28. break the rules

147 25 12
                                    

Satu minggu berlalu, tapi Suho merasa sudah berbulan-bulan lamanya. Waktu berlangsung jauh lebih lama. Sulit rasanya berjauhan dari Jisoo meski ia tahu pasti di mana gadis itu berada. Tapi Suho tetap memegang kesepakatan yang telah dibuatnya bersama Jisoo. Ia tidak akan menganggu sang gadis sebelum berhasil menyelesaikan masalah dengan ibunya.

Sejak tadi, Suho bergerak gusar di meja kantornya. Ia sedang menunggu kedatangan Kai dan Chanyeol. Ketiga pria itu membuat janji akan bertemu siang ini. Kai sudah berhasil menemukan sesuatu tentang Choi Ji Ah dan hendak memberikannya pada Suho.

Rasanya masih sulit bagi Suho mempercayai bahwa dirinya meminta bantuan Kai dan Chanyeol untuk mencari sesuatu yang bisa menyudutkan ibunya. Suho tidak percaya ia benar-benar akan mengancam ibunya demi membatalkan rencana pengambilan hak asuh Sunny. Namun ia kehabisan akal. Ia tidak sanggup berjauhan dengan Jisoo satu detik lebih lama. Belum lagi Sunny yang juga merindukan Jisoo. Ia tidak tahu bisa sampai kapan berbohong pada Sunny tentang keberadaan Jisoo.

"Jisoo sedang bekerja di luar kota," ujar Suho setiap kali Sunny bertanya keberadaan sang gadis.

"Tidak bisakah kita meneleponnya? Aku ingin bertemu dengannya," rengek Sunny setelahnya.

Hal ini sudah terjadi beberapa kali. Namun lagi-lagi Suho akan tetap patuh pada kesepakatan mereka. Ia bisa saja menjadikan Sunny senjata untuk bicara dan bertemu dengan Jisoo. Tapi ia sadar Jisoo terlalu keras kepala dan hanya akan tambah marah jika mengetahui Suho memanfaatkan Sunny.

"Hei, maaf menunggu lama. Aku harus menunggu Chanyeol selesai berkencan dengan Rosé." Suara Kai membuyarkan lamunan Suho.

Di belakang Kai, Chanyeol menggerutu. "Pacarku merelakan waktu kosongnya untuk menemani Jisoo. Aku bahkan harus mencuri waktu agar bisa bersamanya. Seharusnya Suho bersyukur gadisnya begitu diperhatikan oleh pacarku."

Menyunggingkan bibir, Suho mengulas senyum tipis. "Bagaimana keadaannya?" tanyanya penuh harap. Hanya lewat teman-temannya ia bisa mengetahui kabar sang gadis.

Terkadang Suho bertanya pada Jennie dan Rosé. Ia juga mendengar Lisa sudah sampai di LA. Ketiga orang itu benar-benar sangat protektif pada temannya. Lisa bahkan mewanti-wanti Suho untuk tidak menghubungi Jisoo dulu agar tidak membuat gadis itu kembali kepikiran. Sebagai gantinya, ketiganya bergantian memberikan kabar Jisoo.

"Jisoo is like a closed book, you know? Sulit untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya," gumam Chanyeol. "Tapi dia masih berfungsi seperti biasa jadi kurasa dia baik-baik saja."

"She's also miserable if that's what you want to know," timpal Kai yang dibalas tatapan miring oleh Suho dan Chanyeol.

"Dari mana kau tahu?" tanya Chanyeol heran. "Dia terlihat baik-baik saja."

Kai mengangkat kedua bahu dan melipat bibir. "I just happen to know," jawabnya datar. Ia lalu menaruh tas persegi di atas meja kerja Suho dan membukanya. "Tapi aku yakin dia akan baik-baik saja bersama para gadis. Chanyeol benar. Mereka semua sangat protektif dan perhatian pada Jisoo. Jennie bahkan hampir melupakanku."

Bibir Suho tersungging tipis. Semoga saja Kai salah. Suho tidak pernah ingin Jisoo merana sepertinya. Ia tidak sanggup membayangkan Jisoo yang sedih dan ia tidak bisa menghapus air mata sang gadis.

Setidaknya Suho tahu Jisoo berada di tempat yang tepat bersama ketiga sahabatnya. Setidaknya ia yakin Jisoo akan baik-baik saja bersama ketiga gadis itu. Ia tahu ketiga sahabat Jisoo akan melakukan apa pun untuk menghibur sang gadis

Suho berjalan mendekat ke arah Kai yang sedang membuka sebuah berkas. Pria itu kemudian memberikan sebuah dokumen kepada Suho. "Kau mungkin tidak akan suka apa yang ada di dalamnya. Tapi kurasa itu cukup untuk membuat ibumu terancam."

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang