Mereka berkata aku tidak layak untukmu
tetapi kamu berkata hanya diriku yang layak untukmu
''Apabila xena menang satu saja permainan, xena ingin melihat ayah yang berumur 8 tahun''
Itu adalah angan-angan yang sepertinya tidak akan menjadi nyata.
Permainan bayangan dan pengejar baginya sama saja permainan mendesah dan mengerang tanpa henti, setelah dia di gangbang di area gladiator dengan beberapa ronde yang membuat lubangnya mengalirkan sperma tanpa henti, dan setelah meminum cairan yang membuatnya bugar kembali untuk melanjutkan permainan selanjutnya, dia kembali kalah dipermainan 'mengumpulkan koin'.
Itu hanya permainan sederhana dimana dia mencari dan mengumpulkan koin di area pasar malam, sangat seru karena koin-koin tersembunyi di setiap lokasi penjualan, terkadang matanya melirik para entitas yang berseliweran disekitarnya dan merasa itu sangat nyata, tetapi dia menyadari kalau mereka seperti sudah terpogram untuk melakukan sesuatu.
Salahkan ayahnya yang membuat pedagang makanan terlihat sangat menggiurkan, atau pedagang aksesories yang sangat bagus, membuat dia ngiler dan akhirnya memakai koin untuk jajan, mata bulatnya membelalak saat rasa makanannya begitu nyata atau saat aksesories itu bisa benar-benar dia pakai, cukup lama dia menikmati moment jalan-jalan sendirinya dengan makanan yang mengenyangkan perutnya sampai....
Ada razia dimana dia harus menyerahkan koin, jumlahnya tidak mencukupi dan dia harus mengerang di tengah pasar malam, sosok yang bertindak sebagai pengamanan dengan otot tubuh menggiurkan dan wajah maskulin tak tertandingi merobek pakaiannya, membaringkan dia di meja yang diletakan di tengah area pasar malam, dan mengangkangkan kakinya.
Xena dengan gemetar melihat penonton disekitarnya, tatapan banyak entitas membuatnya sangat malu walau dia mengetahui mereka 'tidak nyata', sosok berambut hitam panjang menjilati selangkangannya dan mengulum penisnya, xena melihat beberapa sosok pengejar lainnya pun berdatangan.
Berapa banyak?.
Dia tidak ingin memikirkannya saat bibirnya mengerang, lubang kenikmatannya dibuka kembali dan cairan sebelumnya merembes keluar.
''Tidak, jangan, tidak, akhhh, perut xena sakit, akhhh, ooh, akhh''
Meja berderit kencang saat penis torpedo menghantam ke dalam tubuhnya, lubangnya yang sudah becek membuat sodokan langsung lancar menembus saluran reproduksinya dan mengetuk pintu rahimnya, jemarinya mencengram sisi meja saat benturan selangkangan dengan pantat montoknya terjadi.
Flop. Flop. Flop. Flopp.
''Ayah, ayah, tidak, mereka melihat, tidak ayah, akhh, xena jebol, tidak''
Kenikmatan semain menggila yang bercampur dengan rasa malu, pengejar lainnya mengantri di belakang sosok yang menggenjot lubangnya dengan gila-gilaan, tubuh molek dengan pakaian sudah compang-camping diperkosa di tengah pasar dengan ditonton banyak entitas.
Xena menjerit dan mengerang, tangannya mencakar ke segala arah saat pintu rahimnya terus dipaksa menerima hantaman, lubangnya semakin rapat, hangat dan lembut membuat sosok yang menidurinya menggeram, lengkingan kenikmatan xena bergema.
Dia tidak tau sudah berapa lama dalam posisi yang sama sampai rahimnya di aliri sperma, saat penis besar itu meninggalkan lubangnya, aliran putih merembes keluar, xena bahkan belum sempat sepenuhnya sadar saat tubuhnya di angkat oleh antrian selanjutnya, kakinya melingkar kepada tubuh sosok pengejar yang mengangkatnya, dan tangannya yang memeluk bahu kokoh yang menggendongnya bergetar hebat saat penis besar kembali menembus lubang kenikmatannya.
Ayahnya gila, dia pun mungkin sudah gila karena menikmati di perkosa bergiliran, matanya sudah berkabut dan salivanya menetes akibat erangan tanpa henti, entah ada lima atau enam pengejar yang bergiliran mencicipi kemolekannya, di sodok saat menungging, di sodok saat berdiri, xena sudah tidak bisa lagi mengingat apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved son
Fantasíaxena menatap ke pria yang duduk diatas singgasana megah, pria berambut perak keemasan dengan mata biru sedingin es, aura dinginnya dibarengi dengan ketampanan dan tatapan setajam pedang, penguasa galaxy red eyes dan.. ayah kandungnya xena mencengkra...