"Nu, kenapa sih?. "
"Apanya?. "
"Kamu kenapa? Cemberut gitu. "
"Nggak apa-apa. "
Wonwoo menjawab singkat, sementara Mingyu dia menghela nafas pelan. Terlihat jelas kalau kekasih cantiknya itu sedang tidak berselera, terlihat dari rajut wajahnya.
"Biasanya, kalau cewek lagi nggak mood pasti sukanya makan yang manis-manis. Nu, kebetulan aku bawain kamu es krim sama beberapa makanan manis. Di makan ya? Siapa tau kalau kamu makan ini, pasti mood kamu balik lagi kan. "
"Aku nggak pengen makan. "
"Nu? Kenapa sih? Kalau ada masalah cerita, kenapa kamu cemberut?. "
"Pikir aja sendiri Gyu, aku kayak gini gara-gara apa. Harusnya kamu bisa ngerti. "
Wonwoo menjawab, sementara Mingyu? Pria itu malah terlihat menghela nafas pelan, kenapa Wonwoo selalu seperti ini?
"Soal Jihoon?. "
"...."
"Nu, kenapa harus cemburu sih? Aku sama Jihoon nggak ada hubungan apa-apa, kita berdua cuma temenan aja Nu. "
"Cuma temen? Yakin? Gyu, sekarang aku tanya kalau kalian beneran cuma temenan kenapa Jihoon sampai segitunya sih sama kamu? Ya, aku tau nggak ada salahnya bantuin temen. Tapi harusnya dia juga bisa mikir dong, kamu juga punya waktu sendiri, punya waktu buat aku, bukan cuma buat dia Gyu. Aku capek, tiap hari aku selalu aja ngalah sama Jihoon. Bahkan kamu, kamu lebih mentingin sahabat kamu itu dari pada aku pacar kamu. "
"Gyu, kamu mikirin perasaan aku nggak sih? Aku juga butuh perhatian dari kamu, aku juga pengen jalan sama kamu, tapi kamu nggak pernah ada waktu. Waktu kamu habis cuma buat Jihoon, Jihoon, Jihoon! Bahkan barang, ataupun makanan yang kamu kasih ke aku itu bekas Jihoon semua. "
Wonwoo menjelaskan, dia mengeluarkan semua perasaan sesaknya pada Mingyu. Selama ini Wonwoo berusaha sabar dan menahan semuanya, tapi kali ini puncaknya. Wonwoo tidak bisa menahan semua itu lagi, karena menurutnya Jihoon sudah keterlaluan.
"Aku ngerti, aku faham. Tapi harusnya kamu juga bisa ngertiin posisinya dong Nu, aku begitu sama Jihoon ada alasannya. Nu, kalau aja nggak ada Jihoon mungkin aku udah mati. "
"Itu terus yang jadi alasan kamu Gyu, dari dulu. Jangan mentang-mentang Jihoon habis donorin ginjalnya buat kamu, terus dia bisa seenaknya gitu? Mingyu, aku tau pengorbanan Jihoon berarti banget buat kamu tapi nggak harus kayak gini Gyu. Kamu udah punya aku, dan harusnya kamu bisa bagi waktu antar aku sama Jihoon. Aku nggak ngelarang kamu sama Jihoon buat ketemu, tapi tolong inget batesan Gyu. "
Mingyu menatap Wonwoo, ini adalah suasana yang paling di benci Mingyu. Di mana Wonwoo terus mengeluh soal Jihoon, memangnya apa salahnya kalau Mingyu memberikan sedikit perhatian untuk gadis yang sudah mau mendonorkan ginjalnya itu?
"Wonu, bisa nggak kamu nggak usah lebay gitu? Emang apa salahnya sih kalau aku kasih perhatian dikit buat Jihoon, toh dia udah mau berkorban buat aku. Kalau aja nggak ada dia, mungkin aku juga nggak bakalan bisa bertahan di samping kamu sampai sekarang Nu. "
"Kamu ngatain aku lebay? Gyu, aku juga sebenernya nggak mau bersikap kayak gini ke kamu, aku males debat sama kamu. Selama ini aku cuma diem, tapi sekarang aku nggak mau lagi diem Gyu. Aku capek, aku capek banget! Kamu sama Jihoon bisa seenaknya, coba kalau aku sama Jun begitu? Kamu pasti marah kan?. "
"Sekarang mau kamu gimana? Terserah, terserah kalau kamu mau sama Jun silahkan. Aku nggak bakalan ngelarang kamu lagi buat ketemu sama dia, tapi jangan lagi ngelarang aku buat sering ketemuan sama Jihoon. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MINWON GS STORY [ON GOING]
RandomWARNING❗ AREA 21+ 🔞 One shoot gs area Khusus dewasa Harap bijak memilih bacaan!