24

182 26 2
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu oleh Ashel dimana hari ini adalah hari pertamanya untuk syuting film,di depan cermin dia merapikan penampilannya serapih mungkin karena hari ini dia akan bertemu idolanya kembali Naura Ayu. Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi,Ashel segera keluar dari kamarnya setelah dirasa sudah cukup merapihkan diri

Di meja makan sudah tidak ada siapapun,Indah yang sudah berangkat bekerja,dan Axel yang sudah pergi sekolah

"Selamat pagi non Ashel" Sapa bi Ina yang sudah kembali dari kampungnya setelah dua minggu dia izin untuk menemani ibunya yang sedang sakit

"Pagi bi Ina"jawab Ashel

"Ini bi Ina udah siapin bekal makannya buat di lokasi syuting,sesuai permintaan ibu tadi"

"Makasih ya bi" Ashel segera mengambil bekal makannya yang sudah bi Ina masukan ke dalam Lunch Bag agar makanannya tetap hangat"aku pergi dulu ya Bi"

"Lho,non Ashel gak sarapan dulu?"

"Nanti aja di lokasi syuting" Ashel segera melangkah keluar dan memasukan barang bawaannya ke dalam mobil miliknya

Setelah sampai di lokasi syuting, Ashel segera berbaur, karena kepribadiannya yang mudah Akrab dia tidak canggung untuk menyapa dan bersalaman dengan pemain yang lain karena bagaimanapun juga setelah hampir seminggu mereka tidak bertemu

"Ceria banget Shel?" Tanya Greesel  yang nantinya akan berperan sebagai sahabat Ashel dan Naura

"Harus dong,kita tuh harus menyebarkan positif vibes kepada semua orang"

"Si paling positif vibes deh"

"Iya dong" Tiba-tiba seorang kru datang menghampiri mereka

"Nih schrip nya di baca,di pahami,dan di praktekin sama lawan mainnya ya"

"Iya bang makasih"Jawab Ashel

"Buset belum apa-apa udah dapat yang tebel tuh schrip"ucap Greesel ketika melihat kertas bertumpuk cukup tebal di tangan Ashel

"Gue bakal bisa ya gak Sel?"

"Serius lu nanya gitu?pertanyaan itu gak harus di pertanyakan lagi saat lo udah di lokasi syuting kali,ya mau gak mau lu harus bisa"

"Masalahnya ini tebel banget"

"Ya itu tuntutannya Shel,mau gak mau.. Tapi percaya deh lu bakal bisa,gue juga gitu kok dulu dapat schrip tebel dan gak yakin bakalan bisa hapal,eh taunya lancar aja ya walaupun harus take beberapa kali"

"Ya semoga gue bisa sih"

"makannya di baca sambil di praktekin, take pertama lu sama siapa?"Ashel pun segera membaca schrip di lembaran pertama"

"Sama nyokap gue"

"Tante Rara?"

"Yailah,masa sama nyokap gue yang beneran"Greesel pun tertawa setelah mendengar jawaban Ashel

"Eh tuh cowok lu"Ashel dengan kecepatan penuh menoleh setelah Greesel menunjuk dengan dagunya

"Ihh kirain beneran cowok gue"Ashel terlihat kecewa setelah yang di lihatnya ternyata Brian yang baru tiba yang saat ini tengah mengobrol dengan kru di sana

"Eh lu udah punya cowok"

"Punya lah"

"Siapa?"

"Kepo deh kamu"

-

-

Aldo menghentikan motornya di sebuah lapangan basket umum,dia segera turun dari motor dan berjalan menghampiri Axel yang tengah mendribel bola basket

"Lu mau ngomong apa?,buruan gue gak punya banyak waktu"ucap Aldo,sementara Axel masih acuh dan tetap fokus pada bola yang di pantulkannya"Buruan!"

"Bentar dulu lah,lagian lu mau kemana buru-buru amat?"Aldo segera merebut bola yang akan di masukan Axel ke dalam ring, sementara tatapannya menatap Axel yang menatapnya datar

"Gue bilang gue gak punya banyak waktu"

"Ok.. Ok,tujuan gue ngajak lu kesini cuma mau ngajak lu main basket selama tiga puluh menit,karena kata kak Ashel lu jago"

"Gak level gue lawan bocah,harga diri gue bisa jatoh" Namun bukannya marah,Axel tertawa seakan ucapan Aldo terdengar lucu

"Kalo gitu buktiin"

"Jadi lu cuma mau ngajak gue main basket doang?"

"Bukan cuma sekedar main basket,gue pengen ngajak lu taruhan"

"Taruhan?"ucap Aldo mengulang kalimat Axel

"Iya,kalo lu bisa ngalahin gue, gue janji gue gak akan ikut campur dan gue bakal ngasih restu, tapi kalo gue yang menang, tinggalin kakak gue.. Deal?"

"Gue gak ngerti sama lu,kenapa lu bisa benci banget sama gue?emang gue pernah ngelakuin apa sih sama lu?gue salah apa?"

"Udah gak usah banyak bacot,kita mulai sekarang"dan akhirnya permainan basket satu lawan satu pun di mulai dengan Aldo melakukan jump ball terlebih dahulu

~
Setelah tiga puluh menit permainan pun selesai,keduanya masih berada di lapangan dengan Aldo masih mendribel bola dengan senyum yang seakan mengejek adik kekasihnya yang berdiri mematung memperhatikan tingkah Aldo

"Segitu doang kemampuan lu?,sok-sok an banget ngajak gue by one"

"Bacot lu!"Aldo pun memantulkan bola sedikit tinggi,lalu berjalan mendekati Axel

"Lu mau babak belur lagi?"

"Apaan sih lu,lepasin gak!?"Axel mencoba melepaskan bajunya dari cengkraman tangan Aldo,dan tidak bisa di bohongi jika saat ini Axel sedang ketakutan,takut jika Aldo menghajarnya lagi seperti waktu itu

"Dengan kemenangan gue,itu artinya lu gak bisa ikut campur lagi sama hubungan gue dengan kaka lu,kalo sampe lu gak nepatin janji ,tangan kanan lu siap-siap aja gue patahin"ucap Aldo penuh penekanan dan sedikit mendorong tubuh Axel

"Oke,tapi gue mau nanya satu hal sama lu"

"Apaan?"Axel pun mengambil handphone dari sisi lapangan yang ia letakan di atas ransel miliknya,dan setelah kembali dia memperlihatkan layar handphonenya ke arah Aldo,seketika mata Aldo membulat begitupun dengan jantungnya yang berdetak kencang

"Lu punya photo itu darimana?"

"Gak penting gue dapat dari mana,dan tenang aja gue gak akan liatin ini ke kakak gue asal lu mau jawab pertanyaan gue sejujurnya"

"Apaan?"

"Lu macarin kakak gue karena duit kan?"Aldo seketika membuang pandangannya,dia berusaha menimang untuk menjawab jujur atau tidak"Jawab!"

"Iya,gue macarin kakak lu karena duit,tapi semuanya berubah ketika gue ngerasain ketulusan dari kakak lu,gue mencintai Ashel sekarang..
Gue bener-bener sayang sama dia gue tulus sama dia,dan gue gak akan ngambil sepeserpun uang dari kakak lu, EL"

Namun Axel hanya tersenyum menanggapinya dan segera pergi dari tempat itu meninggalkan Aldo sendiri di tengah lapangan basket

ashel&rinjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang