-Part 23-

999 159 65
                                    

Seperti yang dijanjikan, Nini bersama Jisoo datang kerumah sakit dengan membawa ice cream untuk diberikan kepada Chaeng.

"Ini ice cream untuk Chaeng" ujar Nini memberikan ice cream yang dibelinya kepada Chaeng.

"Nini cuapin ya" pinta Chaeng dengan manja.

"Mommy, tolong" Nini merentangkan kedua tangannya sehingga Jisoo langsung saja mengangkatnya lalu mendudukkannya dikasur Chaeng.

"Ayo Nini suapkan" ujar Nini menyendokkan ice cream untuk Chaeng.

Chaeng yang antuasis langsung saja membuka mulutnya dan menerima suapan dari Nini.

"Enak! Chaeng chuka. Telima kacih Nini"

"Heyy, kamu tidak berterima kasih sama Aunty huh?" Protes Jisoo.

Chaeng menatap Jisoo dengan polos "Telima kacih Aunty Ji"

"Nah, ini baru ponakan Aunty" ujar Jisoo mengelus kepala Chaeng.

"Aunty Ji, tadi Glandma tama Glandpa kesini" ujar Chaeng.

"Loh, Grandpa juga kesini!?" Kaget Jisoo.

"Chaeng diendong tama Glandpa" Dengan antuasisnya Chaeng menceritakannya.

"Grandpa bahkan tidak pernah menggendong Nini" ujar Nini dengan sedih.

Tangan mungil Chaeng beralih memegang tangan Nini "Nini angan cedih. Nanti Chaeng ngomong tama Glandpa untuk endong Nini"

"Chaeng janji?" Tanya Nini.

"Eung! Chaeng janji" sahut Chaeng.

Jisoo pula sudah bergegas menghampiri Lisa yang duduk disofa.

"Apa ada yang Eonnie lewatkan?"

Lisa mengangguk "Tadi Eomma sama Appa kesini terus Chaeng tiba tiba saja mau digendong sama Appa jadi Appa terpaksa menggendong Chaeng deh. Tapi Appa kelihatan seperti menerima Chaeng walaupun Appa kelihatan gengsi. Chaeng juga tertidur digendong Appa dan pas aku ingin mengambil Chaeng, Appa malah menghalang aku. Katanya Chaeng baru tidur jadi dia tidak ingin tidur Chaeng keganggu"

"Daebak! Itu satu kemajuan yang bagus. Semoga saja selepas Appa menerima Chaeng, Appa juga akan menerima Nini"

"Aku yakin suatu hari nanti Appa akan menerima cucu cucunya ini. Selama ini juga Appa hanya menyayangi Vion karena Vion satu satunya cucu laki lakinya dan sekarang kita harus menunjukkan kepada Appa kalau cucu perempuan juga tidak ada bedanya. Kita harus mempunyai rencana"

Jisoo mengangguk setuju "Kamu benar"

*
*

Hari demi hari berlalu dan kini kondisi Chaeng sudah beransur membaik. Setelah diperiksa oleh Dokter Joy, bocah itu akhirnya diperbolehkan untuk pulang.

"Yeayy Chaeng cudah boleh pulang!" Teriak Chaeng antuasis.

"Tapi sebelum pulang, Dokter harus melepaskan infus ini dulu ya" ujar Dokter Joy.

Lisa bergegas memegang Chaeng karena dia tahu anaknya itu pasti akan meronta ronta.

"Dokter akan melakukannya secara perlahan lahan. Chaeng jangan takut" ujar Dokter Joy sebelum melepaskan perban ditangan Chaeng.

Mata Chaeng sudah berkaca kaca. Dia menenggelamkan mukanya didada sang Mama karena tidak ingin melihat prosesnya.

"Nah, sudah selesai" ujar Dokter Joy.

Dia menempelkan plaster diluka itu dengan berhati hati.

"Chaeng, sudah selesai nih" ujar Lisa.

Chaeng menatap tangannya "Huhu tangan Chaeng luka Mama" adunya sedih.

Lisa mengecup plaster diluka sang anak itu "Nanti sembuh kok. Chaeng harus kuat"

"Eung! Chaeng kuat!" Sahut Chaeng dibalas kekehan kecil dari sang Mama.

Setelah berpamitan, Lisa akhirnya menggendong Chaeng pergi kemobilnya sementara tas pakaian Chaeng sudah dimasukkan kedalam mobil sejak awal tadi.

Drttt drttt

Baru saja ingin menghidupkan mesin mobil, seseorang malah menghubunginya.

Dahinya mengernyit bingung "Appa?" Gumannya dengan pelan.

Kenapa juga Sunwon menghubunginya? Mereka bahkan sudah tidak saling menghubungi sejak Lisa menjadi istri kepada Sean dan itu juga gara gara Sunwon yang memblokir nomer Lisa. Dan sekarang malah Sunwon duluan yang menghubungi Lisa. Hurmm, seperti Sunwon sudah membuka blokir anaknya itu.

Dengan wajah yang penasaran, Lisa mengangkat panggilan dari sang Appa.

Tidak ada yang bersuara. Hanya suasana hening yang menyelimuti keduanya.

"Erm A-Appa?" Panggil Lisa memecahkan keheningan.

"Eomma bilang Chaeng sudah bisa keluar dari rumah sakit. Bawa Chaeng menginap dimansion sekarang. Kamu pasti sibuk sama pekerjaan kamu jadi biarkan Chaeng dijaga sama Eomma kamu"

Tut

Tanpa sempat menjawab, panggilan itu langsung dimatikan oleh Sunwon.

Lisa menahan senyumannya. Dia tahu Appa nya itu merindui sosok Chaeng namun Appa nya terlalu gengsi untuk menunjukkan kasih sayangnya.

"Chaeng, apa Chaeng ingin menginap dimansion Grandpa sama Grandma?" Tanya Lisa.

"Apa Mama juga akan menginap dicana?" Tanya Chaeng.

"Kalau Chaeng mau, Mama juga akan menginap disana" sahut Lisa.

"Chaeng mau!" Antuasis Chaeng.

"Bagaimana kalau kita mengundang keluarga Aunty Ji juga?"

"Chaeng cetuju!"

Lisa bergegas menghubungi Kakak kesayangannya itu.

"Eonnie!"

"Waeyo Li? Hari ini Chaeng sudah diperbolehkan untuk pulang bukan?"

"Iya Eonnie dan tadi Appa menelfon aku dan dia ingin Chaeng menginap dimansion"

"Bagus tuh. Bawa saja Chaeng kesana"

"Mendingan Eonnie juga ikut menginap deh bersama Nini. Ingat sama rencana kita? Kita bisa menjalankan rencananya sekarang"

"Ide yang bagus. Kebetulan sekali suami Eonnie juga harus berangkat keluar kota nanti malam"

"Baiklah. Kita ketemu dimansion Eomma sama Appa ya. Bye bye!"

Setelah mematikan panggilan, Lisa langsung saja menjelaskan mobilnya untuk menuju kemansionnya untuk mengambil barang barangnya duluan.

Walaupun sang Appa seakan belum bisa menerima dirinya, Lisa tetap bersyukur karena Appa nya itu seakan sudah menerima keberadaan Chaeng.





Ayo guys streaming Final Love Song!!

Suara Rosé candu banget😭

Our Golden Voice 😍

Menyala Kakakku!🔥

  Tekan
   👇

Puzzle Pieces✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang