LARI

9.6K 767 24
                                    

Tubuhnya masih sedikit panas, heat nya membuat lubang pantatnya terus berkedut terutama saat melihat ayahnya yang hanya mengenakan kaos longgar putih dan celana training mondar-mandir mengurusnya, ayahnya sangat sexy, lihat kaki panjang itu, atau punggung lebar dan pinggang sempit, jangan lupakan otot yang setiap bergerak akan tercetak jelas di bajunya, dan wajah rupawan yang saat rambutnya berantakan menambah kesan maskulin dan keindahan.

Anting hitam yang tersemat di bagian atas telinga kanan sangat kontras dengan rambut perak keemasan ayahnya.

Xena mengelap bibirnya yang tanpa sadar meneteskan air liur saat 'dengan sengaja' mengintip selangkangan ayahnya saat celana training longgar 'tanpa sengaja' tertarik dan mencetak bentuk 'monster yang tertidur'.

Kenapa malah dia yang sebagai omega yang berfikir mesum.

"Ayah"

Claud segera menghentikan kegiatannya memilih buah untuk xena, dia membungkuk, menggendong tubuh xena, bayinya menempel kepadanya seperti gurita.

"Gatal

Duduk di sofa dengan xena dipangkuannya, dia meremas pantat montok yang terus saja bergerak tak beraturan yang membuat 'monster di selangkangannya' bangun.

"Apa yang gatal?"

"Lubang xena"

Tubuh claud membeku saat memahami maksud bayinya, xena mengembungkan pipinya kesal saat ayahnya tidak memberikan reaksi, heat nya berakhir hari ini, nanti dia tidak punya alasan merayu ayahnya lagi.

Sekarang dia tidak tau malu, rugi sekali tidak menggoda ayahnya yang ketampanan dan kekuatannya dipuja dan diperebutkan begitu banyak orang.

Eleanor yang terkenal sangat tinggi harga dirinya saja dikehidupan yang lalu langsung menyerahkan dirinya ke ayahnya.

Jemarinya memainkan gelang mutiara berwarna gelap di pergelangan tangan ayahnya, gelang hadiah ulang tahun yang dia rangkai sendiri dan bahannya dia beli dengan tabungannya.

Walaupun uangnya sekarang unlimited, anggap saja itu tabungannya

Xena terhenyak saat menyentuh kulit ayahnya yang begitu dingin, dia memperhatikan seksama wajah dihadapannya yang terlihat pucat.

"Ayah, apa ayah sakit?"

Tangannya menangkup pipi claud, merasakan bersalah karena ayahnya yang selalu mengurus dan memperhatikannya, ayahnya yang begitu kuat dan tangguh yang dia ingat tidak pernah sakit.

Claud meraih jemari xena dan mengecupnya lembut.

"Ayah tidak sakit, ayah senang 'bayi' khawatir"

Di sisa hari itu dia lebih seksama memperhatikan ayahnya, keringat yang sesekali menetes, wajah yang tidak memperlihatkan rasa sakit tetapi pucat, dan ayahnya yang biasanya sangat sempurna dalam segala sesuatu lupa mengambil segelas susu untuknya.

Malam itu xena memeluk tubuh claud dengan erat, dia meniup-niup dekat leher claud dan bersenandung 'pergilah sakit, pergilah sakit'.

Claud tertawa melihat tingkah bayinya, mengecup kening xena dengan lembut, tangannya menepuk punggung xena perlahan untuk membujuk bayinya tidur.

"Kalau besok ayah masih sakit, kita panggil doktor ya"

Xena bergumam disela-sela matanya yang mengantuk dan akan terpejam.

"Iya sayang"

Sayangnya, besok ayah harus pergi sebentar.

..........

Tiga hari berlalu dan xena uring-uringan, ayahnya hanya mengatakan kalau dia mendapatkan rut dan 'harus menjauh sementara' agar tidak 'menerkam' bayinya.

My beloved sonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang