Past Lover

Episode 52, Satu sama lain.

Kenneth menatap avariella dengan tatapan sendu, kenneth tak tega melihat avariella nya terbaring seperti ini, rasa bersalah kembali menghantui dirinya.
Dulu saat dia meninggalkan avariella tanpa kabar sedikitpun, dan avariella harus kehilangan anak mereka karena kejadian mengenaskan yang diperbuat saudara seayah nya. Saat itu avariella pastilah sangat sedih dan kecewa bukan main. Apalagi saat itu kenneth tak berada disamping avariella.

Dan kini avariella harus mengalami kembali luka karena saudara nya sendiri.

Kenneth menciumi lengan avariella memberikan kekuatan nya pada avariella, avariella belum sadar karena syok yang dirasakan avariella.

Suara ketukan dipintu ruang rawat VVIP dimana avariella dirawat, menyadarkan kenneth dan melihat jayden yang memasuki kamar rawat avariella.

Jayden berjalan pelan dan sedikit menepuk pundak Kenneth, "Om felix sudah selesai dioperasi, dia sedang dirawat tepat di sebelah ruangan ini," jayden menjelaskan terkait kondisi felix pada kenneth.
Kondisi felix begitu mengkhawatirkan, dan kondisi nya perlu di rawat intensif.
Jayden lah yang bertugas untuk mengoperasi felix, karena kenneth tak mempercayai siapapun. Jayden mengerti dan tak masalah dengan hal itu. Toh dia seorang dokter profesional.

Kenneth hanya mengangguk sebagai jawaban, mengenai ayah nya yang berkorban untuk menyelamatkan avariella tak bisa langsung dengan mudah kenneth terima.
Melihat sikap felix selama ini padanya rasa nya tak mungkin jika felix begitu rela berkorban dengan menyelamtkan kebahagiaan nya. Mungkin saja ayah nya menginginkan sesuatu pada kenneth sebagai balasan nya.

" Dan Anak buah om felix ingin berbicara dengan mu,"  jayden memberi taukan tentang brian, anak buah Felix yang ingin berbicara pada kenneth.

Kenneth mengenyit bingung, "Ada apa?" kenneth bertanya tanya karena kenneth merasa tak punya hal apapun untuk dibicarakan dengan anak buah kesayangan ayah nya itu.

"Avariella biar gue yang jaga," melihat sikap kenneth yang diam saja akhirnya jayden kembali membuka suara. Kenneth pastilah tak ingin meninggalkan avariella, karena sejak avariella dibawa kerumah sakit dan sampai sekarang avariella belum sadar kenneth belum meninggalkan avariella sedikitpun.

Kenneth pun akhirnya bangun dan segera menemui anak buah ayah nya, mungkin ada hal yang ingin disampaikan pada nya.
Sebelum kenneth benar benar pergi, kenneth menatap avariella yang masih terbaring, "jaga dia jay".

Jayden mengangguk sebagai jawaban , lalu kenneth pun meninggalkan ruangan itu.

"Kenneth benar benar sudah menemukan wanita pujaan nya, dan itu kau avariella, " jayden tersenyum sambil melihat avariella yang masih terbaring.

****

Kenneth menemui asisten sekaligus anak buah ayah nya diruangan tempat ayah nya dirawat. Brian, laki laki yang sudah menemani sang ayah sejak lama, umur kenneth dan brian berbeda hampir sepuluh tahun kenneth selalu ingat jika brian lah yang selalu menemani sang ayah kapanpun dan dimana pun, bahkan dulu saat kenneth mengetahui kematian ibu nya ivana, brian pun tak lepas dari amukan kemarahan nya saat itu.

Tapi kenneth tau jika brian lah salah satu orang yang dipercaya oleh felix ayah nya, Felix sama dengan kenneth tak mudah percaya dengan orang lain. Bahkan jika dilihat lagi wajah, postur, kebiasaan dan sikap Kenneth tak jauh berbeda dengan felix. Kenneth bahkan bisa merasakan nya tapi kenneth selalu mengelak karena merasa tak terima jika dirinya dimiripkan dengan ayah nya. Ada rasa tak terima karena harus dimiripkan dengan sang ayah yang mempunyai sifat kejam tak berbelas kasihan, dan sial nya sifat itu menurun kepada kenneth tanpa bisa kenneth tolak.

Darah felix mengalir begitu deras dalam tubuh nya, tanpa bisa kenneth tolak, satu hal yang ingin kenneth tolak adalah... Tidak mengikuti jejak sang ayah yang bersikap acuh tak acuh pada anak dan istri nya, kenneth akan melakukan yang terbaik untuk anak dan istri nya takkan kenneth biarkan avariella dan juga calon anak nya merasakan apa yang kenneth rasakan. Tak peduli jika kenneth harus berobat ke psikolog untuk menyembuhkan penyakit mental nya, walaupun kenneth harus merendahkan ego nya.