09. catch me falling for you

164 23 5
                                    

Please vote before you read💜

PAST
South Korea

Titik-titik air mulai turun membasahi tanah. Jisoo semakin mempercepat langkahnya menuju halte bus. Ia harus segera sampai di rumah sebelum hujan turun lebih deras.

Ternyata, hari itu hujan memilih hadir lebih dulu daripada membiarkan Jisoo sampai ke rumah. Gadis itu semakin mengeratkan kedua tangannya agar tas tangannya tidak jatuh sembari mulai berlari menuju halte.

Bis sudah terlihat di depan mata. Jisoo semakin melebarkan langkah. Sialnya, hari itu seakan semesta sedang tidak berbaik hati padanya. Belum sempat Jisoo sampai di halte, bis sudah berangkat meninggalkannya.

"Sial!" umpat Jisoo pelan. Ia melirik arloji. Bis selanjutnya masih lima belas menit lagi.

Setelah selesai sekolah, Jisoo memilih pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas. Hanya saja tiba-tiba ibunya menelepon dan berkata untuk mengecek keadaan adiknya. Kim Eun-ji, adik Jisoo mengeluh pada ibunya kalau ia merasa kurang sehat. Karena ibunya masih harus bekerja hingga malam, ia akhirnya meminta bantuan Jisoo.

Mengetahui kalau adiknya sakit, Jisoo secepat mungkin merapikan barangnya dan berjalan keluar dari perpustakaan. Rasa cemas segera saja menyerang dirinya.

Eunji bukan anak yang biasa mengeluh jika sakit. Seringnya, ia malah menutupi keadaannya agar kakak dan ibunya tidak khawatir. Jika Eunji sudah menelepon ibunya, Jisoo khawatir adiknya itu dalam kondisi yang parah.

Mengidap auto-imun membuat kondisi Eunji tidak bisa ditebak. Satu waktu ia bisa merasa sangat sehat sedangkan esoknya ia bisa sangat sakit hingga sulit untuk bangun dari kasur.

Jisoo mencoba menghubungi adiknya. Begitu nada monoton berubah menjadi suara Eunji, Jisoo langsung bersuara. "Halo? Eunji? Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja, Eonni," sahut adiknya.

"Ibu bilang—"

"Iya. Tadi aku merasa perutku sakit sekali. Tapi aku sudah minum obat dan kini sudah lebih baik." Eunji menyela. Suaranya terdengar sedikit parau tapi ia berusaha agar terdengar normal. "Kau sedang di mana?"

"Aku sedang menunggu bis untuk pulang," jawab Jisoo.

Eunji keheranan. "Hujan deras begini?!" Suaranya naik satu nada.

Tidak menghiraukan omelan Eunji, Jisoo berkata lagi. "Ada yang perlu aku beli sambil pulang?"

"Tidak usah." Eunji menyahut. "Hati-hati di jalan, Eonni. Jangan hujan-hujanan!"

"Oke!"

Jisoo menghembuskan napas lega. Setidaknya ia sudah mengetahui kalau adiknya baik-baik saja.

Pikiran Jisoo melayang saat di mana ia menemukan Eunji tidak sadarkan diri di rumah. Hingga kini, ia masih ingat rasa takut dan panik yang menyerangnya. Beruntung saat itu Eunji segera mendapat pertolongan medis.

Jisoo kembali melihat arlojinya. Baru sekitar lima menit ia menunggu. Tidak ada orang lain selain dirinya di halte tersebut. Air hujan mulai membasahi bagian celananya. Hembusan angin juga membuat tubuhnya mulai menggigil.

Saat sedang menunggu, sebuah mobil berhenti beberapa meter di dekat halte. Jisoo tahu pasti siapa pemilik mobil tersebut.

Seorang pria dengan setelah formal keluar dari mobil. Kali ini, pria itu mengenakan setelan jas berwarna biru gelap. Pria itu membuka payung dan berjalan menghampiri Jisoo.

"Oppa? Kenapa kau ada di sini?" tanya Jisoo saat pria itu ada di hadapannya.

Suho menyimpan payungnya begitu sampai di halte. "Aku mencarimu di perpustakaan. Kukira kau masih ada di sana. Kenapa menunggu bis di saat hujan seperti ini?"

Secret You | jisuho (YOU SERIES BOOK 4) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang