" Bapak.. " Mang Wahid melihat mobil atasannya mendekat. Seolah paham, ia memberikan posisi parkirnya untuk majikannya itu dan memindahkan mobilnya ke area lain.
" Bapak tumben " ucap Mang Wahid setelah selesai memindahkan kendaraan yang tadi dia bawa
" Iya, tadi pas saya balik pas banget rumah sepi dan bosen juga " kata Teddy
" Ibu kayaknya masih didalem pak, masih jajan. Tadi barang barang belanjaan sudah dimasukin sebagian sama Ida " kata Mang Wahid
" Mang Wahid kalau mau pulang, duluan aja. Biar saya nungguin ibu disini " kata Teddy
" Baik pak, saya berarti pulang aja ya " kata supir yang sudah mengikuti Teddy sejak dia masih bujangan.
" Iya Mang, hati hati.. " kata Teddy
Setelah melihat supirnya itu beranjak, Teddy memutuskan untuk mencari keberadaan Adel dan anak anak.
Dan sudah pasti beberapa orang disana mengenalinya, bahkan hampir setiap kios yang dia lewati memanggil namanya
" Pak Mayor, nyari istrinya ya ? Tadi kayaknya saya liat lagi makan mie sama anak anak "
Ternyata ada poin plusnya juga dikenal, disaat dia sudah mulai tidak sabar mencari, salah satu orang disana yang mengenali istrinya memberikan info dimana dia berada
" Ibu terima kasih ya, saya memang lagi mencari dia dan anak anak " ucap Teddy sembari pamit.
Akhirnya dia menemukan istrinya serta asisten rumah tangga mereka bersama dengan dua anak laki laki itu. Mereka terlihat asik saling meledek, terutama meledek Mars yang sepertinya kesusahan makan menggunakan sumpit.
" Ayo dee.. enak lohh " ledek Ben
" Mamaaa.. ini susah " rengek Mars dengan wajah cemberutnya yang malah ditertawakan oleh kakak dan ibunya
" Hayo dirumah kan makan sendiri, masa disini minta suap mama " balas Adel
" Tante cantik, aku uda habiss " kata Ben
" Horeeee... pinter banget deh kamu makannya, habis ini kita jajan kue yaa " kata Adel
" Bu, kasian itu Mars nanti nangis " kata Ida yang mulai iba pada majikan kecilnya
" Ndak.. Mars ndak nangis " kata Mars
" Yauda sini abang yang suapin mau ? " tanya Ben. " Mauu.. "
" Jadi kamu nyerah ni ya ? Gajadi makan es krim kalau makannya disuapin abang " kata Adel
Kalau dilihat lihat, Ben dan Mars tidak mirip sama sekali. Wajah Mars benar benar perpaduan antara ayah dan ibunya, namun Ben terlihat mirip ibunya.
" Kalian seru banget ya ternyata pagi pagi makan ga ajak Papa " Teddy akhirnya mendekati mereka dan duduk disalah satu kursi yang kosong
" Eh Mas.. Aku kirain masih olahraga, kok tau kita disini ? " kata Adel. Walau heran, tidak dipungkiri dia senang dengan kedatangan Teddy
" Iya, tadi Bi Ira yang bilang. " kata Teddy
" Paaa.. Mars gabisa pake sumpit " kata Mars
" Nanti belajar dirumah pakai sumpit khusus anak anak ya, mau papa suapin aja sini ? " kata Teddy.
" Gausa mas, dia biar belajar. Itu ada sendok kok, kamu mau makan juga ? " tanya Adel
" Ya boleh, tapi itu anak kamu kasian ga selesai selesai makannya " kata Teddy
" Mars pake sendok aja ya, gapapa nanti Abang bagi es krim abang " kata Ben
" Benelan ? Yauda deh.. " kata Mars
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love : When The Star Meets The Sky
FanficKisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruskan hidup. Tapi, bagaimana kalau bayangan masa lalu berada disekeliling mereka ? Mayor Teddy Indra Wij...