-Part 24-

914 176 43
                                    

Lisa bersama sang anak sudah tiba dimansion keluarga Choi. Kedatangan mereka langsung saja disambut dengan antuasis oleh sosok Min-Ha sementara Sunwon kelihatan sibuk membaca koran disofa diruang tamu mansion. Namun tanpa mereka tahu, pria paruh baya ini hanya berpura pura membaca koran karena sedari tadi dia melirik kedatangan cucu gembulnya itu.

"Aigo, cucu Grandma!" Min-Ha dengan antuasisnya menggendong Chaeng.

"Glandma, tangan Chaeng luka" adu Chaeng memperlihatkan tangannya yang di plaster itu.

"Kasian cucu Grandma ini. Apa Chaeng sudah makan?"

"Cudah Glandma. Tapi Chaeng belum minum uyyu. Glandma malahin Mama dong"

Lisa melotot. Heol! Apa anaknya itu baru saja meminta Min-Ha untuk memarahinya!?

"Kamu tidak memberikan uyyu kepada cucu Eomma huh?" Omel Min-Ha.

Lisa terkekeh kecil "Belum saatnya Chaeng minum uyyu"

"Pastikan nanti kamu memberikan uyyu untuk cucu Eomma ini. Pokoknya Eomma tidak ingin cucu gembul Eomma ini kurus" ujar Min-Ha.

Tidak ingin membantah, Lisa akhirnya hanya bisa mengangguk.

"Ayo duduk" ajak Min-Ha membawa cucu dan anaknya itu untuk bergabung bersama Sunwon.

"Erm bagaimana kabar Appa?" Tanya Lisa basa basi.

"Baik" sahut Sunwon singkat.

"Glandpa" panggil Chaeng.

Sunwon meletakkan koran yang dibacanya itu lantas dia menatap Chaeng "Kesini" panggilnya.

Chaeng berganjak turun dari pangkuan Min-Ha lantas dia menghampiri Sunwon.

Langsung saja pria itu menggendong Chaeng dan mendudukkan Chaeng diatas pangkuannya.

"Cucu Grandpa sudah sehat?" Tanya Sunwon.

"Cudah Glandpa. Mama menjaga Chaeng dengan baik" sahut Chaeng.

"Kalau Mama menjaga Chaeng dengan baik, Chaeng tidak mungkin masuk rumah sakit" balas Sunwon menyindir sang anak.

Lisa menghela nafasnya dengan kasar "Chaeng masuk rumah sakit juga gara gara cucu kesayangan Appa" balasnya.

"Sudah Appa bilang, jangan menyalahkan Vion" tegur Sunwon.

"Sudah sudah!" Halang Min-Ha sebelum perdebatan diantara suami dan anaknya berlanjutan.

"Grandpa!" Vion berlari menghampiri Sunwon.

Bocah itu kelihatan tidak suka ketika melihat Chaeng yang berada dipangkuan  Sunwon.

"Turun kamu anak aneh!" Ujarnya memarahi Chaeng.

"V, jangan!" Tegur Sunwon.

"Tapi Grandpa, dia memang anak aneh. Lihat saja, rambutnya beda sama kita" ujar Vion.

"Rambut Chaeng warna blonde karena Papa Chaeng rambut blonde. Dia bukan aneh" jelas Sunwon.

"V tetap tidak suka sama dia!" Seru Vion.

"Dikira Chaeng juga suka sama kamu huh?" Sambar Jisoo berjalan memasuki mansion dengan menggandeng tangan sang anak.

"Kalian kesini juga?" Min-Ha dengan senang hati menyambut kedatangan Jisoo dan Nini.

"Suami aku berangkat keluar kota jadi aku sama Nini menginap disini ya Eomma" ujar Jisoo.

"Memang ini yang Eomma inginkan. Sudah lama juga keluarga kita tidak berkumpul" balas Min-Ha mendudukkan Nini diatas pangkuannya.

"Nini sudah makan?"

"Sudah Grandma" sahut Nini.

"Nanti makan malam Nini mau makan apa?" Tanya Min-Ha.

Nini kelihatan berfikir "Nini mau mandu. Apa boleh?"

Min-Ha terkekeh. Dia mencubit pipi Nini dengan pelan "Pantesan pipi Nini seperti mandu. Ternyata Nini suka mandu ya. Baiklah baiklah, nanti Grandma menyiapkan mandu yang enak untuk Nini"

Vion semakin tidak suka ketika melihat Nini yang bermanja dengan sosok Min-Ha.

Dia menghampiri Nini dan secara tiba tiba dia menarik tangan Nini sehingga Nini terjatuh.

"Mandu gue!" Heboh Jisoo bergegas menggendong Nini.

"Hiks huaaaaa" isak Nini menenggelamkan mukanya diceruk leher sang Mommy.

"Vion, kamu apa apaan hah!?" Marah Min-Ha.

Chaeng berganjak turun dari pangkuan Sunwon lantas dia menghampiri Vion.

"Oppa apa apaan ci! Kenapa Oppa bikin Nini nangic huh! Chaeng tidak chuka!" Marahnya yang terlihat imut.

"Appa lihat sendiri bukan kelakuan cucu kesayangan Appa itu?" Sambar Lisa menatap Sunwon.

"Gara gara Appa terlalu memanjakan dia, dia bertingkah seenaknya saja. Memangnya Appa ingin dia menjadi psychopath suatu hari nanti?" Lanjut Lisa.

Sunwon menghela nafasnya dengan kasar "V, kekamar kamu sekarang"

"Tapi Grandpa-"

"Kekamar kamu sekarang!" Potong Sunwon dengan tegas.

Dengan mata berkaca kaca, Vion berlari memasuki kamarnya.

"Anak Mommy jangan menangis lagi ya" bujuk Jisoo mengusap air mata Nini.

"Nini" panggil Chaeng.

Jisoo menurunkan Nini dari gendongannya.

"Nini angan nangic ya. Chaeng cudah malahin Oppa kok" bujuk Chaeng. Tangan mungilnya memegang tangan Nini.

"Nini hiks tidak nangis lagi kok" ujar Nini yang masih sesenggukan.

Kedua bocah itu saling berpelukan membuat orang tua mereka tersenyum dengan haru.

Sunwon juga melihat semuanya dengan jelas dan sekarang ada perasaan aneh yang muncul dihatinya.

Mereka menggemaskan.

Astaga, kenapa dia tidak menyadari semuanya dari awal? Kedua bocah itu adalah anak kandung dari kedua anaknya tapi kenapa selama ini dia terlalu bodoh karena tidak menganggap keduanya sebagai cucunya?

"Nini, Chaeng, maafkan Grandpa"









Tekan
   👇

Puzzle Pieces✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang