Setelah tiba di kamar kos,Aldo bersandar di balik pintu yang sudah tertutup rapat,rasa lelah dan sakit hati terus bersarang sejak kemarin malam dan seakan enggan untuk pergi,tiba-tiba dia menangis mengingat Ashel yang seakan menghilang,Aldo benar-benar tidak siap jika Ashel pergi dari hidupnya.
Tiba-tiba sebuah ketukan pintu terdengar dari luar,Aldo segera berdiri dan menghapus air matanya,dadanya berdebar begitu saja takut jika yang datang kembali adalah ayah Chika,namun setelah pintu ia buka ternyata itu adalah Brian yang masih mengenakan jas hitam berdiri menatapnya dengan sepotong kue di tangannya dari pemberian Ashel tadi
"Brian,kok lu tau gue ngekos di sini?"namun Aldo begitu terheran melihat sepotong kue di atas piring kecil berwarna putih yang Brian bawa
"Lu pernah denger peribahasa malu bertanya sesat di jalan?"
"Ya taulah, ayok masuk"
"Gak usah,gue gak lama,gue cuma mau ngasih ini"Brian memberikan sepotong kue cokelat itu ke arah Aldo
"Ini maksudnya apa?"
"Itu kue dari Ashel,jujur gue kaget tiba-tiba dia ngasih itu ke gue,tapi gue gak pantes dapet kue ini,lu yang lebih berhak"Aldo terdiam sesaat setelah dia meraskan sakit untuk kesekian kalinya,itu artinya kue itu Ashel berikan untuk orang yang spesial?"tanpa pamit,Brian pergi begitu saja meninggalkan Aldo yang masih menatap kue coklat di atas piring berwarna putih yang sudah berada di tangannya
"Brian bentar"panggil Aldo ketika baru sadar jika Brian sudah meninggalkannya,Brian pun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Aldo yang berjalan mendekatiknya
"Gue mau ganti uang lu yang dulu gue temuin" Aldo memberikan uang lembaran seratus ribu yang berjumlah tiga belas lembar"sorry kalo gue udah jahat ngambil uang lu waktu itu"Brian hanya menatap uang itu sekilas tanpa berniat untuk mengambilnya,kini dia hanya menatap datar ke arah Aldo dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celananya
"Uang itu hasil kerja keras nyokap gue sebagai buruh cuci gosok di kampung,setiap hari dia selalu nyisihin hasil dari keringetnya,tapi setelah sampe di jakarta gue gak bisa pake uang itu dengan baik karena kecerobohan gue sendiri"Aldo hanya bisa terdiam walaupun Ashel sudah memberi tahu nya dulu asap muasal uang itu,tapi ketika mendengar sendiri dari mulut Brian rasa sesal yang Aldo rasakan serasa lebih menyakitkan berkali lipat
"Gue bener-bener minta maaf,gue udah jahat banget sama lu,demi tuhan gue nyesel"
"Gue udah maafin lu,ambil aja duitnya kayanya lu lebih ngebutuhin di banding gue"
"Enggak Brian,malahan dengan lu gak ambil uang ini bikin gue makin merasa bersalah, ambil gue mohon"
"Itu urusan lu,lagian itu juga udah bukan duit nyokap gue" Brian pun kembali berbalik dan berjalan menuruni tangga meninggalkan Aldo yang terpaku di sana
Sementara itu di rumah Ashel,keluarga kecil itu baru tiba di rumah setelah selesai dengan pesta ulang tahun,Ashel tidak langsung pergi ke kamarnya dan lebih memilin bermain handphone di sofa ruang tamu, sementar Indah dan Axel masuk ke kamrnya masing-masing,tiba-tiba bi Ina datang dari arah kamarnya membawa paper bag berwarna biru pemberian Aldo tadi
"Non,ini ada kado dari mas Aldo"Ashel pun melirik paper bag tersebut namun matanya kembali fokus menatap layar handphone
"Buang aja"
"Lho kok di buang non,ini dari mas Aldo lho non, kasian"
"Kalo gitu buat bibi aja"
"Lah kok di kasih ke saya?ini kan punya non Ashel,ambil non"
"Bi aku lagi cape,taro aja deh di gudang" Ashel pun berdiri dari duduknya dan melangkah pergi menuju kamarnya tanpa mengambil kado pemberian Aldo yang masih berada di tangan bi Ina
-
-
Ke esokan paginya,Aldo beraktifitas seperti biasa namun sebelum pergi bekerja dia menyempatakan untuk ke rumah Olla terlebih dahulu,setibanya di sana suasana sangat sepi karena sang pemilik rumah belum terbangun, di tambah Aldo tiba di sana masih sangat pagi, di dalam hanya terdengar suara dari dalam dapur itu artinya embak ratih tengah menyiapkan sarapan untuk para majikannya
"Pagi embak ratih" Sapa Aldo yang sudah berdiri di ambang pintu dapur
"Eh mas Aldo,bikin kaget aja tumben pagi-pagi udah di sini,ini baru jam setengah enam lho mas"
"Sengaja,kan mau ikut makan"
"Oh gitu,dua hari ini mas Aldo kemana kok gak kesini?"
"Sibuk mbak,pesanan lagi banyak"
"Semangat ya mas,jangan lupa minum vitamin biar mas Aldo selalu fit terus"
"Iya mbak Ratih,aku ke kamar Arga dulu ya"
"Iya mas"
Aldo berjalan menuju lantai atas untuk menuju kamar Arga,dan setelah membuka pintu kamar ternyata Arga sudah bersiap untuk untuk pergi ke kampus
"Wedehh udah wangi aja,tumben pagi banget udah siap lu" Namun Arga tak menghiraukan Aldo dan hanya melewati Aldo begitu saja yang beridiri di dekat pintu kamar yang terbuka
"Ga,lu kenapa sih?" Tanya Aldo yang mengikuti sahabatnya dari belakang,
Namun lagi-lagi Arga tidak menjawab dan lebih memilih terus berjalan keluar tanpa sarapan terlebih dulu,tiba-tiba Aldo menahan pintu mobil yang sudah Arag buka"lu kenapa sih!!!kalo gue punya salah bilang!!"Dan tiba-tiba Arga mencengkram kerah jaket Aldo,dan mentapnya tajam
"KENAPA??!!!KENAPA LU GAK CERITA KE GUE KALO LU MANTAN CHRISTY!!!!"Aldo begitu terkejut bagaimana Arga tahu,padahal dia ingin menutup rapat-rapat hubungannya dulu dengan Christy karena bagaimanapun juga sahabatnya itu kini tengah dekat dengan Christy
"Gue cuma gak mau bikin hubungan kalian jadi rumit"
"Apa hubungannya si hah??!!!,kita udah sama-sama dari SMP Do,gue udah anggap lu kaya sodara sendiri,tapi kenapa masih ada aja hal yang lu tutupi"
"Gue minta maaf Ga"
"Basi anjing!"
karena mendengar keributan di luar Olla yang masih memakai piyama tidurnya buru-buru turun dari kamarnya di susul mbak ratih yang berlari dari dalam dapur
"Apaan sih masih pagi udah ribut?!"ucap Olla,Arga pun melepaskan cengkraman tangannya dari kerah jaket Aldo
"Sudah mas Arga,malu di denger tetangga" Sambung mbak Ratih
"Kenapa sih Do?demen banget ya bikin masalah"
"Gue minta maaf La,gue bermaksud kaya gitu"
"Pergi lu dari sini,gak usah datang lagi ke rumah gue!" Setelah mengusir Aldo,Arga pun masuk ke dalam mobil lalu melajukannya meninggalkan tiga manusia di sana,dan tanpa basa-basi Aldo menaiki motornya untuk pergi,namun dengan cepat Olla berdiri di depan motornya
"Lu emang cowok berengsek Aldo,bisa-bisanya lu morotin Christy juga"
"Gue bakal ganti uangnya La"
"Bukan itu masalahnya tapi lu bisa setega itu sama sahabat gue,dan lu tau persahabatan Ashel dan Christy rusak gara-gara cowok mokondo kaya lu"
"La gue mohon berhenti,gue bakal minta maaf sama mereka berdua"
"Gak cape ya jadi benalu?"Dada Aldo benar-benar begitu sakit dengan perkataan Olla yang kali ini berhasil menusuknya,dia pun segera menyalakan mesin motor dan mengendarainya dengan kecepatan penuh
Sehabis pulang kerja Aldo duduk di sebuah taman,berharap wanita yang di tunggunya datang menemuinya
"Aku harap kamu datang"
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...