Part 53

2.1K 131 8
                                    

" Akhirnya hari ini tiba juga, bapak sudah sah menjadi orang nomor satu. Waktunya juga saya pamit " usai pelantikan yang dilaksanakan di Gedung MPR dan penyambutan presiden baru di istana negara, tamu pertama yang Prabowo terima diruangannya selain kepala negara terdahulu adalah Teddy. Ajudan kepercayaan dan kesayangannya.

" Kembali lah setelah kamu lewati prosesnya, jalankan tugasmu dengan baik. Bapak pasti tunggu kamu " kata Prabowo

" Siap pak, saya pasti akan segera kembali setelah melewati prosesnya. Pasti saya akan rindu bekerja bersama bapak " ucap Teddy

" Aku pasti rindu sama omelanmu, tapi gapapa. Toh beberapa hal masih kamu yang handle, hanya formalitas supaya kamu bisa jadi pimpinan mereka " ucap Prabowo. Ya, memang cita citanya adalah menjadikan Teddy kembali menjadi kepala ajudannya. Walau saat kembali nanti pun, dia akan masuk sebagai anggota terlebih dulu

" Grup A.. Danpaspamres grup A " ucap Prabowo

" Dimana pun saya ditepatkan, saya akan berusaha secara maksimal Pak. Bapak sudah banyak mengajarkan saya " kata Teddy dengan tulus. Prabowo pun tersenyum dengan tulus melihat sosok dihadapannya ini, seakan mengingatkannya saat muda

" Dan saat itu kamu sudah jadi Papa.. " ucapnya untuk mencairkan suasana. " Kapan estimasi lahir nya ? "

" Kalau tidak meleset harusnya bulan Januari nanti pak. Sekarang sudah masuk bulan ke 6 jalan 7 " kata Teddy

" Sebentar lagi kira kira ya, akhir tahun kamu harus mulai bersiap. Dulu anakku juga lahirnya lebih cepat dari perkiraan "

" Siap pak.. Pasti saya akan siap "

" Salam buat istrimu, ibu kemarin sempat ketemu dia di acara yayasan seni, katanya Ibu sudah besar perutnya "

Percakapan sore ini menjadi layaknya percakapan ayah yang mengajari anaknya tentang bagaimana menjadi sosok ayah yang baik. Seolah beliau akan menyambut cucu pertamanya, bahkan prabowo memberikan hadiah.

Dan pastinya, sang anak sudah siap menyongsong tugas dan peran baru.

———————————-

" Mas udah pulang ? " dengan perlahan Adel menuruni tangga rumahnya, dengan Bi Ira yang memegangi tangannya

" Udah, pelan pelan turunnya " Teddy memperhatikan istrinya yang sudah mulai mudah kelelahan, mungkin karena perutnya sudah membesar

" Besok lusa Mas sudah mulai ke Batalyon, besok Mang Wahid sama Aksa mau beres beres rumah disana dan final check " katanya lagi

" Kamu nginap nanti ? " tanya Adel, kini dia sudah duduk di sofa dihadapan suaminya

" Dua hari pertama, karena pagi ada Apel dan serah terima jabatan. Kamu juga nanti ada sertijab dengan pengurus persit " kata Teddy

" Iya, tapi jadwalnya 3 hari lagi. Ibu Komandan udah jelasin ke aku " kata Adel

" Selesai acara, langsung kerumah dinas. Biar nanti selesai mas tugas, baru pulang " kata Teddy

" Gapapa Mas, kita tinggal disana aja sampai sebulan  pertama. Kan awalnya kamu mau begitu sebelum aku hamil " ucap Adel

" Tapi.. " baru saja Teddy akan membantah, istrinya sudah lebih dulu mempersiapkan alasan

" Gapapa, disana kan rumahnya 1 lantai jadi aku ga repot naik tangga. Lebih mudah, disana juga tetangganya dekat dekat, jadi aku bisa banyak kenalan dan belajar " kata Adel

" Apalagi kamu udah minta aku cuti bulan depan, pasti aku bosen " rengeknya

Teddy paling tidak tega kalau istrinya sudah mulai merengek, selama hal itu positif pasti akan selalu ia turuti

Our Love : When The Star Meets The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang