Avariella duduk dikursi tempat nya bekerja, dirinya mulai mengerjakan pekerjaan nya. Tapi dirinya masih belum bisa fokus sepenuh nya dirinya masih memikirkan tentang kenneth, avariella tak bisa berbohong pada dirinya sendiri jika dirinya merasa senang saat melihat kenneth berada didekat nya bahkan saat pertama kali dirinya bertemu lagi dengan kenneth.
Tapi tanpa sadar avariella selalu menolak untuk merasakan hal itu dirinya selalu menggunakan kebencian dirinya pada kenneth untuk menutupi rasa senang nya karena kehadiran kenneth kembali.
Avariella tak bisa melupakan kejadian dimana anak nya meninggal dengan tragis bahkan sebelum lahir kedunia, avariella masih merasakan sakit hati yang luar biasa sakit nya, sejak itu avariella selalu menyalahkan kenneth atas kejadian yang menimpa nya, avariella butuh alasan untuk melanjutkan hidup, avariella fikir dirinya akan benci jika kenneth kembali kedalam kehidupan nya, tapi saat kenneth benar benar kembali ada secercah rasa senang dalam hati nya.
Melihat kenneth yang semakin tampan, melihat kenneth yang baik baik saja, membuat avariella lega. dulu saat kenneth meninggalkan nya avariella takut jika terjadi sesuatu pada kenneth, karena pada saat itu avariella sedikit tau bahwa kenneth bukan orang biasa seperti dirinya.
Benarkah avariella membenci kenenth? Pertanyaan itu selalu muncul dikepala nya, berulang kali muncul meminta jawaban.
Suata langkah kaki dari sepatu pentople mahal membuat avariella sadar dari lamunan nya, avariella melihat kenneth yang berjalan dengan asisten nya dan beberapa petinggi perusahaan lainnya, banyak karyawan yang menunduk hormat saat melihat kedatangan kenneth, avariella bisa melihat nya karena hanya terhalang pintu kaca, tatapan mereka bertemu tatapan avariella yang kebingungan dengan dirinya sendiri bertemu dengan tatapan datar nan dingin milik kenneth.
Sampai kenneth pergi avariella masih memperhatikan punggung lebar nan kekar itu, avariella ingin memeluk nya, memeluk kenneth kedalam pelukan nya, avariella ingin menangis dalam pelukan hangat itu, tanpa sadar air mata avariella turun begitu saja, avariella segera mengusap air mata nya. Takut dinilai aneh oleh teman karyawan karyawan.
Disisi lain kenneth berjalan dengan memikirkan wajah avariella yang terlihat sendu tadi saat tak sengaja bertatapan dengan nya, "Apa dia sakit?"
Dirinya merasa khawatir pada avariella takut jika avariella tertular penyakit nya, karena avariella selalu mengurus nya akhir akhir ini.
Kenneth harus menanyakan nya nanti pada avariella, sekarang dirinya harus rapat penting dengan beberapa petinggi yang lainnya untuk membahas hal yang penting tentang perusahaan.
****
"La tolong cek ruang rapat nya yah, saya harus beresin dokumen ini dulu buat rapat, liat apa aja yang kurang disana," sofia memerintahkan avariella untuk mengecek ruang rapat yang akan digunakan nya sebentar lagi, akan ada rapat mingguan seperti biasa nya.
Avariella yang mendapat perintah seperti itu langsung mengangguk menuruti ucapan sofia, dirinya memang terbiasa untuk menyiapkan ruang rapat di divisi nya, kali ini pun begitu avariella yang bertugas untuk menyiapkan hal itu.
Avariella melihat ruang rapat dan mulai menyiapkan apa saja yang akan dipakai untuk rapat nanti, saking fokus nya avariella tak menyadari jika ada seseorang yang masuk kedalam ruang rapat memeluk nya dengan hangat, awalnya avariella ingin berteriak tapi lengan kekar itu menutup mulut nya dengan lembut, "Shhhttt ini aku,".
Avariella bernafas lega karena dirinya takut jika orang jahat yang memeluk nya tanpa tau malu itu. Tapi Kenneth lah yang memeluk nya dari belakang, avariella mengadah untuk melihat netra hazel milik kenneth, jantung nya berdegup kencang melihat tatapan datar nan dingin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Lover
RomanceAvariella calista zaylee, perempuan bersurai hitam berwajah cantik tak menyangka jika kehidupan nya yang sudah damai harus bertemu lagi dengan mantan kekasih nya yang telah meninggalkannya lima tahun yang lalu tanpa alasan dan kejelasan yang pasti...