Sudah hampir 15 menit Chaeng mengemut sumber asi namun tidak ada tanda tanda kalau bocah ini akan segera melepaskannya.
Itu juga membuat Lisa hanya bersandar dibangkunya tanpa bisa membuat pekerjaan.
"Belum kenyang?" Tanya Lisa yang terus menepuk pantat Chaeng.
"Beyum" sahut Chaeng tanpa melepaskan emutannya.
Lisa terkekeh kecil "Persis seperti Papa kamu"
Chaeng menatap Lisa "Papa uga chuka uyyu?" Polosnya.
"B-Bukan. Maksud Mama itu, Papa kamu suka makan, persis seperti kamu" sahut Lisa terburu buru.
"Tapi cekalang Chaeng lagi minum, bukan makan"
Tuhhkannn. Punya anak pintar banget si.
"Chaeng sudah tidak mau?" Tanya Lisa mengalihkan perbicaraan.
"Aniya~" rengek Chaeng bergegas meminum asi nya.
Tok tok tok
"Chaeng, lepas dulu. Ada orang loh" ujar Lisa.
Chaeng menggeleng "No! Chaeng mau uyyu lagi!"
"Sebentar saja Sayang. Boleh ya" bujuk Lisa.
"Tidak boyeh" tolak Chaeng.
Lisa yang pasrah akhirnya menyambar jasnya untuk menutupi dadanya.
"Masuk!" Teriak Lisa.
Ceklekk
Ash memasuki ruangan itu namun cowok ini buru buru menunduk ketika menyadari posisi Lisa "M-Maaf mengganggu Mrs. Tapi ada tetamu yang ingin bertemu Mrs"
"Tetamu? Siapa?"
"Dia bilang kalau dia adalah Eomma kepada anda"
Mata Lisa membulat. Setelah hampir 5 tahun, sang Eomma akhirnya datang menemui dirinya?
"Mrs?" Panggil Ash menyadarkan Lisa dari lamunannya.
"A-Ah, iya. Biarkan dia masuk" ujar Lisa.
Ash mengangguk patuh sebelum berganjak keluar dari ruangan itu.
Tidak lama kemudian, sosok yang ditunggu tunggu akhirnya tiba.
"Lisa"
Mata Lisa berkaca kaca "E-Eomma"
Min-Ha mengernyit bingung "Kamu hamil?"
"Nde!?" Lisa terbelalak kaget namun sedetik kemudian dia terkekeh ketika menyadarinya.
"Aniyo. Ini cucu Eomma lagi minum uyyu" jelas Lisa.
"Chaeng, sudah ya. Ada Grandma nih" Lisa menepuk pantat Chaeng dengan pelan.
"Glandma?" Bingung Chaeng.
"Iya, bangun dulu"
Chaeng akhirnya melepaskan kulumannya lantas bocah ini bangkit dari rebahan sang Mama dengan mempoutkan bibirnya.
Lisa akhirnya bisa bangkit untuk menghampiri Min-Ha "Eomma" dipeluknya sang Eomma dengan erat.
"Bagaimana kabar kamu Nak?" Tanya Min-Ha mengusap punggung sang anak.
"Lisa baik baik saja Eomma. Bagaimana sama Eomma?"
"Eomma juga baik baik saja Nak" sahut Min-Ha melepaskan pelukannya.
Wanita itu beralih menatap Chaeng yang hanya berdiri disamping Lisa dengan polosnya.
"H-Halo Glandma" sapa Chaeng malu malu.
"Menggemaskan!" Pekik Min-Ha berjongkok didepan Chaeng lantas kedua tangannya menangkup kedua pipi gembul Chaeng "Squishy!"
Lisa terkekeh kecil "Eomma, cucu Eomma ini namanya Chaeyoung Skyler Park. Bisa dipanggil Chaeng. Sekarang umur Chaeng sudah 3 tahun"
"Eomma tahu kok. Hanya saja ini pertama kalinya Eomma melihatnya secara langsung" ujar Min-Ha.
"Bagaimana Eomma bisa tahu?" Bingung Lisa.
"Apa kamu fikir Eomma tidak memantau kehidupan anak Eomma? Walaupun kamu sudah menikah, kamu tetap anak kecil Eomma"
Lisa tersenyum haru "Maafkan Lisa karena tidak membawa Chaeng bertemu Eomma"
"Tidak apa apa, Eomma mengerti. Semuanya juga gara gara Appa"
"A-Apa Appa baik baik saja?" Tanya Lisa dengan ragu.
"Appa baik baik saja Nak. Hanya saja dia masih keras kepala. Tapi Eomma yakin suatu hari nanti dia akan kembali menerima kamu dan juga Chaeng" sahut Min-Ha.
"Aku berharap agar suatu hari nanti Appa bisa menerima Chaeng walaupun Appa membenci aku" lirih Lisa.
"Appa pasti akan menerima kalian" ujar Min-Ha meyakinkan sang anak.
"Sini Grandma gendong" Min-Ha beralih menggendong Chaeng "Urghh, cucu Grandma berat ya"
Chaeng tersenyum malu malu "Kata Mama, Chaeng chuka makan. Chaeng uga chuka uyyu punya Mama. Lacanya enak" polosnya.
Min-Ha terkekeh sementara pipi Lisa sudah bersemu merah. Jujur banget tuh bocil.
"Uyyu Mama enak hurm?" Goda Min-Ha.
"Iya Glandma" sahut Chaeng.
"Eomma duduk dulu yuk" ajak Lisa membawa Min-Ha duduk disofa.
"Anak kamu benar benar imut Li" puji Min-Ha yang terus mengunyel pipi gembul Chaeng sehingga bocah itu hanya bisa menatap Lisa dengan tatapan memelas untuk meminta bantuan sang Mama.
Lisa menyadari tatapan Chaeng namun dia memilih untuk tidak peduli.
"Apa Appa tahu Eomma datang menemui aku?" Tanya Lisa.
Min-Ha mengangguk "Appa kamu tahu kok. Tapi-"
Wanita itu kelihatan ragu untuk melanjutkan kata katanya.
"Tapi apa Eomma?" Tanya Lisa penasaran.
Min-Ha menghela nafasnya dengan kasar "Appa kamu bilang kalau dia akan menerima kamu sama Chaeng tapi ada syaratnya"
Dahi Lisa mengernyit "Syarat?"
"Appa ingin kamu menikah dengan cowok yang pernah dia jodohkan sama kamu itu. Cowok itu tahu kalau kamu punya anak kok dan dia sanggup menerima kamu sama Chaeng"
"Tidak!" Lisa langsung saja membantah "Walaupun suami aku sudah meninggal, cinta aku untuk suami aku tidak akan menghilang!" Lanjutnya dengan serius.
"Eomma tahu Li. Eomma juga memang tidak setuju sama rencana Appa kamu itu. Tapi kamu sendiri juga tahu kalau Appa kamu itu keras kepala" lirih Min-Ha.
"Eomma ngomong saja sama Appa kalau aku tidak akan menikah sama siapa siapa lagi kecuali Sean! Hanya Sean yang berhak menjadi suami dan ayah kepada aku dan anak aku!" Tegas Lisa.
Min-Ha menghela nafasnya dengan kasar "Baguslah. Kamu harus pertahankan keputusan kamu. Ingat, Eomma akan terus mendukung kamu"
Jika kedua wanita dewasa ini sibuk berbicara, Chaeng pula hanya diam namun dia terus menatap Lisa dengan tatapan memelas.
"Chaeng mau uyyu tapi Chaeng malu tama Glandma! Huh! Chaeng tidak chuka deh!"
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces✅
Fiksi PenggemarKepingan dihati yang dulunya kosong akhirnya kembali penuh dengan kehadiran sosok sang anak yang dulunya tidak diinginkan. Ini kisah Lalisa, seorang CEO muda yang menjadi Mama kepada Chaeyoung, bocah yang menggemaskan. "Aunty kenapa malah malah mul...