˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗
꧁Dua Jarak Yang Berbeda꧂
𝕯ia menyebutnya sebagai orang yang satu lagi. Orang yang satu lagi!
Pikiran itu tak henti menggerayangi benak Achilles sekarang. Tak ikut tersapu oleh riak ombak. Pun tak susut bersama kilau kuning di ufuk barat. Dia bahkan tak menyebut nama Achilles.
Padahal membekas jelas dalam ingatan bagaimana si gadis menyerukan namanya sangat vokal, kala mereka menghabiskan malam pertama di bilik pondok. Namun, si gadis malah cuma menyebut nama Patroclus tadi.
Mengapa? Apa yang sangat membedakannya dari Patroclus? Tuan si gadis itu kan dirinya, bukan Patroclus. Kenapa yang dielu-elukan dengan girang cuma Patroclus saja? Dirinya hanya disebut secuil. Itu pun tak dilanjutkan lagi.
Achilles menyugar rambut basahnya seraya berjalan minggir ke tepian. Ia datang menghampiri Patroclus yang sedang berdiri menunggu ombak-ombak kecil untuk menggelitik kakinya. Dengusan kecil ia keluarkan kala dirinya sudah sejajar dengan Patroclus.
"Ada apa?" heran Patroclus. Jarang sekali Achilles menepi secepat ini setelah menyebur ke laut.
Achilles hanya menggeleng dengan sematan senyum kecil yang ia paksakan.
"Kau mendengar ucapannya tadi?" ujar Patroclus.
Achilles langsung tahu merujuk pada siapa kata ganti orang ketiga itu. Yang Achilles tak tahu ialah ucapan bagian mana yang dimaksud Patroclus tersebut.
"Jangan terlalu dekat dengannya," saran Achilles.
Patroclus menelengkan sedikit kepala. "Apa? Kenapa? Dia punya nyali besar... kau takkan pernah bisa memperkirakan apa yang keluar dari mulutnya. Sangat menarik."
Pujian dari Patroclus entah kenapa membuat Achilles jadi tak nyaman sendiri.
"Itulah yang membuatnya lebih berbahaya," cetus Achilles.
"Kukira kau selalu suka yang menantang bahaya?" ledek Patroclus.
Helaan napas Achilles hempas begitu saja, bersamaan dengan palingan wajah menatap laut lepas. "Yah... aku selalu suka tantangan. Tapi bukan yang seperti dia."
Kini Patroclus mengikis jarak diantara mereka. Mengalungkan tangannya di pundak Achilles, nyaris mirip seperti yang Brie lakukan padanya tadi. Aroma khas Brie yang bergelayut di chlamys Patroclus agaknya mengacaukan fokus Achilles.
"Memang kenapa dengannya?" tanya Patroclus. "Ayolah kau sudah tidur dengannya cukup lama. Kita berdua tahu kau jarang tidur dengan gadis lain begini sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Who Never Was
Fantasy[Reading List September 2023 - WattpadRomanceID as Dangerous Love Category] #1 on Mitologi - 29/01/24 #1 on War - 28/01/24 #1 on Yunani - 19/12/23 #1 on Slowburn - 19/12/23 ⚠️ May contain explicit things (21+) that can triggering you. ⚠️ Brie cuma...