Tidak ada pilihan, Lisa akhirnya terpaksa membawa Chaeng ke perusahannya karena dia takut untuk meninggalkan anaknya itu sendirian dimansion. Lagian Chaeng juga masih kecil, pasti akan berhahaya jika Chaeng ditinggalkan.
"Aunty Lica. Kita dimana?" Tanya Chaeng yang berada digendongan Lisa.
"Ini tempat kerja saya. Pastikan kamu tidak nakal" sahut Lisa berganjak memasuki lift.
Ketika pintu lift ditutup, Chaeng sontak memeluk leher Lisa dengan erat membuat Lisa hampir saja kecekik.
"Yakk!" Kesal Lisa.
"Chaeng takut" lirih Chaeng membuat emosi Lisa langsung menghilang.
"Jangan takut" bisik Lisa mengelus punggung Chaeng.
Tidak lama kemudian, mereka akhirnya tiba dilantai atas. Setelah pintu lift terbuka, Lisa bergegas keluar agar anaknya tidak semakin ketakutan.
"Selamat pagi Nyonya" Ash, sekertaris kepercayaan Lisa menyapa Lisa dengan sopan walaupun dia bingung melihat sosok bocah yang ada digendong Lisa itu.
"Hurm pagi" sahut Lisa datar "Apa jadwal saya hari ini?"
"Jadwal Nyonya hari ini tidak terlalu padat. Nyonya tidak ada meeting" sahut Ash.
Lisa mengangguk faham "Baiklah" sahutnya.
"Maaf kalau saya lancang. Tapi, apa bisa saya tahu siapa anak kecil ini?" Ash bertanya mewakili karyawan yang lain.
"Chaeng, coba lihat Uncle" arah Lisa.
Chaeng akhirnya menatap Ash dengan polosnya "Halo Uncle" sapanya.
"Wajahnya persis seperti Tuan Sean" komentar Ash.
"Sekarang kamu sudah tahu siapa dia bukan?" Tanya Lisa.
Tanpa ragu Ash mengangguk "Sudah Nyonya. Saya bersama karyawan yang lain akan menghormati pewaris perusahan ini dengan baik" sahutnya dengan tegas.
"Bagus" ujar Lisa berganjak membawa Chaeng keruangannya sementara Chaeng hanya memasang wajah polosnya.
Bocah itu benar benar tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.
"Kamu duduk disini saja. Jangan kemana mana!" Tegas Lisa mendudukkan Chaeng disofa.
Tidak lupa juga dia menghidupkan tv agar anaknya itu tidak merasa bosan.
"Aunty Lica" baru saja Lisa ingin duduk dibangkunya, Chaeng malah memanggilnya.
"Apa?" Sahut Lisa cuek.
Chaeng menunduk. Dia kelihatan malu malu "C-Chaeng mau uyyu tapi Bibi tidak ada"
Lisa menggulum bibirnya bagi menahan bibirnya dari tersenyum. Dia mengeluarkan susu botol dari tas untuk diberikan kepada Chaeng.
"Ini dali mana? Bukannya Bibi tidak ada dicini?" Polos Chaeng menatap susu botol yang sudah berada ditangannya itu.
"Memangnya selama ini kamu fikir kamu meminum uyyu punya Bibi?" Tanya Lisa.
Dengan polosnya Chaeng menjawab "Iya"
"Yang benar saja nih bocah. Bibi sudah tua kali. Tidak mungkin punya asi lah" dumel Lisa yang pasti hanya didalam hatinya.
"Sudah, minum saja uyyu itu" arah Lisa.
Tanpa bertanya lagi, Chaeng akhirnya meminum susu botol itu dengan mata yang fokus menonton tv.
Sementara Lisa sudah kembali sibuk menyelesaikan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces✅
FanfictionKepingan dihati yang dulunya kosong akhirnya kembali penuh dengan kehadiran sosok sang anak yang dulunya tidak diinginkan. Ini kisah Lalisa, seorang CEO muda yang menjadi Mama kepada Chaeyoung, bocah yang menggemaskan. "Aunty kenapa malah malah mul...