25. Unwed Pregnancy

5.3K 64 25
                                    

Malam ini Wonwoo baru pulang, seharian penuh Wonwoo terlihat pergi bersama dengan Mingyu hingga lupa waktu. Wonwoo terlihat melepas sepatunya lalu membawanya dan berjalan perlahan membuka pintu ruang tamunya, matanya terlihat menatap sekeliling sebelum akhirnya Wonwoo terjengkit kaget.

"Kamana wae? Parawan balik peuting wae. Wonu, bunda teh sieun neng jadi bahan gibah tatangga. "

Hani mulai mengomel, sambil membawa sapu lidi di tangannya. Wonwoo menciut, bagaimanapun bundanya itu benar-benar di takuti di rumah.

"Abis dari mana kamu?!. "

"I-itu, Wonu pergi sama teteh Han. Nonton bioskop terus sekalian mampir cari makan, mangkanya Wonu pulang telat. "

Wonwoo berbohong, jelas saja Jeonghan baru saja datang tadi sehabis magrib ke rumah memberikan oleh-oleh dari Jogja.

Cetasss...

Hani memukulkan sapu lidi itu tepat di sofa ruang tamu, membuat Wonwoo reflek langsung menjaga jarak dengan sang bunda.

"Ampun! Uhun bun, neng ngaku. Neng tadi di ajak Mingyu, tapi bunda nging ambek ka Mingyu. "

"Dia lagi?! Bunda udah bilang sama kamu, jangan terlalu sering keluar malem sama Mingyu! Di bejaan teh angger weh bangor keneh. "

Hani mulai mengomel, sebenernya dia tidak melarang putri semata wayangnya itu menjalin hubungan dengan Mingyu anak sahabatnya. Hanya saja akhir-akhir ini Wonwoo sering pulang larut malam, hal itu yang terkadang membuat Hani tidak suka.

Hani hanya takut muncul gosip tidak benar dari tetangga, apa lagi pergaulan anak sekolah jaman sekarang di luar batas. Hani hanya kahwatir kalau Wonwoo dan Mingyu melakukan hal yang tidak senonoh, apa lagi usia keduanya masih 17 tahun dan statusnya masih menjadi seorang pelajar.

"Nggak, bunda jangan salahin Mingyu. Tadi dia udah ngajakin Wonu buat pulang, tapi Wonu nolak. I-iya soalnya aku masih kangen bun, masih pengen ketemuan sama Mingyu. "

Hani reflek menepuk jidatnya, anak perempuannya itu ternyata benar-benar di mabuk asmara.

"Bunda tau wonu, kamu masih masa-masanya mabuk sama Mingyu, tapi kamu itu harusnya bisa mikir kamu masih sekolah nggak seharusnya kamu pulang di atas jam sepuluh malam. Bunda cuma nggak enak sama tetangga Nu, bunda takut mereka mikir yang nggak-nggak soal kamu cuma gara-gara kamu keseringan pulang malem sama Mingyu. "

"Wonu, bunda nggak ngelarang kamu buat berhubungan ataupun ketemu sama Mingyu. Tapi kamu harus inget waktu, tugas kamu nggak cuma pacaran nak. Kamu masih sekolah, masa depan kamu juga masih panjang. Bunda nggak mau ya, cuma gara-gara pacaran kamu jadi males buat belajar. "

Hani mulai memberikan wajengan, dan itu sedikit membuat Wonwoo merasa besalah. Memang benar, sejak mengenal pacaran Wonwoo menjadi lupa dengan semuanya, lupa makan, lupa belajar, bahkan nilai-nilai mata pelajarannya mulai menurun karena setiap harinya Wonwoo lebih mementingkan bermain ponsel.

"Maaf bun, mulai sekarang Wonu janji Wonu nggak bakalan ngulangin lagi. Kalaupun Wonu ada janji jalan-jalan sama Mingyu, Wonu bakalan inget waktu dan nggak bakalan buat bunda marah lagi. Wonu minta maaf ya bun?. "

Hani hanya mengangguk, setelahnya dia terlihat menyuruh Wonwoo untuk segera masuk ke dalam. Wonwoo celingukan, terlihat mencari seseorang.

"Ayah mana?. "

"Itu geus sare ti heula, tadi mah ngantosan neng mulang arek di gebukan ceunah. Udah sekarang kamu masuk kamar, cuci muka, gosok gigi, terus tidur. "

Cukup membuat Wonwoo takut dan sedikit merinding, beruntung sekali saat ia pulang sang ayah sudah tertidur kalau tidak pasti Wonwoo akan kembali mendapatkan tamparan sendal tebal itu.

MINWON GS STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang