"Selamat siang tuan muda Arga Pradipta Nugraha"
"Si anjing ngagetin aja"
"Maaf sih sayang?"
Ucap Aldo menggoda sahabatnya yang tengah sibuk di depan laptop, dia pun segera masuk ke dalam kamar dan segera merebahkan tubuhnya di kasur
"Tumben lu pagi-pagi kesini?"
"Bosen gue diem di kosan"
"Makanya cari kerja"
"Cariin dong"
"Lah kemarin gue nawarin lu jadi barista di cafe temen gue, malah gak mau"
"Bosen kali jadi barista mulu, mana gajinya kecil"
"Ya daripada lu nganggur"
Aldo terdiam tanpa membalas ucapan Arga, matanya hanya sibuk menelisik setiap sudut kamar sahabatnya,tidak banyak yang berubah dengan letak barang-barangnya,bahkan poster band legend the beatles masih tertempel di dinding, poster yang 7 tahun lalu mereka beli di depan sekolah kala itu
"Udah makan lu?"
"Belum, kedatangan gue kesini kan mau minta makan"
"Yaudah yok ke bawah gue juga laper, katanya sih hari ini bi Ratih masak udang saos mentega kesukaan lu"
"Bentar dulu deh, gue pengen nanya sesuatu sama lu"
Cegah Aldo ketika Arga berdiri dari duduknya
"Apaan?"
Tanya Arga yang kembali duduk
"Si Ashel tajir gak sih?"
"Tajir lah,Emangnya kenapa..?"
"Jangan bilang lu mau morotin dia?"Lanjut Arga sambil menatap lekat sahabatnya
"Nah itu lu tau"
"Wah gila lu,jangan Do"
"Lah kenapa?biasanya juga lu dukung, keadaan dompet udah menipis Ga"
"Ya tapi jangan Ashel juga kocak, dia kan sahabat adek gue, parah lu"
"Tapi cuma si Ashel yang paling mudah buat di taklukin, karena gue tau tuh anak lagi tergila gila sama gue"
"Untuk kali ini gue gak dukung lu Do, Ashel tuh anak baik-baik, masa lu tega sih?"
"Bukan masalah tega gak tega, tapi gue juga terpaksa harus ngelakuin ini, duit gue tinggal tiga juta lagi, belum lagi besok gue harus bayar kosan, sisa tinggal satu juta lima ratus mana cukup duit segitu buat bertahan hidup selama sebulan kedepan"
"Ya makanya lu tinggal lagi di sini,malah sok sok'an ngekos lu"
"Masa gue numpang hidup di lu mulu, malu lah"
"Daripada morotin cewek mulu, gak kasian apa lu,katanya udah insaf"
"Insaf nya lain kali aja deh, gue bener-bener butuh duit sekarang"
"Lu butuh duit berapa sih?gue pinjemin deh, daripada si Ashel jadi korban"
"Lu kenapa sih?bela dia banget, suka lu ya sama dia?"
"Mana ada!, gue cuma kasian Do, dan rencana lu juga gak akan semulus yang lu bayangin karena gue yakin adek gue udah lebih dulu ngasih tau Ashel tentang keburukan lu"
Aldo terdiam, bagaimana bisa dia melupakan sosok seorang Olla yang pasti akan menjadi tameng untuk Ashel yang pastinya akan melindungi sahabatnya dari manusia-manusia pengganggu.Dan untuk pertama kalinya Aldo harus memutar otak agar misinya kali ini berjalan lancar tanpa ada hambatan sedikit pun
"Kok diem?Lupa kan lu kalo backingan Ashel adek gue yang galak dan cerdas, jadi udah, lupain rencana lu buat morotin Ashel, karena itu bakalan percuma.Udah yuk kebawah, gue laper"
-
-
Siang ini Aldo sudah berada di depan gerbang sekolah, dia terus melirik jam di handphonenya karena sejak tadi seseorang yang di tunggunya belum juga keluar
"Tau gini gue tidur aja tadi"
Dan akhirnya seseorang yang di tunggu nya sejak tadi terlihat berjalan menuju ke arahnya bersama dengan ketiga sahabatnya
"Itu si Aldo bukan sih?"
Ucap Olla menatap lurus, memastikan kalau yang di lihatnya benar-benar Aldo
"Eh iya, itu kak Aldo"
Ashel pun segera berlari meninggalkan ketiga sahabatnya menuju ke arah Aldo yang tengah duduk di atas motor sport berwarna hijau
"Hai kak"
"Hai Shel"
Jawab Aldo tersenyum ke arah Ashel
"Jantung gue, senyum nya manis banget"
"Kak Aldo lagi apa di sini?"
"Nungguin kamu"
"Nungguin aku?"
"Iya, aku mau ngajak kamu pulang bareng"
"Ashel balik bareng gue"
Ketus Olla ketika mereka bertiga baru sampai di depan gerbang
"Iya betul"
Sambung Jessie
"Gue sih gak maksa"
Jawab Aldo
"Ya kalo gitu sana balik, ngapain masih di sini"
"Udah La,kok jadi ribut sih,kak maaf tapi kayanya aku pulang bareng mereka,lain kali aja ya"
"Ok"
Tanpa basa-basi Aldo pun menyalakan mesin motor miliknya dan berlalu pergi dari sana
"Kak Aldo pasti marah, kenapa sih La lu jutek banget sama kak Aldo?emang dia salah apa sih selama ini sama lu?"
"Cell, rasa benci gue ke dia itu bukan tanpa alesan,Pokoknya gue gak suka lu deket-deket sama dia"
"Berisik lu pada"
Ucap Christy yang akhirnya bersuara lalu pergi menuju mobil milik Olla lebih dulu
Sementara itu di perjalanan pulang Aldo terus mengumpat di balik helm full face nya, dia benar-benar kesal karena Olla menggagalkan rencananya untuk mendekati Ashel
"Anjing lu Olla!,liat aja nanti,gue gak akan nyerah gitu aja, gue harus bisa dapetin Ashel"
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...