Part 20

256 11 0
                                    

Wanita itu menunduk lesu, kepalanya ia sandarkan pada setir mobilnya, air mata nya berderai desar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu menunduk lesu, kepalanya ia sandarkan pada setir mobilnya, air mata nya berderai desar. Merasa bersalah setelah melihat pesan masuk dari sang kekasih. 

Ia juga tidak bisa menyalahkan dirinya, karena sungguh rasa sakit itu sulit untuk hilang. Apalagi setelah ia kembali ke kota itu lagi. Ia juga sudah sebisa mungkin untuk terbiasa, namun nyatanya gagal. 

Dari pada mebalas pesan sang kekasih, ia lebih memilih untuk menangis lagi. Rasanya tidak sanggup untuk membalasnya, terlebih ia juga kebingungan akan membalas apa kepada Mayor Teddy. 

"Aku harus gimana mas? aku bingung" ucapnya meringis, air matanya tidak mau berhenti

Sudah hampir 3 jam lebih ia berada di Rest Area, yang seharusnya ia sudah sampai di Kota asalnya, namun ia lebih memilih melipir terlebih dulu. Untuk menenangkan hatinya. 

Hari ini tidak ada yang bisa ia ajak untuk bercerita perihal masalah ini. Ia berencana untuk bertemu sahabatnya, Atun. Namun apa daya, sahabatnya berhalangan untuk bertemu karena sedang pergi bersama mertuanya. Ia berniat untuk mengajak Mas Rizky bertemu, namun disayangkan juga. Mas Rizky sedang bersama Mayor Teddy stand by di Hambalang. Begitupun Mas Rajif. 

Ia kehilangan arah, melanjutkan untuk pulang ke Bandung pun akan sulit jika kondisinya seperti ini. Mata sembabnya akan dipertanyakan oleh orang-orang dirumahnya. 

Setelah banyak pertimbangan, ia memutuskan untuk kerumah sepupunya. Meskipun ia yakin sepupunya pun sedang tidak ada dirumahnya. Tak apa, setidaknya ia ada tempat singgah. 

Dan benar dugaanya, sepupunya tidak ada dirumah. Untung saja ia tahu kode rumah dari sepupunya itu. 

Ia mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya diruang TV. Rumah itu terasa sunyi. dan sepi. 

Ia membuka matanya kembali, karena membayangkan bagaimana sepupunya itu bisa hidup sendiri seperti ini. Tak sanggup rasanya membayangkan betapa kesepiannya dia. 

"Pantesan lebih betah di Lab daripada dirumahnya sendiri" gumamnya sambil mencoba memejamkan matanya lagi.

Sepupunya adalah seorang Analis Kimia, mereka berdua adalah dua wanita hebat yang berhasil berjuang sendirian sebagai seorang anak perempuan pertama. 

Nadya dan Ghea adalah dua wanita dengan cobaan hidup yang berbeda. Nadya di uji pada masalah percintaannya dan keuangan, sedangkan Ghea sepupunya itu, ia di uji pada masalah keluarganya. 

Nadya tertidur diruang TV rumah Ghea, mungkin efek mata sembab nya  membuat ia jadi mengantuk. 

Sedang di sisi Hambalang, Mayor Teddy masih menunggu balasan pesan yang ia kirim terakhir kali. Sambil ia berbincang dengan Mas Rizky. 

Mayor Teddy menceritakan tentang perjalanannya kemarin bersama Nadya, begitupun apa yang sedang ia hadapi. 

"Kalau lu mau udahin hubungan sama Nadya, rasa sakit dia justru jadi dua kali lipat bang. Pikirin lagi deh. Masa segitu doang sih rasa cinta lu?" Sahut Mas Rizky setelah tahu bahwa rekannya itu mengambil keputusan yang sangat salah. 

Jawaban Atas Rasa SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang