Chapter 29 Kelulusan Manda

7 6 1
                                    

Chapter [29] Kelulusan Manda

HAPPY READING!!!
🌙🌙🌙

"MAIRA BANGUN," teriak Manda yang sibuk bolak-balik sambil memakai baju kebaya dengan perintilannya. Gadis dua puluh dua tahun itu terus saja meneriaki nama sang adik yang masih tidur nyenyak.

"Lima menit lagi," jawab Maira dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Mandi nggak lo!" Manda sudah terlihat kesal dan marah pada Maira yang masih menyembunyikan tubuhnya di balik selimut tebal.

"Kalian cuma berdua tapi kok bisa berisik banget sih? Gimana kalau Bunda tambah personil lagi mungkin bakalan runtuh rumah ini," cecar Dea yang juga sibuk dengan rambutnya.

"Liat tuh, anak kesayangan Bunda. Masih aja dia tidur ini udah jam 9 padahal."

"Maira, ayo bangun Nak, kita harus siap-siap ke araca lulusan kakak kamu." Dea menarik selimut yang menutupi tubuh Maira dan memaksa anaknya itu untuk duduk.

Dengan rasa ngantuk dan pusing Maira berusaha membuka mata dan melirik ke arah jam dinding.

"10 menit lagi lo belum siap, gue tinggal," ancam Manda keluar dari kamar Maira, sedangkan Dea sudah keluar sedari tadi.

Langkah gontainya membawa Maira masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual sebelum dia berdandan.

"Assalamu'alaikum," ucap beberapa orang yang ada di luar.

"Wa'alaikumussalam," jawab Dea membukakan pintu.

Di sana sudah terlihat Vino, Rena, Regan, dan Aidan yang sudah terlihat gagah dan cantik. Rena yang mengenakan kebaya berwarna gray dan ketiga cowok itu yang sudah memakai baju batik.

"Wahhh, cantik nya anak Bunda," puji Dea sambil memeluk Rena.

"Bunda juga cantik kok," balas Rena tersenyum malu.

"Kita nggak dipuji juga Bunda?" Aidan memperlihatkan senyuman andalannya agar semakin terlihat gagah.

"Haus pujian lo," celetuk Regan sambil menoyor kepala Aidan.

"Sirik aja lo sama orang ganteng."

"Ganteng pala lo," sambung Vino mengalami tangan Dea dan diikuti oleh mereka semua.

"Semuanya udah datang." Manda tersenyum hanyat menyambut kedatangan teman dari adiknya.

"Udah kak," jawab Vino.

"Kak Manda kok tambah cantik aja sih hari ini," puji Rena dengan mata berbinar-binar.

"Bisa aja kamu." Manda tak bisa menahan senyum malunya, sebuah rona merah muncul di kedua pipi gadis itu.

Regan mengalihkan perhatiannya ke arah Aidan yang sedari tadi menatap kagum ke arah Manda dengan mulut yang terbuka lebar.

"Napas lo bau," cibir Regan menutup mulut Aidan.

"Gue sikat gigi tadi nyet." Aidan merasa kesal, gara-gara Regan dia jadi ketahuan oleh Manda.

"Ehhh, semuanya udah pada ngumpul." Maira berdiri di ambang pintu kamarnya menatap satu persatu orang yang sudah berada di ruang tamu.

Semua yang ada di sana dibuat tercengang dengan penampilan Maira yang terkesan manis dan cantik. Kebaya berwarna biru laut itu seakan menyatu dengan kulit putihnya. Maira sangat terlihat berbeda hari ini. Dia seperti seorang putri kerajaan.

"Lo cantik banget Ra." Vino menghampiri Maira dengan mata melebar.

"Ini adik gue?" tanya Manda yang merasa tidak percaya bahwa gadis yang ada di depannya saat ini adalah Maira.

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang