"Udah dong,cengeng ih dari tadi nangis terus"ucap Aldo yang terus mengusap rambut Ashel
"Beneran gak sih aku bakal jadi aktris dan bakal ketemu idola aku setiap hari?"Ashel masih terus menangis dari satu jam yang lalu setelah dia akhirnya benar benar terpilih untuk membintangi film yang dimana dia akan beradu akting dengan idola nya sejak dulu,Naura Ayu
Sementara Aldo,dia terus menenangkan tangis bahagia kekasihnya,bahkan di dalam mobil tangannya sibuk menggenggam dan mengusap rambut Ashel
"Kita makan dulu yuk"
"Iya,aku laper"
"Pasti lah,tenaganya abis buat nangis"
"Sayang aku mau bilang sesuatu deh"
"Apa?" Tanya Aldo yang masih fokus menyetir sementara sebelum bercerita,Ashel mengusap air matanya bahkan mimik wajahnya tiba-tiba berubah dan terlihat antusias untuk bercerita
"Lawan main aku nanti di film tau gak siapa?"
"Siapa?"
"Orang yang kehilangan dompet yang dompetnya kita temuin itu lho"
"Serius?"
"Iya,tadinya aku mau dari kemarin bilang soal brian yang jadi partner aku nanti di film,tapi kemarin aku lupa saking senengnya"
"Ya emangnya kenapa?"
"Kok kenapa?aku harus bilang dong,aku takut kamu cemburu soalnya aku bakal jadi pasangan kekasih di film nanti"
Entah perasaan macam apa,tiba-tiba Aldo bisa merasakan rasa sakit ketika tau jika Ashel akan beradu acting dengan brian laki-laki yang di temui dalam ketidak sengajaan bahkan mereka akan menjadi pasangan kekasih di film nanti,Aldo sendiri pun bingung kenapa dia harus cemburu toh ini hanya acting
"Gak mungkin gue cemburu,lagian gue pacarin nih cewek demi duit,gak ada sejarahnya gue jatuh cinta beneran sama target gue"
"Gak apa-apa kan sayang"
"Ya gak apa-apa lah Shel"
"Tau gak,aku sama brian tadi di tempat casting banyak cerita ternyata brian perantau tau,dia dari surabaya datang ke jakarta buat menggapai mimpinya sama kaya aku dia mau menyalurkan hobinya karena di surabaya dia pemeran di theater,dan katanya,pamanya punya sanggar juga. Sepulang sekolah pasti dia menyempatkan kesana cuma buat mengasah actingnya pantes aja dia keterima, actingnya bagus banget"
"Oh gitu"
"Iya,tapi aku kasihan deh sama dia"
"Kasihan kenapa?"
"Uang dia yang hilang waktu itu ternyata uang bekal dari ibunya,uang tabungan hasil dari ibunya kerja sebagai tukang cuci baju,eh pas disini malah ilang mana dia waktu itu gak ada uang sepeserpun untungnya di jakarta dia punya teman yang kerja di sini,jadi untuk sementara dia tinggal di kosan temannya"
Aldo kembali merenung dengan apa yang sudah di lakukannya,uang brian yang di ambilnya waktu itu ternyata hasil keringat dari seorang ibu yang rela banting tulang demi bekal anaknya
"Ya tuhan,udah jahat banget aku"
"Sayang dari tadi kamu ngelamun terus,kamu nyimak gak sih aku cerita?"
"Iya Shel"
"Terus kenapa diem?"
"Terus aku harus apa?maen barongsai di dalam mobil?"
Seketika Ashel pun tertawa dengan memukul lengan Aldo,hal yang selalu di lakukan kebanyakan wanita jika sedang tertawa
"Pacar aku lucu deh,kita mau makan di mana?"
"Aku mau makan nasi padang deh"
"Di pagi sore ya"
"Jangan deh mahal,uang aku gak akan cukup kita pergi ke langganan aku aja"
"Boleh,Oh iya jangan kasih tau Olla dulu ya aku lulus casting aku mau kasih kejutan"
"Siap nyonya"
Seperti biasa setelah mengantar Ashel pulang,Aldo menyempatkan untuk bertemu Chika,mobil pun berhenti di depan rumah Chika dan wanita itu sudah berdiri tersenyum menyambut kedatangan Aldo
"Selamat sore"
"Sore,masuk yuk"
"Bener nih jendral udah pergi tugas?"
"Iya,gak percayaan banget deh"
"Kan takut kaya waktu itu,aku hampir di hajar karena ketahuan masuk ke dalam rumah"
"Sekarang aman,udah ayok aku udah bikin cookies kesukaan kamu"
Aldo pun tersenyum dan berjalan mengikuti Chika masuk ke dalam rumah
"Nyaman banget deh,boleh gak sih aku tiduran di sini?"ucap Aldo yang langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa
"Boleh lah,sebentar ya aku ambilin dulu cookies nya"Chika pun berjalan ke arah dapur untuk mengambil cookies yang baru di buatnya sementara Aldo mengecek handphone nya setelah ada pesan masuk dari Ashel namun dia tidak berniat untuk membalas dan lebih memilih pergi ke dapur untuk mengambil susu cokelat dalam kemasan kotak yang berada di dalam kulkas
"Aku haus kak,susu masih ada gak?"
"Ada lah, emang habis sama siapa?yang minum kan cuma kamu"ucap Chika yang tengah memasukan cookies dari atas loyang ke dalam toples kaca,dan benar saja ketika Aldo membuka kulkas ternyata susu coklat yang selalu Chika stok untuk Aldo masih berjejer rapih,Aldo pun mengambil 3 kotak kemasan
"Aku ambil 3 ya"
"Ambil semua nya juga gak apa-apa sayang"kini Aldo duduk di kursi meja yang berada di dapur, dia memasukan sedotan susu dan segera menikmati susu pavoritnya sementara matanya memperhatikan tangan Chika yang masih sibuk memasukan satu persatu cookie ke dalan toples
"Nanti satu toples aku bawa buat di kosan ya"
"Iya boleh, aku kan sengaja bikin buat kamu"
"Makasih"
"Oh iya,besok ikut ya"
"Kemana?"
"Aku sama temen-temen kantor mau liburan ke puncak,kamu ikut ya sekalian bawa kamera buat fotoin kita,jepretan kamu kan pasti bagus"
"Gak mau ah"
"Ihh.. Kenapa?"
"Males main sama cewek,lagian juga aku udah jual kameranya"
"Lah kok di jual?"
"Karena butuh uang"
"Ya ampun Aldo, itu kan kamera hasil nabung kamu selama setahun,lagian kenapa gak bilang ke aku sih kalo butuh uang"
"Males banget,aku cuma gak mau ngerepotin ka Chika terus"
"Apasih sih selalu bilang kaya gitu,gini aja deh kamu mau gak kerja di restorannya temen aku"
"Bagian apa?"
"Nganterin pesenan,restorannya kan bisa delivery gitu jadi kamu yang bagian antar makanan kalo ada yang pesan,restorannya itu restoran ayam"
Aldo terdiam,dia masih menimang antara mengambil pekerjaan itu atau tidak,namun pada akhirnya...
"Yaudah deh aku coba"
"Pekerjaan itu bukan untuk di coba-coba Aldo,tapi harus di jalani"
"Iya kak Chika yang cantik"
"Yaudah aku telepon dulu temen aku ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...