Chapter 47 - Life after married

2.1K 305 38
                                    

Kembali ke aktivitas sebagai musisi yang memiliki cukup banyak jadwal manggung di berbagai event, Paul dan Nabila kini mulai bekerja masing-masing diluar dari tugasnya sebagai suami dan istri.

Walaupun tugas pertamanya menjadi seorang istri, tetapi Nabila di bebaskan oleh Paul untuk tetap berkarier bahkan ia sangat mendukung penuh apapun yang dilakukannya, selagi istrinya belum di karuniai momongan.

Hari ini merupakan pertama kalinya mereka akan menjalankan LDR setelah Paul dan Nabila berstatus menikah, karena Paul mendapatkan jadwal perform di luar kota yaitu Surabaya.
Hal ini tak menjadi masalah, karena keduanya sudah berkomitmen untuk saling menjaga perasaan satu sama lain ketika sedang tak bersama.

"Sayangku, cintaku, nanti sore aku tinggalin dulu ke Surabaya, gapapa ya?" tanya Paul terhadap Nabila.

"Gapapa dong, lagian kan kamu mau manggung disana," jawab Nabila.

"Kalau kamu gak kuliah, aku mau ajak kamu, soalnya aku gak bisa jauh dari istriku." Paul memeluk Nabila, ada perasaan berat
ketika akan meninggalkannya walaupun hanya sebentar.

"Iya aku harus kuliah offline besok, gapapa kan kamu juga sorenya pulang lagi sayang."

"Jaga hati, jaga mata, gak boleh jelalatan," ujar Nabila memberi pesan pada suaminya.

"Enggak dong, masa punya istri secantik ini di rumah bisa tergoda yang lain," Paul mencolek dagu Nabila yang membuat dirinya tersenyum salah tingkah.

"Mau aku masakin dulu gak sekarang? Masih ada waktu sebelum kamu otw bandara," tawar Nabila yang mendapat anggukan dari Paul.

Akhirnya dengan ditemani Paul, Nabila berkutik di dapur untuk membuatkan suaminya makan siang, ia sudah berjanji akan kembali memasak menu favorite Paul yaitu cumi saus padang.

"Eh sayang, boleh minta tolong ambilin apron, tanganku bau amis ini nanggung belum selesai, tadi aku lupa pakai," ucap Nabila.

"Boleh, bentar aku ambil dulu," Paul beranjak mengambil apron yang tersimpan di lemari kitchen set.

"Nih sayang,"

"Minta tolong pasangin dong," ujar Nabila, ia sudah merubah posisi menunggu Paul  memasangkan apron untuknya, Namun alih-alih terpasang yang terjadi malah Paul memeluknya dengan erat.

"Ya Allah si bucin, pasangin apron sayang bukan peluk aku," Nabila hanya menggeleng-geleng kepala saat melihat tingkah laku suaminya.

"Oh salah ya, hehehe," Paul hanya cengengesan, dengan wajah tak berdosa.

Adegan diatas tak sengaja disaksikan oleh kedua Asisten Rumah Tangga di rumah Paul, yaitu Ica dan Rini yang hendak ke dapur.

"Eh jangan dulu ke dapur deh Bi Rin," Ica menarik lengan Rini.

"Kenapa Ica?"

"Tuh liat ada Mas Paul sama istrinya lagi masak sambil peluk-pelukan, takutnya kita ganggu,"bisik Ica dengan pelan.

"Eleuh..eleuh pengantin baru, meni romantis pisan," ucap Rini.

"Yaudah yuk, kita ke belakang dulu aja," ajak Ica, keduanya mengurungkan diri dan memilih menunggu mereka selesai, karena takut menganggu keduanya yang tengah asyik memasak sembari bermesaraan.

GEULISYAWhere stories live. Discover now