𝟜𝟜

2.8K 411 149
                                    

─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───

reminder for you that genocide is still happening. please spread awareness and never stop praying for them. #freepalestine #freesudan #freecongo #ceasefirenow

─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya Satu Malam


𝓟unggung bertemu punggung. Pemandangan itu terekam layaknya memori usang yang kembali dimainkan. Bila sebelumnya mereka bak kutub magnet berlawanan yang saling mendamba, kini ketika ditempatkan satu ranjang, Brie dan Achilles berubah menjadi satu kutub magnet senama. Achilles tenggelam dalam pikirannya sendiri. Matanya belum terpejam dan ia tahu gadisnya pun sama.

"Maukah kau bersenggama denganku lagi?" ceplos Brie sambil mendudukkan diri. Kepalanya menoleh ke arah Achilles sedikit. Rangkai kata yang tadi tersusun rapi di otak ambyar seketika, malah terganti dengan ajakan vulgar tak beretika. "Maksudku... melanjutkan tadi yang tertunda, itu pun jika—"

"Tidak," tanggap Achilles tanpa balik badan sama sekali. "Tidurlah." Suruhan itu terdengar dingin.

"Okay." Lalu Brie kembali berbaring dengan menarik selimut bulu hingga ke bawah dagunya sendiri. Di balik selimut, kaki Brie agak menendang-nendang kecil karena merasa salah tingkah sendiri. Susah payah Brie menurunkan harkat yang nyatanya malah berujung penolakan. Tarik senyumnya lenyap terganti dengan semburat merah oleh perasaan malu. Untungnya saja Achilles yang tak bergerak dari posisinya tidak tahu.

Pria itu berusaha memejamkan kelopak mata. Berjuang keras menahan hasrat untuk berpaling ke arah gadisnya. Pikiran Brie bukan lagi teka-teki bagi Achilles, melainkan sebuah taktik peperangan yang tak pernah ia kenal. Sangat sukar untuk dipahami, meski sudah sering kali diobservasi.

Satu detik Achilles merasa Brie sangat menginginkannya. Detik berikutnya, ia merasa tak diinginkan sama sekali.

Apa tadi kata gadisnya ketika diajak bicara oleh Patroclus? Ah... penyesalan. Menyesal melakukan itu tadi dengan Achilles? Dia belum pernah merasa sejengkel ini sebelumnya.

Apakah itu karena ciuman tersebut? Atau karena sentuhan Achilles yang terburu-buru? Yang mana satu yang salah dalam perlakuannya pada sang gadis hingga berujung penyesalan? Atau mungkin karena sesederhana perbuatan itu terpergok oleh Patroclus di ujung pintu?

Mungkin gadisnya menyesal setelah sadar bahwa seharusnya Patroclus lah yang menggauli malam ini dan bukan Achilles?

Jarak yang terjadi di malam padu kasih berlanjut ke malam-malam selanjutnya. Brie masih tak tahu bahwa Achilles menguping pembicaraan dengan Patroclus tempo hari. Di lain sisi, pihak yang menguping seolah sengaja meluncurkan aksi diam lagi.

The Bride Who Never WasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang