Chapter 18 - Perihal Rasa

2.3K 308 50
                                    

Perkara rasa rupanya tidak bisa berbohong, sekeras apapun nabila berusaha untuk menjauh namun bayangan seseorang itu masih saja terlintas dibenaknya.

Sudah sepekan lebih ia mengabaikan paul, semua runtunan pesan yang dikirimkan sama sekali tidak ia gubris. Sekalipun paul sudah berusaha menghampirinya langsung setiap hari namun ia tetap teguh dengan pendiriannya.

Mulut bisa berkata tidak, namun hati tidak bisa menolak. Nabila bergelut dengan fikirannya sendiri, ia berusaha melupakan bayang-bayang paul namun rupanya tidak semudah itu.

Nabila saat ini sedang duduk di kursi dalam kamar kostnya, berniat menghabiskan waktu weekendnya untuk tetap produktif dengan cara belajar membuat lirik lagu. Namun di tengah kegiatan tersebut, fokusnya teralihkan saat tak sengaja melihat notifikasi ponselnya yang bertuliskan nama paul.

Rupanya pria tampan pemilik nama lengkap Paul Aksa Adhinata itu tak pernah absen untuk mengirimkan pesan pada nabila, tuk hanya sekedar ingin mengetahui kabar gadis pujaannya, walau nabila tak satu kata pun berniat untuk membalas pesan darinya.

Ting....

"Arghhh kenapa susah banget sih buat gak inget kak paul, padahal pacar aja bukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Arghhh kenapa susah banget sih buat gak inget kak paul, padahal pacar aja bukan." Selembar kertas yang ada depannya sampai tak sadar ia remas hingga sekarang berubah menjadi bulatan kertas, lalu ia lempar ke tong sampah yang berada disudut kamar kostnya.

"Ya ampun, udah selesai satu bait tadi nulis lirik malah aku buang kertasnya." Lima menit kemudian ia baru menyadari perilakunya sendiri, lalu dengan cepat ia kembali mencari kertas yang baru saja ia buang.

"Huffffttttt." Nabila bernafas lega karena kertasnya masih bisa kembali ia ambil walau sudah terkontaminasi dengan sampah lainnya.

Sementara di sisi lain paul saat ini sedang berada di salah satu Mall, bersama dea yang memintanya menemani membeli sebuah gift untuk kado ulang tahun sang mama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sementara di sisi lain paul saat ini sedang berada di salah satu Mall, bersama dea yang memintanya menemani membeli sebuah gift untuk kado ulang tahun sang mama. Sebagai seorang sahabat dan juga dekat dengan ibunya tentunya paul tak bisa menolak.

"Eh outfit aku lagi bagus, fotoin bentar dong." Dea menyerahkan ponselnya pada paul untuk memotret dirinya sebentar.

"Yaudah sini."

GEULISYAWhere stories live. Discover now