Jeon Wonwoo, wanita berusia kisaran tiga puluh tahun. Impian Wonwoo adalah menjadi seorang ibu, hanya saja pernikahan yang ia kira akan berjalan bahagia ternyata sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Wonwoo dan Seungcheol mereka menikah karena sebuah bisnis, jadi selama satu tahun ini pernikahan keduanya hanyalah sebatas pernikahan kontrak. Pada awalnya Wonwoo mengira Seungcheol perlahan akan mencintainya, di tengah-tengah usaha Wonwoo Jeonghan wanita yang pernah di cintai Seungcheol kembali muncul.
"Seungcheol!. "
"Kenapa?. "
"Ada apa denganmu?! Kenapa kau memperlakukanku seperti ini, apa wanita itu jauh lebih penting dari pada aku? Istrimu?. "
"Pftttt, istri?. "
Seungcheol menyentuh dagu Wonwoo, membuat wanita itu terpaksa menatap Seungcheol.
"Kau tak lebih hanyalah istri kontrak, jadi jangan berharap kalau aku mencintaimu. "
Seungcheol melepaskan wajah Wonwoo, sebelum berlalu pergi. Sementara Wonwoo terlihat meremas ujung bajunya, ini benar-benar membuatnya merasa kesal kehadiran Jeonghan semakin membuat semuanya menjadi rumit.
Wonwoo terlihat berlalu pergi, dengan wajah cemberutnya. Malam ini Wonwoo berniat bertemu dengan seseorang, seseorang yang selalu menemani malamnya.
"Madam Jeon?. "
"Aku kembali Mingyu, aku membutuhkanmu malam ini. "
Wonwoo berbisik, sebelum mengecup singkat leher Mingyu meninggalkan bekas lipstik merahnya di sana.
Mingyu menarik pinggul Wonwoo hingga keduanya jatuh di atas ranjang, Wonwoo tersenyum mengamati wajah tampan Mingyu.
Ah, Wonwoo begitu beruntung memiliki budak setampan Mingyu. Belum lagi tubuh besar, dan kulit seksinya itu.
"Madam Jeon terlihat gelisah, apa ada sesuatu yang terjadi?. "
Mingyu memberikan pertanyaan, sementara Wonwoo? Wanita itu masih sibuk memainkan jari telunjuknya di dada Mingyu.
"Seungcheol, dia benar-benar membuatku muak. Mingyu, bagaimana menurutmu? Haruskah aku mepertahankan pria sialan itu, sejujurnya aku benci pernikahan yang di dasari kontrak kerja. "
Dengan posisi masih memeluk pinggul Wonwoo, Mingyu tersenyum menatap nyonya cantiknya itu.
"Aku merasa, madam Jeon tidak perlu lagi mengikat Seungcheol. Dia tidak pernah perduli dengan madam bukan? Seungcheol hanya perduli dengan wanita itu, jadi bukankah lebih baik bercerai?. "
"Bercerai?. "
Mingyu mengangguk, sementara Wonwoo masih menatap Mingyu bahkan mengusap-usap pipi Mingyu.
"Hem, bercerai. Lagipula orang semenarik dan secantik madam Jeon, sangat tidak cocok bersanding dengan Seungcheol. "
"Jadi siapa yang cocok bersanding denganku?. "
Wonwoo bertanya, namun setelahnya dia memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut Mingyu membuat pria tampan itu langsung mengulum ibu jarinya sebelum menjilatnya secara perlahan.
"Mungkin aku. "
"Pfttt, kau? Aku menghargai jawabanmu, sayang. Kau pria yang tampan, dan cukup memikatku. "
"Apa itu artinya madam mencintaiku? Mencintai sungguhan, bukan sebatas budak. "
Wonwoo menyipitkan matanya, kenapa Mingyu menanyakan akan hal itu? Ah, apa budaknya itu sudah jatuh hati padanya?
"Kalau kau bisa menurut padaku dan menjadi pria yang baik, mungkin aku akan mempertimbangkannya. "
"Jadi masih ada peluang untukku di dalam hati madam?. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MINWON GS STORY [ON GOING]
RandomWARNING❗ AREA 21+ 🔞 One shoot gs area Khusus dewasa Harap bijak memilih bacaan!