𝟜𝟛

3.3K 436 219
                                    

─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───

keep your prayer to the victims of the genocide. #freepalestine #freesudan #freecongo #ceasefirenow

─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Tale Of Guilty Pleasure From Juliet To Her Romeo


𝓐chilles sudah memutuskan. Malam ini tekadnya membulat untuk kembali menempati ranjang di biliknya. Jamuan malam yang masih belum mulai membuat pria itu menyempatkan diri untuk membersihkan cuirass dan bracers-nya. Meskipun sejauh mata menelisik, debu saja malas hinggap di sana. Bercak merah atau gores lecet bahkan benci menyambangi.

Mungkin karena ia sadar beberapa yang melekat pada dirinya adalah barang langka, menjadikannya mau tidak mau pandai untuk menjaganya. Himation berwarna ungu tyrian yang tengah ia kenakan itu, misal. Semua juga tahu bagaimana warna yang tercipta dari hasil sekresi moluska menjadi komoditi paling mahal dan diminati sekarang ini. Belum lagi dengan renda tenun emas di pinggirannya. Kain yang tersampir hanya menutupi sebagian atas dadanya tersebut merupakan bawaan dari Phthia yang bertahun-tahun berhasil ia jaga. Warna mentereng yang bersinggungan dengan kulit terangnya masih nampak apik. Tak pudar dimakan usia walau seringnya disimpan tak berjeda.

Brak!

Pintu samping itu terbuka tanpa aba-aba. Ketika menoleh, mata Achilles bersambut dengan iris mata dari gadis berkain biru cerulean. Sesaat, tangan Achilles berhenti menggosok bracers kirinya. Terdistraksi oleh gelung kepang ikal yang ditata agak tinggi dengan berbagai pernak-pernik rupawan menghiasi surai kecoklatan. Perona pipi bercorak matahari kecil yang menjadi tren kecantikan abad ini di kalangan wanita Yunani pun turut serta nampak di wajah itu. Semerbak harum yang familiar mulai memaksa masuk ke rongga hidung Achilles tanpa ampun.

Segala perpaduan yang melekat di gadisnya sukses mengobrak-abrik pikiran. Menciptakan kekalutan di benak hingga ia terhenyak. Hampir-hampir bracers-nya bahkan lolos dari genggaman.

Brie tidak tahu menahu Achilles ada di dalam bilik. Sama sekali tidak tahu. Terlebih dengan bagaimana himation yang menggantung itu dibiarkan mengekspos dada bidang sang pria yang agung. Layaknya mahakarya di galeri seni yang biasa diselubungi kain putih sebelum dipertontonkan dan membuat takjub semua kalangan. Bedanya kali ini kain ungu tyrian lah yang membalut. Membuat Brie bertanya-tanya, apakah ia akan takjub dan terperangah ketika kain itu tersibak dari pahatan daging tersebut.

"Aku hanya lewat untuk meletakkan oinochoe ke depan," alibi Brie, sedikit mengangkat benda tanah liat yang dipegangnya tersebut. Nadanya kikuk.

Achilles melengos kemudian, sadar bahwa ia terlalu lama terperangah akan gadisnya. "Ya... lewat lah saja." Kembali, ia menunduk untuk mengelap bracers. Kendati tidak tertinggal residu apa pun di sana.

The Bride Who Never WasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang