"Argghhh kenapa jadi rumit gini sih." Paul mengacak rambutnya frustasi.
Saat ini ia di hadapankan dengan posisi yang rumit. Kedua orang tuanya, terutama Hans masih bersikeras tidak mau menerima Nabila sebagai pasangannya. Walau pun Paul tetap mempertahankan hubungannya dengan Nabila, namun sepertinya restu itu sangat sulit untuk di dapatkan.
Flashback on :
Pagi ini keluarga Hans sedang sarapan bersama. Rupanya, di meja sudah terdapat kedua orang tua Paul, Rony, serta Oma yang kebetulan sedang bermalam di rumah Hans anaknya.
"Mama bulan ini udah chek up?" Tanya Hans.
"Jadwal chek up mama besok Hans." Jawab Ratna Sasmaya, yang merupakan Oma dari Paul dan Rony.
"Apa mau Dewi antar Ma?" Tanya Dewi sang menantu.
"Ndak usah, ada asisten Mama."
Tak lama kemudian Paul menuruni anak tangga, lalu mendekat ke meja makan untuk ikut gabung bersama keluarganya.
"Selamat pagi semuanya."
"Eh, anak bujang satunya baru muncul." Ucap Oma.
"Oma kalau liat kalian berdua, waktu itu kaya gak kerasa banget, cucu-cucu Oma udah pada dewasa semua."
"Iya dong Oma, masa kecil terus." Rony menimpali ucapan Ratna.
"Pacar abang yang waktu itu, kok udah gak pernah di bawa lagi main ke rumah Oma?" Orang yang dimaksud Oma adalah mantan Rony saat itu.
"Waaah udah putus Oma, sekarang abang masih single, belum nemu yang cocok." Jawab Rony.
"Cari lagi ya kalau bisa kaya yang kemarin, cucu Oma ganteng gini gak mungkin susah dapet cewe."
"Jangan kaya adek kamu, di kasih tau ngeyel terus, keluarga kita gak boleh sembarangan pilih anggota keluarga baru." Ratna rupanya satu suara dengan Hans, tidak memberikan restu pada hubungan Paul dan Nabila.
Paul hanya mampu terdiam, karena jika sudah berhadapan dengan Ratna yang merupakan tahta tertinggi di keluarga besar, ia tak akan bisa membantah sedikit pun.
Sejak dari kecil Paul dan Rony kerap di banding-bandingkan, bukan hanya oleh Hans tetapi juga oleh Ratna Omanya. Karena Rony di anggap anak paling nurut dengan keluarga, berbeda dengan Paul yang selalu ingin berada dalam pilihan hidupnya sendiri.
Hal ini terkadang membuat kedua adik kakak ini kerap mengalami perselisihan, akibat merasa mendapat kasih sayang dan perlakuan yang berbeda. Walau dari segi materi, pendidikan, serta warisan, keduanya di berikan hak yang sama.
Selama aktivitas sarapan Ratna tak henti-hentinya berceramah, dan terus memojokan Paul, buntut perkara Omanya yang sudah mengetahui jika Pacar cucunya memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Hal itu membuat dirinya muak, hingga pada akhirnya Paul terpaksa meninggalkan meja makan di saat sarapannya belum ia habiskan.
"Maaf semuanya, Paul udah kenyang." Ucapnya, kemudian ia melangkahkan kaki, kembali menuju ke kamarnya yang terletak di lantai dua.
"Nah kan, anak kamu yang satu itu susah banget kalau di kasih nasihat." Ujar Ratna.
"Hans juga udah kasih peringatan kok Ma, kalau dia masih bersikeras mau berhubungan dengan perempuan itu, lihat aja nanti semua warisan jatuh sama Abangnya." Rupanya Hans tak main-main dengan ucapannya, beberapa waktu yang lalu ia mengatakan bahwa saat ini Paul boleh saja terus berhubungan dengan Nabila.
Namun, jika suatu saat ia tetap nekat menikah dengannya, maka Paul tidak akan mendapatkan hak waris. Bahkan ia tak segan akan mengeluarkan Paul dari anggota keluarganya. Sedangkan Dewi Ibunda Paul terkait urusan ini juga tak bisa berbuat apa-apa, walau terkadang ia kerap memihak Paul apabila anak bungsunya sering di tentang oleh Papanya.
YOU ARE READING
GEULISYA
RomanceMenjadi seorang penyanyi adalah cita-cita ku dari kecil, hidup dengan kesederhanaan tak membuat diriku patah semangat untuk menggapai semua mimpi ku, perihal cinta aku rasa akan ada saatnya ketika semua sudah tepat pada waktunya - Neng Geulis Aku si...