Episode 3, Mantan brengsek

2.1K 51 1
                                    

Avariella memeluk kaelia dengan erat dia tak bisa menyembunyikan keresahan nya lagi, melihat kaelia sahabat nya yang selalu ada disisi nya membuat nya tak bisa menyembunyikan kesedihan yang dirasakannya lagi.

"Kenapa?" kaelia bertanya khawatir.

Avariella hanya menggeleng dengan air mata yang menggenang disudut mata nya, "Gak papa".

"Lo punya gue la lo harus ingat itu," kaelia belum tau permasalahan yang menimpa avariella tapi dia akan selalu mengucapkan hal itu agar avariella tak merasa sendirian.

"Gue gak papa, lo kok nyamperin gue kesini ada apa?" tanya avariella pada kaelia.

"Gue khawatir, lo kan gak biasa nya nelpon gue dijam kerja kaya gini," jelas kaelia.

Mereka berada dicafe yang berada disebrang perusahaan tempat avariella bekerja.

"Sorry," avariella merasa bersalah karena telpon nya membuat kaelia buru buru menghampiri nya.

"Gak papa, gue gak keberatan nyamperin lo kesini," kaelia kembali menepuk nepuk bahu sahabatnya agar merasa tenang.

"Thanks yah lia,"

Kaelia mengangguk, kaelia terus menenangkan avariella, setelah avariella mulia tenang.

"Yaudah kalo lo mau kerja lagi, nanti dimarahin bos lo lagi, gue mau pergi liat gaun pernikahan lagi," ucap kaelia berpamitan pada avariella.

Avariella pun mengiyakan, "Belum ada gaun yang memikat dimata kaelia yah," ledek avariella pada sahabat nya karena kaelia adalah orang yang sangat pemilih dalam hal apapun.

"Lo tau lah selera gue gimana," ucap kaelia.

Avariella pun mengangguk dan tersenyum, "Yaudah gue balik kerja dulu yah, bye," avariella pun pergi meninggalkan kaelia dan juga ximon dicafe.

Melihat kepergian avariella kaelia memperhatikan punggung sahabat nya dengan khawatir dia berfikir pasti ada sesuatu yang terjadi dengan sahabat nya, kaelia malah semakin tak tenang setelah bertemu avariella.

"Kau melamun lagi," ximon pun kembali bertanya karena kaelia masih memperhatikan avariella.

"Aku makin gak tenang setelah bertemu avariella,".

Ximon pun hanya diam, mengerti dengan apa yang dirasakan oleh kekasih nya. Avariella dan kaelia memang sangat dekat jadi wajar saja jika kaelia masih tak tenang melihat gurat sedih diwajah avariella sahabat nya.

****

"Dia sahabat yang baik, beruntung lo punya dia avariella," sofia memulai pembicaraan saat sedang berjalan memasuki perusahaan setelah bertemu kaelia tadi.

Avariella mengangguk, "Lo bener banget gue beruntung punya dia,".

"Dia juga beruntung punya lo" sofia menambahkan ucapan nya tadi.

Avariella pun tersenyum mengiyakan ucapan sofia.

Mereka berdua kembali kemeja kerja mereka masing masing dan mulai mengerjakan pekerjaan mereka.

"Kopi emang selalu menjadi penyemangat," avariella menyeruput kopi itu dengan senang, menyembunyikan kesedihan yang masih dirasakan nya.

"Kau benar," sofia pun menyetujui apa yang diucapkan oleh avariella.

"Avariella kemarilah," pak rendi manager nya memanggil avariella.

Avariella pun mengangguk kan kepala nya dan mulai menghampiri manager nya, setelah avariella sampai didepan meja kerja milik pak rendi, pak rendi memberikan sebuah berkas pada avariella, "Antarkan ini pada pak CEO, dia membutuhkan laporan bulan lalu,".

Past LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang