𝟝𝟞

2.8K 431 179
                                    

─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───

it's #freepalestine #freesudan #freecongo until they're all truly free!

─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Burrito Achilles


𝕭rie sudah tahu apa yang bakal dituliskan pada pembuka paragraf essay nanti.

Cinta, merupakan sesuatu yang sejatinya patut ditakuti. Melampaui apa pun, karena bukan hanya mampu menerbangkan tinggi-tinggi hingga jadi merasa tak terkalahkan, tetapi dapat menjatuhkan serendah mungkin sampai tak dapat merasa apa-apa. Satu emosi yang seringkali membuat tiap jiwa lupa diri. Aphrodite pantas mendapatkan sanjungan penuh karena berhasil menjadikan emosi tersebut sebagai senjata perang. Mungkin Hera dan Athena sadar akan itu, makanya sengaja berkomplot menentang Aphrodite dalam kisah ini.

Berlandaskan cinta, semua tragedi tercipta. Paris membawa lari Helen atas dasar cinta. Menelaus mengerahkan seantero Yunani dalam rangka merebut kembali Helen, berasaskan cinta. Lantas, sekarang, Achilles tidak beranjak keluar dari bilik di mana Patroclus tergolek tanpa sadar, didasari hal serupa.

"Dia tidak menyentuh rotinya sama sekali," lapor Hecamede sembari membawa balik piring bekas suguhan.

Adonan pipih dan daging padat yang teronggok di atasnya sudah dingin serta alot. Dibiarkan tergeletak begitu saja tanpa bergeser maupun terjamah tangan dari letak ditempatkannya sejak pagi.

"Lagi?" heran Cybele. "Sudah berhari-hari perutnya tidak diisi apa pun selain anggur."

"Sudah coba dengan buah ara?" tutur Mel.

"Hanya dimakan setengah, terakhir kali." Cybele sedikit mengedikkan bahu.

"Haruskah kita menyuguhkan anggur? Dia meminta diisikan lagi."

"Mungkin harus diberi jeda sampai makanan yang baru kau taruh disentuh dulu."

Tecmessa yang baru datang dengan Iphis dan Brie ke bilik tersebut, mengernyitkan dahi. "Ada apa ini? Mengapa kalian terlihat begitu tegang?" Sorot matanya kemudian jatuh pada piring yang dibawa Hecamede. Sebulir utuh jeruk yang ada di sana lalu disambar. "Ah... biar kutebak... Achilles melewatkan makanannya lagi?"

Hecamede mendesah, tetapi kemudian mengikuti jejak Tecmessa, mencomot satu roti jelai dan mulai melahap. "Bahkan seorang anak Dewi yang patah hati pun bisa juga kehilangan nafsu makan."

"Aku ragu itu hanya mempengaruhi nafsu makannya saja," celetuk Iphis. Bibir tipisnya terlipat turun. "Seseorang harus memaksa Tuan Achilles makan jika terus-menerus begini. Apakah kau sudah memberitahu Tuan Odysseus, Mel?"

The Bride Who Never WasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang