Setelah merintis karier cukup lama di Ibu Kota, Nabila memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Bandung. Tak dapat di pungkiri rasa rindunya terhadap rumah sudah tak tertahan, ia sudah berjanji akan pulang pada saat dirinya sudah menggapai mimpi-mimpinya.
Pada awalnya, Nabila hanya akan pulang seorang diri. Namun Paul mengatakan bahwa ia ingin ikut bersilaturahmi dengan keluarganya, sekaligus liburan singkat untuk melepaskan segala penat. Nabila pun akhirnya mengizinkan, karena ia rasa tak ada salahnya membawa Paul, untuk ia perkenalkan dengan keluarganya di Kampung.
Saat ini mereka berdua sedang sibuk berbelanja beberapa oleh-oleh yang akan di bawa ke Bandung. Entahlah, seperti sudah menjadi tradisi setiap pulang mengharuskan membawa buah tangan untuk keluarganya.
"Mau beli apa lagi sayang? Bingung ya soalnya apaan gini aja paling gak ada yang aneh dari makanan jakarta." Ucap paul.
"Mmm gapapa paling ini aja kaya cokelat, brownies dan lain-lain, yang gak ada di Desaku. Buat adek-adek aja, yang penting gak bawa tangan kosong."
"Ayang kamu yakin, mau kamu sendiri yang nyetir?" Tanya nabila
"Iya gapapa, lagian cuman ke Bandung kan dekat juga."
"Soalnya kan rumahku di Kabupaten, takutnya kamu gak sanggup jalanannya beda sama disini."
"Aman sayang." Kampung halaman nabila memang berada di Desa, dimana jalanan utamanya tak seluas jalanan Kota. Hingga ia sedikit ragu pacarnya akan bisa melewati track jalan walaupun jalannya juga mulus.
YOU ARE READING
GEULISYA
RomanceMenjadi seorang penyanyi adalah cita-cita ku dari kecil, hidup dengan kesederhanaan tak membuat diriku patah semangat untuk menggapai semua mimpi ku, perihal cinta aku rasa akan ada saatnya ketika semua sudah tepat pada waktunya - Neng Geulis Aku si...