Ashel menuruni anak tangga,wajahnya masih terlihat murung pagi ini setelah kejadian kemarin di tambah Aldo tidak membalas atau mengangkat teleponnya sampai saat ini
"Selamat pagi sayang" Ucap Indah yang masih sibuk menata masakannya di meja makan
"Pagi mom" Jawab Ashel yang langsung duduk di kursi,tak lama Axel pun menyusul dan duduk di samping kakaknya
Indah terus menatap putrinya,dia tau dari raut wajahnya sepertinya dia belum berdamai dengan Aldo
"Masih marahan?"Ashel mengangguk sebagai jawaban dan mulai menyantap roti tawar ber selai kacang yang sudah di siapkan Indah sebelumnya
"Udah tua masih aja pada egois"Axel mengeluarkan suaranya yang sukses membuat Ashel melirik sinis adiknya yang tengah menikmati nasi goreng
"Gak usah ikut campur" Ucap Ashel tak suka
"Sorry"
"Yaudah mom aku berangkat sekolah dulu ya"
"Iya sayang"
Ashel berlalu pergi menuju ke luar rumah, setelah membuka pagar besi dia begitu terkejut ketika melihat seseorang yang juga menatapnya tengah duduk di atas jok motor
"Hai"
Ashel belum mau menjawab sapanya,dia masih terpaku dengan kehadiran laki-laki yang tersenyum ke arah nya
"Aldo"
"Ayok aku antar ke sekolah?"Ashel masih berdiri menatap Aldo,genangan air mata masih tertahan di kedua matanya hingga pada akhirnya dia berjalan mendekat
"Kok nangis"Aldo menghapus air mata Ashel yang saat ini masih menatapnya
"Jahat banget diemin pacarnya"Suara manja dan cubitan yang masih terbilang pelan sukses membuat Aldo tertawa kecil,dia pun menarik tubuh kekasihnya yang sudah tiga hari di rindukannya
"Maaf ya"
"Aku gak suka di diemin"
"Iya sayang,maaf"
Ashel merenggangkan pelukannya dan menghapus air matanya cepat
Aldo yang masih duduk di atas jok motor sejak tadi, kini berdiri dan memakaikan helm di kepala Ashel
"Kamu kemarin marah ya aku deket sama Brian?"
"Enggak"jawab Aldo yang masih sibuk mengaitkan tali helm
"Kalo gak marah,kenapa nyelonong pergi gitu aja,gak balas chat aku,di telepon pun gak di angkat"
"Pacar aku bawel deh,udah yuk nanti kamu kesiangan" Aldo lebih dulu menaiki motornya sementara Ashel dia hanya bisa pasrah dengan jawaban kekasihnya,Ashel pun segera menaiki motor kekasihnya bersamaan dengan Axel yang baru keluar rumah dan berjalan menuju garasi yang terbuka untuk mengambil motornya yang terparkir di samping mobil milik Ashel. Aldo yang melihat bocah yang paling di bencinya segera menarik gas ketika Axel menoleh ke arahnya
"Aku kangen kamu"Ashel memeluk tubuh Aldo,dia begitu sangat merindukan sosok laki-laki yang sangat di cintainya
"Sama kok"Balas Aldo dan mengusap tangan Ashel yang melingkar di perutnya, sementara satu tangannya berada di stang motor
"Janji ya jangan diemin aku lagi"
"Tergantung"Ashel menegakan tubuhnya kembali dan menatap Aldo yang tengah tersenyum terlihat dari pantulan kaca spion
"Kok gitu"
"Ya kalo kamu yang salah aku diemin lah"
"Harusnya ya kalo kita buat salah bisa di omongin baik-baik kok,tanpa harus saling diem dan ngilang gitu aja "
"Lah kan kamu yang duluan diemin aku"
"Aaahhh...gak mau,pokoknya sekarang gak harus ada yang saling diemin kalo lagi ada masalah"Aldo kembali tersenyum mendengar rengekan kekasihnya yang seperti anak kecil ketika keinginannya tidak terpenuhi
"Iya.. Iya"
"Janji?"Ashel mengulurkan tangan kanannya dengan hanya jari kelingking yang berdiri
"Janji sayang" Balas Aldo dengan mengaitkan kelingking kirinya dengan kelingking Ashel
"Oh iya,seminggu lagi aku mulai syuting,doain yah semoga lancar"
"Iya sayang"
"Tapi sebisa mungkin kamu datang ya ke lokasi sepulang kerja,temenin aku walaupun cuma sebentar"
"Emang syuting nya di jakarta?"
"2 minggu di jakarta,2 minggu di bandung"
"Yahhh kita bakal LDR dong"
"Iya,aku bakal kangen banget sama kamu, selama aku di bandung jangan genit ya"
"Mana ada,aku udah tobat gak playboy lagi"
"Buktiin"
"Siap nona"
-
-
"Lah kak Aldo"Gadis itu masih tertegun ketika sang pengantar makan yang dia pesan adalah laki-laki yang di kenalinya
"Hai,aku juga kaget pas liat alamat rumah yang order"Aldo memberikan plastik berwarna putih ke arah gadis itu
"Makasih kak" Ucapnya memberikan uang 100 ribu"kembalianya ambil aja"
"Kembaliannya masih banyak lho"
"Gak apa-apa ambil aja"
"Makasih ya,kalo gitu aku permisi"tiba-tiba gadis itu menahan tangan Aldo di saat Aldo akan kembali menaiki motornya
"Boleh temenin aku sebentar gak?"pintanya dengan sorot mata yang seakan memohon
"Temenin gimana?"
"Aku di rumah sendiri gak ada siapa-siapa, mamah sama papah lagi keluar kota,temenin aku makan sebentar aja"
"Tapi aku masih kerja gak bisa di tinggal gitu aja,gimana kalo malem?pulang kerja aku langsung kesini"
"Beneran?"
"Iya"perlahan gadis itu pun melepaskan genggaman tangannya "Aku kerja dulu ya"
"Iya kak,hati-hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...