suho bersikeras untuk menemaninya.

"Aku akan kembali secepatnya." Suho mencium pipi Jisoo dengan singkat dan sangat cepat bahkan sebelum mata siapapun bisa melihatnya.

Meski singkat, ciuman itu membekas di pipi sang gadis dan seketika membuat darahnya mengalir lebih deras. Ia melihat sekeliling, berharap tidak ada seorang pun yang menyadarinya.

Dari kejauhan, Jisoo melihat Suho mengobrol dengan beberapa pebisnis lain. Ia mengedarkan pandangan, mencoba mencari ketiga temannya. Karena Lisa dan Rosé datang ke Paris Fashion Week sebagai Brand Ambassador dan tamu kehormatan, keduanya harus duduk di tempat yang terlihat di barisan depan. Sementara Jisoo hanya tamu undangan yang mendampingi Suho.

Liburannya di Paris seperti mimpi. Seharian kemarin ia berkeliling dengan teman-temannya. Jisoo sudah mengunjungi beberapa tempat ikonik seperti Museum Louvre dan The Palais Garner—dan tentu saja Menara Eiffel. Tapi karena hotel mereka memiliki pemandangan langsung ke Menara Eiffel, Jisoo tidak begitu berlama diri diam di sana karena suasananya selalu ramai. Untung saja ia bisa melihat bangunan ikonik itu kapan saja dari kamarnya.

Beberapa waktu berlalu. Tiba-tiba Jisoo melihat Irene berjalan ke arahnya. Gadis itu mengabari Jisoo dan Suho bahwa ia juga akan menghadiri Paris Fashion Week. Tapi Jisoo tidak melihat keberadaan Kyle.

"Hi! Apa kabar?" Sapa Irene ramah sambil memeluk Jisoo. "Mana Suho?"

"Dia sedang mengobrol bersama rekannya," jawab Jisoo. "Kau datang sendirian?"

Raut wajah Irene berubah. Ragu-ragu, ia berkata. "Um, sebenarnya aku ingin meminjam Suho sebentar. Wartawan ingin foto kami berdua." Irene meminta izin dan merasa tidak enak karena harus memisahkan Suho dari Jisoo.

Meski berat hati karena itu artinya Jisoo akan benar-benar sendirian, ia mengulas senyum tipis. "Tidak apa-apa. Haruskah aku panggilkan dia?"

Irene menggeleng. "Tidak usah. Biar aku yang menghampirinya," tolaknya. Ia menghela napas lalu meraih tangan Jisoo. "Terima kasih banyak, Jisoo. Maaf aku memperumit hubungan kalian," ucapnya murung.

Sejak mengenal Irene, gadis itu terlalu sering meminta maaf padanya. Merasa tidak enak karena membuat Irene selalu merasa bersalah, Jisoo menghampiri sang gadis dan memegang bahunya. Tatapan keduanya bertemu. "Lagipula aku juga masih butuh waktu sebelum hubunganku dengan Suho diketahui publik. Aku tidak begitu suka menjadi pusat perhatian."

Senyum Irene mengembang meski alisnya naik. "Kau tahu Suho sangat menyukaimu, 'kan? Kini aku menyadari sepertinya alasan dia selalu lajang saat kuliah adalah karena dia masih menyimpan perasaan padamu."

Jisoo tidak tahu apa saja yang sudah Suho ceritakan tentang hubungan mereka. Tapi rasa-rasanya, melihat kedekatan Suho dan Irene, Jisoo yakin gadis itu sudah tahu banyak. Anehnya Jisoo tidak merasa cemburu. Kehadiran Irene justru membuat Jisoo merasa tidak sendirian menjalani beragam hal baru dalam hubungannya bersama Suho. Terutama tentang popularitas Suho sebagai pengusaha.

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang