Chaeng menggeliat kecil ketika merasakan ada sesuatu yang basah terus saja mengecup pipinya itu.
"Chaeng, bangun"
Cup
Cup
Cup
Nini terus saja mengecup pipi gembul si bocah kesayangannya itu dengan gemes. Andai bisa, ingin sekali dia menggigit pipi gembul itu namun itu pasti membuat adiknya menangis.
Mendengar suara yang tidak asing, Chaeng akhirnya membuka matanya "Nini!" Pekiknya yang langsung saja memeluk Nini dengan erat.
Nini terkekeh kecil "Chaeng rindu sama Nini?"
"Eung! Chaeng lindu banget tama Nini"
"Nini sudah membawa banyak oleh oleh untuk Chaeng. Tapi sekarang mendingan Chaeng mandi duluan ya. Ayo Nini temani"
"Allacco Nini" Dengan tangan yang bergandengan, kedua bocah itu berganjak memasuki kamar mandi.
Nini yang memang sudah seperti Kakak kepada Chaeng terus saja memantau Chaeng agar adiknya itu tidak terpeleset.
Tidak lupa juga Nini mengambil sabun dan dia ikut mengoleskannya dipunggung Chaeng.
Benar benar seperti Kakak yang sesungguhnya.
Sementara itu diruang tamu, Lisa bersama Jisoo dan Haein masih berbicara untuk membahas masalah yang terjadi itu.
"Menurut kamu, apa mungkin pelakunya adalah Uncle Juno? Kamu pernah bilang sama Eonnie kalau dia sering bikin keributan di perusahan bukan?" Ujar Jisoo curiga.
Namun Lisa menggeleng "Tidak mungkin Uncle Juno. Uncle Juno memang kelihatan serakah tapi dia tidak mungkin melakukan semua ini. Dulu dia begitu menyayangi Sean. Lagian selama ini juga dia yang membesarkan Sean"
"Ada benarnya si. Uncle Juno sudah menyayangi Sean seperti anak kandungnya sendiri. Dia bahkan tidak menikah gara gara ingin mengurus Sean yang sudah kehilangan kedua orang tuanya itu" timpal Haein.
"Mungkin ada musuh yang tersembunyi" ujar Lisa.
"Mama!" Panggilan itu membuat Lisa dan yang lain melihat kearah Chaeng yang turun dari tangga dengan bantuan Nini.
"Chaeng cudah mandi. Nini yang bantuin Chaeng" lapor Chaeng berganjak duduk disamping sang Mama.
Lisa menatap ponakannya itu "Terima kasih Nini"
"Sama sama Aunty. Lagian Nini sudah menganggap Chaeng seperti adik Nini sendiri kok jadi Nini senang karena bisa memandikan Chaeng" sahut Nini.
"Sepertinya Nini mau adik hurm?" Goda Lisa menatap Kakak dan Abang iparnya secara bergantian.
"No Aunty!" Sambar Nini secara tiba tiba "Nini tidak mau punya adik. Nini sudah punya Chaeng"
"Eung! Nini tidak boleh punya adik! Chaeng cudah menjadi adik Nini!" Sambar Chaeng mempoutkan bibirnya dengan kasar.
"Lah, bisa gitu ya" komentar Lisa.
"Bisa dong" sahut Nini merangkul pundak Chaeng.
"Chaeng tidak rindu sama Aunty dan Uncle?" Tanya Jisoo.
Bocah itu menatap kearah Jisoo dengan tatapan polosnya "Tidak"
"Tega banget nih bocah" gerutu Jisoo.
"Gara gara Chaeng tidak rindu sama Aunty, Chaeng tidak akan mendapat oleh oleh" ujar Jisoo dengan jahil.
"Mommy jangan gitu ishh! Nini beli semuanya juga untuk Chaeng!" Protes Nini membuatkan Lisa terkekeh ketika melihat wajah kesal sang Kakak.
"Anak aku punya pawang nih. Senggol dong" ledek Lisa.
Jisoo mendengus "Nini anak Eonnie ya"
"Tapi Nini ingin menjadi Eonnie kepada Chaeng" balas Lisa.
"Iya deh iya" sahut Jisoo mengalah.
Ting!
Ting!
Secara bersamaan, ponsel Jisoo dan Lisa mengeluarkan notifikasi.
"Li, kamu juga mendapatkannya?" Tanya Jisoo.
Wajah Lisa yang membaca pesan itu menjadi datar "Iya"
"Ada apa Sayang?" Bingung Haein.
"Hantae Oppa ingin ketemu aku, Lisa sama anak anak" jelas Jisoo.
"Ck, untuk apa lagi si? Selama ini juga dia bahkan tidak pernah peduli soal kita!" Kesal Lisa.
"Li, dia tetap Oppa kita" tegur Jisoo.
"Aku tidak punya Oppa yang egois seperti itu. Apa dia fikir karena dia anak kesayangan Appa, dia bisa mendapatkan semuanya huh?" Balas Lisa.
"Mungkin ada sesuatu yang ingin Oppa bahas sama kita. Mendingan kita ketemu saja dia duluan" bujuk Jisoo.
Lisa menghela nafasnya dengan kasar. Dia menatap kearah Chaeng dan Nini yang sudah sibuk membongkar bungkusan oleh oleh yang dibawa itu.
Dia tidak boleh egois bukan? Hantae itu Abang kandungnya jadi dia yakin Chaeng juga harus bertemu sosok itu.
"Baiklah. Kalian atur saja waktunya" putus Lisa pada akhirnya.
"Okay" Jisoo kembali mengetik sesuatu diponselnya.
"Tae Oppa bilang kalau dia ingin ketemu kita nanti malam di restaurant langganan kita yang dulu" lapor Jisoo setelah membaca pesan yang dikirim oleh sang Abang.
"Nanti malam aku akan menghantar kamu sama Nini ketemu Hantae Hyung" ujar Haein.
"Loh, kamu tidak akan ikut bersama?" Tanya Jisoo bingung.
Haein menggeleng "Sudah lama kalian tidak bertemu jadi aku yakin sekarang saatnya kalian berkumpul bersama. Kamu sama Nini pergi saja. Aku akan menunggu kalian di cafe yang tidak jauh dari sana" ujarnya pengertian.
"Baiklah Sayang" balas Jisoo menatap sang suami dengan penuh cinta.
Lisa mengusap wajahnya dengan kasar. Melihat pasangan didepannya itu membuat dia mengingati sosok Sean yang sudah meninggalkannya.
Rindu. Dia benar benar merindui pelukan hangat dari Sean.
Kamu ga salah sayang. Ga perlu minta maaf🥺
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces✅
Fiksi PenggemarKepingan dihati yang dulunya kosong akhirnya kembali penuh dengan kehadiran sosok sang anak yang dulunya tidak diinginkan. Ini kisah Lalisa, seorang CEO muda yang menjadi Mama kepada Chaeyoung, bocah yang menggemaskan. "Aunty kenapa malah malah mul...