Mobil pun berhenti di lokasi tempat mereka akan bertemu dengan pemilik dompet, mata Ashel langsung tertuju pada seorang laki-laki yang memakai crewneck warna hitam dengan kerah berwarna putih,memakai celana jeans dan sepatu berwarna putih, tengah berdiri di pinggir jalan di depan warung karena sebelumnya orang tersebut mengirim pesan dengan menyebutkan ciri-ciri pakaian yang di kenakannya
"Kayanya itu deh orangnya"
Tunjuk Ashel yang masih berada di dalam mobil
"Yaudah sana samperin"
"Kamu gak mau ikut turun?, kan kamu yang pertama nemuin dompetnya"
"Males ah panas"
"Yaudah, aku samperin dia dulu"
"Iya"
Ashel pun segera turun dan berjalan mendekati orang tersebut
"Permisi mas"
"Oh iya"
"Mas pemilik dompet kan?"
"Iya mbak"
Ashel pun memberikan dompet ke arah laki-laki tersebut yang mempunyai senyuman manis, namun seketika senyumnya memudar perlaha ketika melihat isi dompet miliknya
"Kenapa mas?"
"Maaf mbak, uang saya nya gak ada"
"Maaf ya mas, tapi yang nemuin pacar saya, dan kata dia pas nemuin dompet mas nya kosong gak ada uang"
"Oh gitu, yaudah mbak gak apa-apa.. Makasih banyak udah mau nganterin dompet saya"
"Iya mas sama-sama, kalo begitu saya pamit"
"Iya mbak"
Ashel pun berbalik dan kembali menuju mobil Aldo yang sedikit jauh dari mereka bertemu, sementara laki-laki yang bernama Brian terus memperhatikan mobil yang di naiki Ashel, dia begitu mengenali mobil tersebut, mobil yang terparkir di depan gerbang sekolah tempat dia jatuh tadi
"Apa katanya?"
Tanya Aldo ketika Ashel kembali masuk ke dalam mobil
"Uangnya ilang semua katanya"
"Halah, paling akal-akalan dia aja biar di ganti"
"Kasian lho kayanya dia butuh banget uangnya"
"Semua orang juga butuh uang kali Shel, udah ah kita pulang nanti keburu sore"
Aldo pun melajukan mobilnya dan berbelok untuk menuju rumah Ashel
Dan akhirnya mereka sampai, Aldo masih ragu untuk turun karena ini pertama kali di hidupnya dia akan bertemu dengan orang tua kekasihnya.Ashel turun lebih dulu untuk membuka pagar rumah, mau tak mau Aldo melajukan mobilnya untuk memarkirkannya di dalam.
"Ayok sayang"ajak Ashel ketika Aldo masih diam di dalam mobil
"Ini seriusan aku harus masuk?"
"Kak!"ucap Ashel dengan muka datarnya
"Iya.. Iya"
Dengan perasaan ragu dan grogi Aldo segera turun dari mobil dan memaksakan langkahnya mengikuti Ashel
"Mommy, Ashel pulang"
"Mommy lagi ke warung"saut seorang laki-laki yang masih mengenakan seragam SMA tengah sibuk bermain game di ruang tamu
"Kenapa gak nyuruh bibi?"
"Bibi lagi ke kontrakannya dulu"jawabnya yang masih fokus pada layar handphone tanpa memperdulikan kehadiran Ashel dan juga Aldo

KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Fiksi Remajamungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...