Peribahasa 'Don't judge a book by its cover ' adalah kalimat yang sering kita dengar, istilahnya jangan pernah menilai seseorang hanya dari luarnya.
Nabila mungkin salah satu orang yang awalnya memandang paul sebagai sosok yang arrogant, tapi perilakunya semalam membuat ia menyadari bahwa apa yang pertama kali di lihat itu belum tentu murni dari sifat aslinya.
Seperti halnya pagi ini nabila baru saja terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tangisan dari baby qila. Namun ada satu hal yang membuatnya dirinya tak menyangka, ternyata semalam ia tidur dengan di selimuti oleh jaket milik paul, seorang pria yang ia anggap kutub utara karena sifatnya yang dingin.
"Jadi semalam aku tidur di pakein jaket dia, dan kak paul bela-belain cuman tidur pakai t-shirt doang" nabila menatap paul yang masih tertidur di sofa pojok ruangan.
"Ternyata di balik kutubnya dia masih ada sisi perhatiannya, mana semalam juga udah beliin makan."
"Huaaaaaa" baby qila menangis.
"Sssst iya sayang kenapa haus yaa, sebentar ya bikin susu dulu." Kemudian nabila melangkahkan kaki ke arah dispenser yang ada di ruangan rawat inap.
"Huaaaaa" baby qila semakin menangis kencang hingga membuat paul terbangun.
"Hoaam" paul menggeliat meregangkan otot-ototnya.
"Kamu lagi ngapain minion?" tanya paul
"Hah, apa kak ?"
"Nanya ke aku?" nabila bingung karena ia rasa di ruangan hanya ada mereka bertiga termasuk qila, dan tidak mungkin paul bertanya pada bayi yang berusia 8 bulan.
"Eh maksudnya kamu lagi ngapain nab?"
"Aduh keceplosan gue." gumam paul dalam hati, karena sebelumnya memang nabila belum tahu jika dirinya diberikan julukan 'minion' oleh paul.
"Aku lagi buatin susu kak." setelah selesai kemudian nabila kembali menghampiri qila ke bed pasien.
"Nih mimi dulu sayang."
"Huaaaaa"
"Loh ndak mau." ternyata qila menolak botol susu yang diberikan nabila.
"Pengen di gendong kali, coba sini aku gendong." kemudian paul membawa qila ke pangkuanya.
"Sssttt...ssstt... utututu iya ini sama om pauli." paul berusaha menenangkan qila.
Tak perlu waktu lama tangis qila kembali mereda setelah paul membawa ke pangkuannya.
"Oalaaah dek bayik ini mau di gendong om pauli ya, abis di gendong langsung diem." ucap paul
"Mau mimi gak hmm."
"Kalau kaya gini keliatan papable banget, beda cerita kalau udah jadi kutub" gumam nabila dalam hati.
"Coba sini botol susu nya nab, tolong."
"Kenapa kamu liatin saya kaya gitu?" paul menangkap basah nabila yang ternyata sedari tadi memperhatikan paul yang sedang menggendong qila dengan telaten.
"Eh, enggak kak."
"Oh iya ini susu nya." nabila kemudian memberikan botol susu qila pada paul.
"Mmm btw makasih ya kak semalam udah pinjemin jaketnya pas aku tidur."
"Gak usah kegeeran saya cuman gak mau kalau kamu ikutan sakit, nanti saya tambah repot." Paul dengan segala gengsinya tidak ingin terlihat jika dirinya sudah memberikan perhatian.
YOU ARE READING
GEULISYA
RomanceMenjadi seorang penyanyi adalah cita-cita ku dari kecil, hidup dengan kesederhanaan tak membuat diriku patah semangat untuk menggapai semua mimpi ku, perihal cinta aku rasa akan ada saatnya ketika semua sudah tepat pada waktunya - Neng Geulis Aku si...