Part 28

2.3K 148 8
                                    

20 Maret 2024, menjadi sebuah tanggal bersejarah bagi Prabowo Subianto, karena akhirnya ia dinobatkan secara sah oke KPU sebagai pemenang dari Pemilu 2024.

Kertanegara menjadi saksi, bagaimana ia dirayakan hari ini. Malam sudah menunjukan pukul 20.00 saat pengumuman itu dibuat.

Banyak wartawan yang memadati kertanegara, bahkan akses masuk harus diperketat karena para warga ikut datang menyelamati presiden terpilih itu.

" Bapak, kami yakin suatu saat bapak akan menang. Dan hari ini terwujud " Rizky, Agung, Teddy, dan pastinya Rajif bergantian menyalami dan memeluk lelaki bertubuh tambun itu

" Bobby jadi anak presiden " ucap Rajif yang membuat suasana haru itu menjadi tawa.

" Terima kasih ya, kalian garda terdepan buat aku. Hari ini pun kalian yang  memeluk aku. "

" Aman pak, kami siap siap untuk jumpa pers, biar Rizky temani bapak salami para ketua umum yang hadir diruang tamu " ucap Teddy

Lelaki itu membagi tugas, dimana dia dan Rajif akan mempersiapkan dan menghandle para wartawan sementara Rizky dan Agung menemani Prabowo menemui para tamu vip yang hadir dan memberi selamat.

" Adel belum sampe ? " tanya Rajif pada Teddy saat mereka berjalan beriringan keluar.

" Belum.. nanti dianter sama Alya katanya kesini sekalian lewat pulang "

Disatu sisi, yang sedang ditanyakan keberadaannya sudah memasuki area kertanegara. Mobil Alya bahkan harus berhenti radius hampir 100m dari gerbang rumah.

" Udah rame aja itu, " ucap Alya. " Minta jemput Teddy gih, bisa penyet lu "

" Engga lah, kalau dia keluar malah makin rame. Gw kedalem aja aman "

Adel berpamitan dan berterima kasih pada sahabatnya itu lalu turun dari mobil Alya.

Dia mengikat rambutnya keatas dan memeluk erat tas yang dia bawa, tak lupa dia mengenakan masker siap menerobos kerumunan orang di hadapannya.

" Permisi.. maaf yaa permisi " ucap Adel yang berusaha membela lautan orang orang itu. " Permisi.. " bukannya minggir mereka malah semakin saling mendorong

" Mbaa.. ih " seorang yang dimintai permisi malah protes saat diminta bergeser, bahkan ada yang tidak sengaja mencakar tangannya dan menginjak kakinya.

" Permisi.. " Adel masih berusaha lewat dalam kesusahan itu. Dia bahkan balas mendorong yang mendorongnya entah sengaja atau tidak.

" Mba.. Awas " suara yang terdengar familiar itu terdengar ditengah kerumunan. " Mayor Teddy..Mayor Teddy "

Orang orang tadi semakin menggila melihat idola semua wanita ini muncul, raut wajahnya nampak kesal, dengan bantuan Rajif dan Deril ia membela lautan kecil para wanita itu dan menarik adel kedalam dekapannya.

" Mba Awas.. Permisi, jangan kasar " ucapnya kepada para pendatang yang histeris dan mengulurkan tangan hamya untuk bersalaman.

" Permisi.. "

" Mayor Teddy.. "

" Foto dong "

" Mayor Teddy "

" Bisa nanti dulu? Ini istri saya mau masuk saja susah! " tegas Teddy. Akhirnya histeria itu terdiam sejenak, walau masih ada beberapa yang berusaha, setidaknya akhirnya Adel bisa masuk dengan selamat

Dia membawa Adel memutari area depan menuju belakang untuk bisa naik ke tempat istirahat para Ajudan

" Ya ampun.. ini tanganmu loh sampai berdarah gini " omel Teddy, dia membolak balik tangan istrinya itu untuk memastikan luka

Our Love : When The Star Meets The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang