-36-

812 150 45
                                    

Melihat Chaeng yang sudah tidak sadarkan dirinya itu, Nini langsung menangis dengan histeris. Gadis ini bahkan sudah menghubungi Lisa setelah dia menghubungi ambulance.

"Hiks Chaeng-ah. Bangun" Isak Nini berusaha membangunkan Chaeng.

Bersamaan dengan itu, tibalah sosok Lisa bersama yang lain. Kebetulan sekali jarak diantara mereka dan restaurant tidak jauh makanya Lisa bersama yang lain bisa tiba disana dengan segera.

"Chaeng!" Teriak Lisa langsung bersimpuh disamping sang anak "Chaeng, bangun Nak"

"Hiks Mommy" Nini beralih memeluk Jisoo.

"Nini sudah menghubungi ambulance?" Tanya Jisoo mengelus kepala sang anak.

"Hiks sudah Mommy"

"Chaeng" Lirih Sean melepaskan jas yang dipakainya lantas dia menutupi luka sang anak.

Sunwon dan Min-Ha pula hanya mampu membeku ketika melihat kondisi cucu mereka yang bersimbah darah itu.

"Mendingan kita langsung saja mengangkat Chaeng ke mobil" Usul Haein.

Sean mengangguk lantas dia menggendong anaknya itu.

Namun ambulance akhirnya tiba membuat Sean bergegas membawa sang anak memasukinya.

Tidak tinggal diam, Lisa ikut masuk kedalam ambulance untuk menemani sang anak.

Sementara yang lain memutuskan untuk ikut menyusul menggunakan mobil mereka.

Setibanya dirumah sakit, Chaeng langsung ditangani oleh Dokter Alex. Lisa dan lain pula hanya mampu menunggu diluar dengan khawatir.

"Nini, bisa ceritakan apa yang terjadi?" Tanya Sean dengan tenang.

Dengan sesenggukan, Nini menceritakan semuanya "T-Tadi di kampus Nini dilamar oleh Vion. Dia bilang dia suka sama Nini. Tapi Nini tidak menerima lamaran itu. Chaeng juga langsung membantu Nini. Terus waktu Nini sama Chaeng on the way ke restaurant, mobil kita dihadang sama mobil Vion. Chaeng keluar dari mobil untuk ngomong sama Vion terus tiba tiba saja Vion menusuk perut Chaeng menggunakan pisau"

"Bocah gila itu!" Umpat Sean dengan marah.

"Ini sudah keterlaluan!" Sunwon ikutan marah "Kamu hubungi Hantae agar dia sama istrinya itu segera pulang!" Arahnya kepada sang istri.

Tanpa membantah, Min-Ha langsung saja menghubungi anak pertamanya itu.

"Kita harus melaporkan kasus ini kepada polisi" Ujar Haein.

"Nini punya buktinya!" Seru Nini.

"Dimana buktinya?" Tanya Jisoo.

"Dashcam mobil Nini" Sahut Nini.

"Bagus. Nanti kamu ikut Uncle ke kantor polisi ya" Ujar Sean.

"Baiklah Uncle" Sahut Nini.

Setelah hampir 2 jam menunggu, Dokter yang menangani Chaeng akhirnya keluar dari ruangan.

"Dengan keluarga pasien?"

"Saya Dok" Sahut Lisa dengan cepat "Bagaimana kondisi anak saya?"

"Syukurlah luka tusukan itu tidak terlalu dalam. Kami sudah menjahit luka itu dan sekarang pasien membutuhkan banyak istirahat setelah kehilangan banyak darah. Pastikan pasien tidak bergerak secara berlebihan karena itu bisa membuat lukanya kembali terbuka"

"Baiklah Dok, terima kasih" Ujar Sean.

Sang Dokter mengangguk lantas dia berlalu pergi dari sana untuk memindahkan Chaeng kedalam ruang inap.

*

Kini Sean bersama Nini sudah berada di kantor polisi untuk kasus tusukan yang menimpa Chaeng.

Setelah membuat laporan, Nini langsung di sidang oleh polisi untuk diminta keterangan.

Tanpa menutupi apa apa, Nini langsung menceritakan semuanya secara detail bahkan dia ikut memberikan rekaman dashcam kepada polisi.

"Semua informasi sudah kami dapatkan dan sekarang pihak kami akan segera mencari keberadaan tersangka. Terima kasih atas kerjasama kalian" Ujar Pak polisi.

Sean mengangguk "Pastikan dia segera di tahan ya. Saya tidak ingin dia semakin menggila"

"Baiklah Tuan"

Semua urusan sudah selesai dan Sean bersama Nini akhirnya kembali menuju ke rumah sakit.

"Nini, terima kasih ya" Ujar Sean memecahkan keheningan didalam mobil.

"Terima kasih untuk?" Bingung Nini.

"Terima kasih karena sudah menjadi Kakak yang baik untuk Chaeng. Chaeng sayang banget sama kamu loh. Dulu waktu kecil, Uncle sudah ngomong sama Chaeng kalau Uncle akan memberikan Chaeng adik tapi Chaeng tidak mau karena dia bilang dia sudah punya Nini. Jadi Uncle harap, Nini bisa terus bersama Chaeng. Uncle juga sudah menganggap Nini seperti anak Uncle sendiri. Dan kalau suatu hari nanti Uncle sama Aunty sudah tidak ada di dunia ini, Uncle harap Nini bakalan terus disamping Chaeng"

Nini tersenyum dengan tulus "Nini juga sayang banget sama Chaeng. Uncle tenang saja, Nini janji akan terus ada disamping Chaeng"

Sean akhirnya bisa bernafas lega. Semakin umurnya meningkat, dia semakin khawatir untuk meninggalkan anaknya itu. Tapi sekarang dia yakin Chaeng bisa melanjutkan hidupnya dengan baik jika suatu hari nanti dia dan Lisa pergi meninggalkan dunia ini.

Dan Sean juga yakin suatu hari nanti anaknya itu akan menemukan pasangan hidupnya. Namun Sean harus mencari tahu tentang cowok yang akan menjadi pasangan Chaeng sebelum membiarkan cowok itu menikahi anak kesayangannya.

*
*

Sementara itu dirumah sakit, terlihatlah Chaeng yang sudah sadar bahkan sekarang dia lagi menikmati makanan yang disuapi oleh sang Mama.

"Makan yang banyak ya biar cepat sembuh" Ujar Lisa menghapus sisa makanan disudut bibir sang anak.

Chaeng mengangguk "Papa sama Nini kemana?" Bingungnya celingak celinguk mencari keberadaan dua sosok yang disayangi olehnya itu.

"Mereka ke kantor polisi untuk melaporkan kasus kamu ini" Sahut Lisa.

"Aunty, Uncle" Chaeng memanggil Jisoo dan Haein.

"Iya Chaeng?" Sahut Jisoo.

"Pokoknya Aunty sama Uncle tidak boleh biarin Nini pacaran sama Vion Oppa ya" Ujar Chaeng penuh penekanan.

Haein dan Jisoo terkekeh kecil "Iya Chaeng. Uncle juga memang tidak ingin menjadikan Vion itu sebagai menantu" Balas Haein.

"Uncle sama Aunty tenang saja, Chaeng pasti akan mencarikan menantu yang baik untuk Uncle sama Aunty" Ujar Chaeng penuh yakin membuat yang lain terkekeh kecil.









Akhirnya kembali ke Korea🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya kembali ke Korea🥳

Semua member sudah ada di Korea bukan?

Ayo comeback ber4😭

Tekan
   👇

Puzzle Pieces✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang