" Setelah ga dapet Teddy, lu berusaha buat dapetin iparnya.. Hebat juga ya, ah bener.. Pewaris dari keluarga ini kan sisa 2, Aldrich dan Adel. Dan dua duanya ada ditangan kalian berdua " ucap Nadya dengan angkuhnya pada Ayu
Hari ini Ayu tidak menyangkan akan berhadapan lagi dengan orang yang benar benar dia benci kehadirannya
Secara tidak sengaja, mereka bertemu dan akan berada dalam sebuah forum yang sama. Tapi karena Adel dan Aldrich belum hadir, Ayu memilih keluar dari ruang rapat dan disusul oleh Nadya.
" Gw sarankan lu buat ngaca ya sekarang " ucap Ayu dengan malas. " Otak picik kayak gitu cuma lu doang yang bisa ngelakuin " kata Ayu
" Kak Ayu.. Nadya " panggil Adel. Nadya mematung ditempatnya, dengan cepat Ayu berusaha menetralisir amarahnya dan tersenyum.
" Kok kalian bisa disini ? Kalian saling kenal juga ? " tanya Adel
" Oh.. Ini kan dr. Ayu bu yang nanti meeting sama kita ? Kita nungguin ibu " kata Nadya sebelum Ayu sempat menjawab ucapannya.
" Oh iya, kamu sama Audrey sampai duluan ya.. Maaf tadi agak macet " kata Adel
Sepertinya dia tidak mendengar apa yang mereka perdebatkan barusan.
" Yauda kalau gitu kita naik aja langsung, biar ga terlalu sore selesainya " kata Adel
" Iya, kamu hari ini pulang kemana del ? Mobilmu ga kamu ambil ambil dari kemarin " kata Ayu
" Iya kak, ini baru mau ambil. Nanti pulang ke Cijantung.. " kata Adel
" Yauda jangan sore sore nanti macet " kedua perempuan ini mengabaikan Nadya , Ayu berusaha agar mereka tidak perlu terlibat pembicaraan dengan perempuan ini.
" Iya.. Aku juga mau makan diluar hari ini " kata Adel. " Makan kemana ? Sama Teddy ? " kata Ayu yang dibalas anggukan Adel.
" Sama siapa lagi kak, aku lagi males masak 2 hari ini. Mas Teddy juga baliknya agak malem jadi makan diluar aja, langsung ketemu disana "
kata Adel" Tapi dia tetep luangin waktu kan buat makan sama kamu ? " Ayu sengaja menyorot mengenai hubungan Teddy dan Adel didepan Nadya yang hanya diam mengekori mereka
" Iya kak, kalau pagi selalu bareng sih. Paling ya sore tergantung sama waktu sama jadwal aja kak. Kadang dia kekantor atau aku ke kerta, atau ya makan dirumah pasti " kata Adel
" Eh kak, nanti aku mau nanya sesuatu deh sama kakak. Kan kakak yang lebih lama kenal Mas Teddy .. " ucap Adel dengan antusias
" Kamu mau nanya apa ? Emangnya kamu ga cemburu apa ? " tanya Ayu blak blakan. Ya, yang membuat mereka cocok adalah sikap to the point dan blak blakkan yang hampir mirip
" Ada deh.. Engga lah masa aku cemburu, ya kalau dia macem macem itu pilihan dia, yang mau sama aku banyak " canda Adel dengan percaya diri, " Ah ibu bisa aja, nanti kalau suaminya pergi ibu nangis lagi " sahut Nadya saat ada kesempatan
Ayu dan Adel spontan menoleh ke arah Nadya, satunya menatap dengan senyum candaan dan satu lagi menatap kesal.
" Ya nangis mah pasti Nad, dikit. Cuman ya kalo emang dia bukan buat kita terus gimana ? Masa mau dipaksa ? " kata Adel
" Lagian kalau dipikir pikir ya, banyakan kamu deh kayaknya temen lawan jenisnya dibanding Mas Teddy. Dia tuh susah deket sama perempuan yang bener bener deket banget " kata Ayu
" Iya, sama temen temenku juga dia ga banyak ngobrol kalau ga perlu, ya walau memang belakangan mulai nyambung sih " kata Adel
—————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love : When The Star Meets The Sky
FanfictionKisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruskan hidup. Tapi, bagaimana kalau bayangan masa lalu berada disekeliling mereka ? Mayor Teddy Indra Wij...