Malam harinya, terlihatlah sosok Lisa yang hanya melamun diatas kasurnya bersama sosok Chaeng yang berjalan jalan disekitar kamarnya.
Tenang saja, untuk makan malam kali ini Lisa sudah memesan makanan kok jadi dia hanya perlu menunggu pesanan makanannya tiba.
Jika dulu, ada sosok Sean yang memasak untuknya sementara dia hanya membantu Sean memotong bahan masakan namun setelah kepergian Sean, dia sudah lama tidak kedapur hanya untuk memasak.
"Mama. Itu photo ciapa?" Tanya Chaeng memecahkan keheningan.
"Maksud kamu?" Bingung Lisa.
"Itu photo yang gede itu ciapa? Kenapa laki laki itu memeluk pelempuan itu? Kenapa muka pelempuan itu cepelti Mama?" Oceh Chaeng menatap figura photo yang ada diatas nakas disamping kasur Lisa.
Ini pertama kalinya Chaeng masuk kedalam kamar Lisa makanya bocah itu benaran kepo dengan barang barang yang ada disana.
"Kesini" panggil Lisa menepuk kasur disampingnya.
Dengan segera Chaeng naik keatas kasur Lisa lantas dia merangkak mendekati Mama nya itu.
Lisa mendudukkan Chaeng diatas pangkuannya lalu dia mengambil figura photo yang ada diatas nakas.
"Perempuan ini adalah Mama" ujar Lisa.
"Laki laki ini ciapa? Kenapa dia memeluk Mama?" Tanya Chaeng tidak suka.
Lisa terkekeh kecil "Kenapa memangnya? Apa dia tidak boleh memeluk Mama?"
"Tidak boleh! Mama hanya punya Chaeng" balas Chaeng posesif.
Lisa mengelus kepala Chaeng "Nama laki laki ini adalah Arseanno Gabriel Park. Dia adalah Papa kandung Chaeng"
"Chaeng tidak mengelti" polos Chaeng.
Lisa tersenyum tipis. Dia memikirkan cara untuk menjelaskannya kepada Chaeng agar anaknya itu bisa memahaminya.
"Didunia ini, ada laki laki dan perempuan. Jika laki laki dan perempuan itu saling mencintai, mereka akan menikah dan tinggal bersama. Mama mencintai Papa makanya Mama menikah sama Papa dan kita tinggal bersama"
"Kenapa diphoto ini pelut Mama becal? Apa Mama cakit pelut?"
Ingin sekali Lisa tertawa ketika mendengar penuturan polos anaknya itu.
"Diphoto ini, Mama lagi hamil. Ada bayi didalam perut Mama" jelas Lisa.
Chaeng sontak meletakkan tangannya diperut Lisa "Tapi dimana bayinya? Pelut Mama uga cudah tidak becal"
Lisa menangkup kedua pipi gembul Chaeng "Kamu bayinya Chaeng" gregetnya.
"Chaeng bayi? Tapi Chaeng becal. Kalau Chaeng macuk dalam pelut Mama, pelut Mama bakalan bomm!" Teriak Chaeng diakhir.
Lisa akhirnya tertawa. Astaga, anaknya benar benar polos. Ternyata benar, ngomong sama anak kecil yang polos itu memang seru soalnya anak kecil itu suka banyak ngomong si.
"Sebelum Chaeng besar seperti sekarang, Chaeng dulu kecil banget" Lisa mengeluarkan ponselnya lalu dia menunjukkan satu photo kepada Chaeng.
"Waktu ini Chaeng digendongan sama Uncle Hae" lanjut Lisa.
"Chaeng kecil cekali" komentar Chaeng ketika menatap photonya.
"Disini sudah membuktikan kalau Mama yang melahirkan Chaeng dan Chaeng memang anak kandung Mama. Kalau ada yang bertanya kepada Chaeng kalau Chaeng punya Mama sama Papa atau tidak, apa jawaban Chaeng?"
"Punya! Chaeng punya Mama Lica cama Papa Cean!" Sahut Chaeng antuasis.
Lisa mencubit hidung Chaeng dengan gemes "Pintar sekali anak Mama ini"
Ding dong ~
"Sepertinya makanannya sudah tiba. Ayo keluar"
Lisa beralih menggendong Chaeng lantas kakinya melangkah untuk kelantai bawah.
Ceklekk
"Permisi Nyonya. Ini pesanan makanan Nyonya" ujar Pak Satpam yang menghantarkan makanan untuk Lisa.
"Terima kasih. Apa Bapak sudah makan?"
"Belum Nyonya. Saya makan nanti saja"
Lisa memberikan satu bungkusan makanan kepada Pak Satpam "Ini Bapak makan sama yang lain"
"Terima kasih Nyonya"
Lisa mengangguk dan kembali memasuki mansion bersama sosok Chaeng yang masih saja berada digendongannya.
"Mama beli apa?" Tanya Chaeng setelah Lisa mendudukkannya disofa.
"Mama beli Samgyetang"
"Camyetang?" Bingung Chaeng.
Lisa terkekeh kecil "Ini, coba Chaeng makan"
Chaeng membuka mulutnya untuk menerima suapan dari sang Mama.
"Enak?" Tanya Lisa mengusap sudur bibir sang anak.
"Enak! Chaeng chuka!" Antuasis Chaeng.
"Ayo makan yang banyak terus nanti minum uyyu sebelum tidur"
"Tadi ciang Chaeng mimpi" ujar Chaeng tiba tiba.
"Chaeng mimpi apa?" Tanya Lisa penasaran.
"Chaeng mimpi Chaeng minum uyyu dali cumbelnya"
"M-Minum uyyu dari sumbernya?" Ulang Lisa dengan pipi bersemu merah.
Chaeng mengangguk polos "Itu altinya Chaeng minum uyyu dali capi bukan?"
"Nde!? Kok sapi!?" Kaget Lisa.
"Coalnya capi punya uyyu" Polos Chaeng.
Lisa tersenyum miris. Apa dirinya baru saja dianggap sapi oleh anaknya sendiri?
"Chaeng, tadi sore Chaeng memang minum uyyu dari sumbernya kok" ujar Lisa berusaha tersenyum.
Chaeng menatap sekeliling mansion "Dimana capinya? Chaeng mau uyyu lagi"
"Tidak ada sapi disini Chaeng"
"Chaeng bingung Ma"
Lisa menangkup kedua pipi Chaeng "Tadi Chaeng minum uyyu dari Mama"
Chaeng mengerjab berkali kali "Mama jadi capi?"
"Bukan Nak" astaga, Lisa sudah bingung memikirkan cara untuk menjelaskan.
"Jadi, setiap bayi itu akan meminum asi. Asi itu adalah air susu ibu. Ibu itu adalah sosok yang melahirkan bayi sama seperti Mama yang melahirkan Chaeng. Jadi tadi Chaeng minum asi punya Mama. Apa Chaeng mengerti?"
"Bagaimana calanya?"
"Nanti saja Mama tunjukin. Sekarang habisin makanan Chaeng"
Chaeng yang patuh kembali memakan makanannya dengan pipi yang menggembung lucu tanpa mempedulikan Lisa yang sudah menatapnya dengan gemes.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces✅
FanficKepingan dihati yang dulunya kosong akhirnya kembali penuh dengan kehadiran sosok sang anak yang dulunya tidak diinginkan. Ini kisah Lalisa, seorang CEO muda yang menjadi Mama kepada Chaeyoung, bocah yang menggemaskan. "Aunty kenapa malah malah mul...