Pipi semakin cubby, mata berbinar, kulit putih dengan rona merah samar, saat rosy melihat di layar gambar putra kesayangannya, dia merasa sangat lega, kaisar benar-benar menjaga anak itu dengan baik.
"Apa yang ada di sudut kamarmu itu?"
Rosy tidak tau dimana putranya tinggal, saat mereka video call, dia sangat kaget melihat rumah berdinding kayu yang mewah dan nyaman, rumah dengan beberapa barang langka yang dia kenal menghiasi rumah, tetapi tentu saja bagi seorang kaisar, rumah itu sangat sederhana.
Rumah itu sangat mencerminkan kesukaan xena, nyaman dan hangat.
"Itu boneka poporo, aku juga punya beberapa miniaturnya, aku beli banyak sekali barang-barang lucu, termasuk boneka miniatur x-way dan chiba yang aku taruh di atas perapian, juga sandal poporo, ada lonceng angin yang bagus di pintu luar, aku juga membelikan ibu sofa limited edition yang susah didapat, ayah mengijinkan aku menggunakan kartu atas nama dia, jadi sangat mudah mendapat barang-barang itu"
Xena menceritakan semua ke rosy dengan kepuasan diwajahnya.
"Tunggu, tunggu, bukankah kamu bilang ayahmu sesekali menginap disana?"
Xena menganggukan wajahnya, dia tidak menceritakan kalau mereka tidur dalam kamar yang sama, rosy menganggap kaisar memiliki ruangan sendiri, sudah dua bulan berlalu dari perjalanan dengan ayahnya, dia juga sudah bisa mengendalikan macha mini nya, akan melanjutkan ke tingkat pemakaian macha asli dan sibuk dengan kegiatan 'kursus memasak dan merajut' barunya, dan ayahnya sangat sibuk sehingga terkadang tidak bisa pulang.
Tidak mungkin dia menceritakan kepada ibunya bagaimana ayahnya mengecup keningnya dan memeluknya setiap akan tidur, atau bagaimana feromon ayahnya masuk ke lautan kesadarannya dan mengklaim dirinya, dadanya bahkan masih berdebar saat tadi pagi dia dengan 'tidak sengaja' masuk ke kamar mandi saat ayahnya melepas jubahnya.
Saat masih 'tertidur' pun sudah sangat besar, dia tidak ingin memikirkannya.
"Xena, apa kamu mendengar ibu, kenapa wajahmu memerah?, apa kamu sakit?"
Xena menepuk pipinya dengan gugup, dia harus melupakan pemandangan tadi pagi yang sangat 'indah'.
Tubuh ayahnya memang luar biasa.
"Aku baik-baik saja, maaf, tadi apa yang ibu bilang?"
Rona merah dipipinya dan bintik kecil diwajahnya membuatnya semakin terlihat lembut.
"Intinya, ayahmu mengizinkan kamu untuk membeli dan menaruh barang-barang itu dirumah?"
Dia yang bahkan membesarkan anaknya sedari lahir, membatasi xena membeli barang-barang lucu dan imut, bagaimanapun xena adalah seorang pangeran.
"Ayah bilang aku boleh membeli apa saja, dan boleh ditaruh dimana saja"
Xena melihat dilayar wajah ibunya yang 'tidak percaya'
"Dan dia mengizinkanmu untuk memakai kartu atas namanya?"
Saat xena mengangguk, rosy benar-benar tidak mampu mempercayainya, seorang kaisar pemimpin bukan hanya sebuah planet, tetapi juga galaxy yang memiliki ratusan juta bintang didalamnya, yang setiap jengkal istananya sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata 'imut', dan dia mengetahui dengan jelas bahwa kaisar menganggap benda 'imut' dan 'sweet' para omega adalah sampah baginya.
"Apakah kamu merengek dan memaksa ayahmu?"
Dia sungguh khawatir dengan sikap xena yang terlihat tanpa beban membeli semua itu.
"Tidak ibu, lagipula bagaimana caranya aku memaksa ayah?"
Itu ada benarnya, bagaimana omega lemah memaksa alpha dominan, xena keluar dari kamar dan masuk ruang bersantai, memperlihatkan bantalan besar bergambar chiba, dia berbaring dengan nyaman diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved son
خيال (فانتازيا)xena menatap ke pria yang duduk diatas singgasana megah, pria berambut perak keemasan dengan mata biru sedingin es, aura dinginnya dibarengi dengan ketampanan dan tatapan setajam pedang, penguasa galaxy red eyes dan.. ayah kandungnya xena mencengkra...