07. grey suit

195 32 5
                                    

PRESENT

Jisoo masuk ke apartemen dan menghempaskan tubuh ke sofa setelah hari yang panjang di kantor. Ia merasakan punggungnya kaku setelah seharian duduk dan menyortir naskah-naskah yang sesuai kriteria untuk diterbitkan.

Sudah lima hari berlalu setelah kepulangannya dari Jusan. Rasanya Jisoo masih berada di negara itu. Sudah lama sekali semenjak terakhir ia bepergian ke luar negeri selain Korea Selatan. Ternyata ia membutuhkan liburan dan rehat dari pekerjaannya.

Keberadaannya di Jusan memang singkat, hanya sepanjang akhir pekan. Tapi banyak yang terjadi selama kunjungan singkatnya di sana.

Jisoo mendengarkan cerita Jennie dan Kai yang sedang mempersiapkan pernikahan mereka. Acara itu rencananya akan digelar tahun depan. Ia juga akhirnya bisa menghabiskan akhir pekan bersama teman-temannya—hal yang kini semakin sulit dilakukan.

Meski awalnya mereka selalu berjanji untuk pergi bersama setidaknya setiap bulan, hal itu menjadi semakin sulit direalisasikan. Dengan segala kesibukan tiap orang dan jarak yang memisahkan, keempat sahabat itu semakin jarang bertemu. Tapi paling tidak mereka masih bertemu di hari-hari besar, terutama saat liburan.

Kembali ke kehidupannya di New York setelah liburan singkatnya di Jusan terasa tidak sama. Kembali sendirian setelah bertemu dengan sahabat-sahabatnya seakan meninggalkan ruang kosong dalam dirinya.

Lalu pertemuannya kembali dengan Suho. Hal itu menyita seluruh pikiran Jisoo satu minggu ke belakang.

Pria itu belum menikah. Sunny bukan anaknya.

Kedua hal itu terus terngiang dalam kepala Jisoo. Ia sendiri tidak tahu apa yang akan dilakukannya dengan fakta yang ada.

Apa yang berubah setelah mengetahui hal itu? Tidak ada.

Ya, kini mereka tinggal di gedung yang sama. Ya, kini hubungan mereka baik-baik saja. Tapi semua itu tidak menghilangkan apa yang terjadi enam tahun lalu.

Suho tetaplah seseorang dari masa lalu yang seharusnya tidak lagi menyebabkan reaksi seperti ini pada diri Jisoo. Gadis itu seharusnya tidak boleh membiarkan Suho menyita pikirannya. Apa pun perasan yang tersisa antara dirinya dan Suho, Jisoo tahu pada akhirnya hal itu tidak akan berakhir baik.

Seperti enam tahun lalu.

Pertemuan Jisoo dan Suho di Jusan berlangsung singkat. Setelah acara resepsi dan melepas pengantin berbulan madu, sepertinya Suho langsung pergi karena Jisoo tidak lagi melihat pria itu di manapun. Bahkan hingga hari kepulangan Jisoo ke New York.

Ada rasa kecewa karena Jisoo tidak punya waktu lebih untuk mengobrol dengan Suho. Meski dengan jarak enam tahun di antara mereka, pertemuan dengan Suho terasa tetap familiar bagi Jisoo. Rasanya seakan mereka tidak pernah berpisah.

Berbicara dengan Suho selalu terasa nyaman dan mudah. Setiap obrolan keduanya mengalir. Dari membahas pekerjaan hingga hal-hal di masa lalu.

Hanya saja baik Jisoo dan Suho seakan menghindari pertanyaan pribadi tentang masa kini. Bahkan jika bukan karena Sehun dan Kai, Jisoo tidak akan tahu status Suho dan siapa Sunny sebenarnya.

Mengenyahkan pikiran tentang Suho, Jisoo bangkit dari sofa. Ia berjalan ke dapur untuk membuat makan malam.

Biasanya, Jisoo memasak dengan porsi banyak. Tapi karena kini ia tinggal sendirian, ia hanya membuat makanan untuk dirinya sendiri. Hal lain yang butuh waktu untuknya beradaptasi.

Seumur hidupnya, Jisoo tidak pernah tinggal sendirian. Di Korea, ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Saat kuliah, ia tinggal di asrama dengan teman sekamar sebelum akhirnya tinggal bersama ketiga temannya. Rasanya masih aneh tinggal sendirian di apartemen sebesar tempatnya kini.

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang